CEO-Ku, Suamiku

CEO-Ku, Suamiku
Asal Adinda bahagia


__ADS_3

Adinda menatap Felisa sambil tersenyum. Felisa terlihat begitu lucu dan imut saat tertidur lelap di pekukannya. Sebenarnya Raka belum ingin membawa Felisa saat ini juga, tapi Adinda bersih keras untuk segera membawanya. Adinda menatap Raka dengan tatapan memohon.


"Kamu yakin bisa merawat Felisa? kamu tahu kan nggak gampang merawat anak yang bukan anak kamu?" ucap Raka. Ia tidak ingin nanti masalah Felisa membuat Adinda pusing dan akhirnya memperumit hubungan mereka. Apalagi Raka tidak ingin menyakiti hati Felisa jika suatu saat Adinda bersikap acuh bahkan tidak memperhatikan Felisa saat mereka memiliki anak sendiri nantinya.


"Ya ampun Om, Dinda yakin lagian Dinda punya teman untuk ngeganggum Om di kantor. Terus Kakek punya teman baru di Rumah. Lagian Felisa udah gede Om, Dinda bisa ngejaga dia sambil kerja dan juga dia pasti bisa ngerti kalau Bundanya sibuk ngitilin Ayahnya yang super ganteng ini!" ucap Adinda tersenyum tulus membuat Raka tersenyum.


Felisa terbangun dan menatap Raka dan Adinda. "Bunda ini dimana?" tanya Felisa.


"Di Mall, kita belanja dulu sebelum kamu ikut Bunda pulang ke rumah Opa!" ucap Adinda.


"Felisa tinggal bersama saya aja dulu Din!" ucap Raka.


"Nggak bisa Om!" Tolak Adinda karena ia ingin mempertemukan Felisa dengan keluarga besarnya.


"Om?" tanya Felisa membuat Adinda mengencup pipi Felisa.


"Ayah, maksud Bunda biar Felisa sama Bunda aja dulu nanti Ayah kerepotan besok kan Ayah mau kerja!" ucap Adinda.


"Ya udah terserah kamu!" ucap Raka. Adinda menurukan Felisa dan memegang tangan Felisa menuju sebuah tokoh pakaian anak-anak. Raka tersenyum melihat Adinda dan Felisa ia merasa seperti telah memiliki istri dan anak saat ini. Raka menyunggingkan senyumannya karena ia selangkah lebih maju dari Gemal karena sekarang ia dan Adinda telah memiliki anak.


Adinda mengambil beberapa pakaian untuk Felisa dan ia sangat bahagia memiliki anak perempuan yang bisa ia dandani ala-ala putri kerjaaan. "Feli panggil Bunda, ibunda ya nak kalau Ayah Ayahnda!" pinta Adinda saat memakaikan baju yang ia beli kepada Felisa.


"Iya Ibunda, bilang gitu nak coba!" ucap Adinda tersenyum geli.


"Ya Ibunda" ucap Felisa.


"Hehehe anak pintar" puji Adinda.


Raka menunggu calon istrinya itu dengan bosan. Sebenarnya ia paling malas menemani perempuan berbelanja, sebelumnya Raka memang tidak pernah menemani perempuan berbelanja kecuali perempuan yang saat ini terlihat sibuk memilih pakaian.

__ADS_1


"Feli, sinis!" panggil Raka. Felisa dengan pelan mendekati Raka. Raka menggendongnya membuat beberapa perempuan tertarik melihat Papa hot yang saat ini sedang bernyanyi tanpa ekspresi mengikuti putrinya bernyanyi.


Adinda yang berada dikasir tersenyum melihat Raka dan Felisa. Baginya kecannya kali ini sangat berkesan. "Suami ibu ganteng banget" ucap seorang perempuan yang sedang mengantri di belakang Adinda.


"Makasi ya, Bu!" ucap Adinda tersenyum ramah.


"Kalian pasangan serasi" ucapnya. Adinda tersenyum senang karena ternyata ia cocok. berada disamping Raka.


Setelah membayar barang belanjaanya, mereka memutuskam untuk segera pulang. Raka melihat barang belanjaan yang dibawanya ternyata cukup banyak. "Kalau belanja kira-kira dong Din, ini banyak banget. kita nggak bawa mobil!" ucap Raka.


"Masih bisa dibawa kan Ayahnda!" goda Adinda membuat Raka menajamkan matanya.


"Awas ya kamu ngajarin Feli yang nggak-nggak!" ucap Raka.


"Ada yang salah dengan sebutan Ayahnda? dari pada Papanda? nggak enak kan ngucapinya hehehe" kekeh Adinda membuat Raka menghela napasnya.


"Udah ayo!" ucap Raka mengajak Adinda untuk naik keatas motor bersama Feli dan mereka segera pulang menuju rumah Bagas dan Ratna orang tua Adinda. Sebenarya Raka sudah tidak sabar untuk membawa Adinda pulang ke rumahnya, tapi jika ia melakukan itu semua saat ini bisa-bisa wajahnya akan menjadi sasaran empuk untuk Alfa.


"Kak Al, introgasi sana adiknya kenapa bisa pulang malam! Lagian dia enak-enak pacaran kita yang harus susah karena mereka" ucap Gemal membuat Guna terkekeh.


Adinda menggendong seorang anak yang lucu didalam pelukanya. Matanya menatap mereka semua dengan tatapan takut. "Busyet Raka ajak Dinda kencan pulang-pulang udah bawa anak. Buat anak pakai bumbu apa kok bisa instan begitu?" tanya Gemal membuat Alfa memukul lengan Gemal.


"Udah Gem becanda mulu!" ucap Alfa.


Karina yang baru saja datang membawa minuman untuk mereka terkejut melihat kehadiran Felisa. Karina meletakkan nampan yang berisi minuman keatas meja lalu ia mendekati Adinda.


"Dinda lucu banget, sini nak sama Mama!" ucap Karina membuat Felisa mengerjapkan kedua matanya terlihat sangat ketakutan.


Karina merentangkan tangannya namun Felisa mengeratkan pelukkannya kepada Adinda. "Bang Al, Karin pengen punya anak cewek juga!" ucap Karina membuat Alfa tersenyum.

__ADS_1


"Kita usaha dulu ya Rin!" goda Alfa membuat Gemal bersorak mendengar.


"Cie... cie... uhuy...mau bulan madu nih ceritanya!" goda Gemal.


"Mbak mau gendong Feli?" tanya Ayunda.


"Mau Din, tapi dia nggak mau kayaknya!" ucap Karina.


"Mau dia, dia ini pemalu. Feli itu Mamanya Feli juga, ayo salim dulu sama Mama Karin!" pinta Adinda mendekati Karina dan Feli mencium tangan Karina membuat Raka tersenyum.


"Om jangan bilang Feli ini anak Om dari istri Om sebelumnya?" goda Gemal membuat Raka melemparkan kunci motornya kepada Gemal.


"Ini anak kita Gem, lo jangan iri ya!" ucap Adinda. "Bini lo mana? pasti lo tinggalin dirumah, lo siksa ya?" goda Adinda.


"Ngarang aja lo Din, mana ada gue siksa Vivian. Dia cinta mati ke gue Din" ucap Gemal.


Karina merentangkan tangannya kearah Felisa dan Felisa ternyata menyambut uluran tangan Karina. "Dinda, dia ini kamu adopsi?"


"Hmm... iya Mbak, aku dan Om akan menjadikan Felisa anak kita" ucap Adinda.


"Kalau Kak Alfa aja yang ngerawat Feli gimana?" tanya Alfa menawarkan diri untuk menjadi orang tua asuh Felisa.


"Nggak bisa, Feli anaknya Dinda. Apa-apan Kak Alfa mau anaknya Dinda!" ucap Adinda kesal.


"Ibunda... " panggil Felisa merentangkan tangannya kearah Adinda membuat Gemal tertawa.


"Hahaha... ibunda, Feli kalau yang itu siapa?" tanya Gemal menunjuk Raka.


"Ayahnda" ucap Feli membuat Adinda, Gemal, Guna, Karina dan Alfa tertawa sedangkan Raka hanya bisa menghembuskan napasnya.

__ADS_1


"Terserah kamu Dinda saya capek ngelarang kamu!" ucap Raka pasrah.


__ADS_2