CEO-Ku, Suamiku

CEO-Ku, Suamiku
Raka yang tampan


__ADS_3

Saat ini Adinda memperhatikan Raka yang sedang berbicara kepada para manajer hotel. Saat menginjakkan kakinya di hotel ini semua staf dan manajer menyambut kedatangan mereka di lobi hotel. Guna dan Ayunda sengaja tidak memperkenalkan dirinya kepada para manajer sebagai keluarga Candrama dan keduanya saat ini memilih untuk langsung menuju kamar agar bisa beristirahat.


Adinda mendengarkan semua arahan Raka sambil tersenyum memperhatikan Raka yang begitu serius jika membahas bisnis. Apalagi saat Raka mengajar para mahasiswa, ia terlihat sangat fokus dan akan marah jika mahasiswanya tidak memperhatikannya, apalagi sibuk berbicara dengan mahasiswa yang lainnya.


Mungkin benar jika sudah tahap sangat mencintai suara Raka saja terdengar sangat indah ditelinga Adinda. Bahkan Adinda merasa suara Raka lebih indah dibandingkan penyanyi laki-laki kesukaannya.


Ya ampun Kakandaku ini ganteng banget mana jagoan lagi...Astaga pikiran gue kok jadi gini sih...


Batin Adinda.


Seorang perempuan cantik mendekati Raka dan memberikan dokumen ditangannya. Adinda merasa jika perempuan itu tertarik dengan suaminya, namun ia bukan Ayunda yang akan terang-terangan memberi serangan mutlak kepada wanita yang ingin menarik perhatian suaminya.


Adinda cukup membuat Raka cemburu dengan menunjukkan senyumnya yang paling manis ketika seorang pria mencuri pandang melihatnya seperti saat ini. Dalam ruangan ini terdapat dua orang manajer muda yang terlihat tertarik padanya. Adinda tersenyum senang karena salahkan Raka yang mengatakan kepada para manajer ini jika ia adalah asisten Raka dan bukan istri Raka.


Kalau Kakak bilang gue istri kakak pasti mereka nggak akan berani menatap gue kayak gini hehehe...


"Rapat selesai!" ucap Raka menutup file dengan kasar dan kemudian segera keluar dari ruangan ini tanpa mengajak Adinda.


Hahaha... ngambek ya...


Adinda sengaja memperlambat langkah kakinya dan membuat seorang manajer tampan memanggilnya. "Kamu asistennya Pak Raka ya?" tanyanya.


"Iya" ucap Adinda ramah.


"Perkenalkan saya Hendra" ucapnya.


"Saya Adinda" ucap Adinda.


"Dinda!" panggil Raka menatap Adinda dengan dingin.


"Hmm... Pak Hendra saya permisi dulu, ada panggilan darurat hehehe" kekeh Adinda mempercepat langkahnya mendekati Raka.


"Pak jangan cepat-cepat dong jalannya!" ucap Adinda membuat Raka menghentikan langkahnya dan menatap Adinda sinis. "Widih tatapanya bisa menusuk jantungku!" ucap Adinda menunjuk jantungnya membuat Raka hanya bisa menghela napasnya.


"Mata kamu bisa dijaga? senyum kamu juga harus dikondisikan. Saya tidak suka kamu senyum-senyum sok cantik Dinda!" pinta Raka membuat Adinda menyebikkan bibirnya.

__ADS_1


"Udah jangan ngambek ya sayangnya Dinda, Dinda capek mau bobok cantik dulu dan setelah itu berenang, kata Kakak didalam kamar kita ada kolam renang yang gede" ucap Adinda. Melihat Raka yang masih tampak kesal padanya, Adinda segera mengecup pipi Raka dengan cepat membuat senyum Raka terbit.


"Nah gitu dong, ayo kakandanya Adinda yang tampan kita ke kamar!" ajak Adinda membuat Raka mengikuti langkah kaki Adinda.


"Memang kamu tahu dimana kamar kita?" tanya Raka.


"Nggak tahu" ucap Adinda tersenyum manis membuat Raka menepuk-nepuk kepala Adinda dengan sayang.


"Untung saja kamu istri saya sekarang kalau kamu hanya asisten saya, kamu sudah saya pecat!" ucap Raka.


"Dinda bukannya udah dipecat? tapi kenapa masih diakui asisten tadi?" ucap Adinda.


"Kamu asisten saya seumur hidup" ucap Raka membuat Adinda menatap Raka dengn sinis. "Kalau kamu tidak ikut saya rapat, sama saja saya membiarkan kamu berkeliaran sendirian dan kamu pasti udah didekati laki-laki lain!" ucap Raka.


"Dulu aja Dinda biasa saja jalan sendiri ke Bali waktu temenin Mbak Ayu yang mengejar suaminya. Dinda bisa jaga diri Kak yah...paling bule-bule ngajakin kenalan kayak tadi, yaudah kenalan aja sekalian nambah-nambah teman" jelas Adinda.


"Kamu nggak boleh lagi temenan sama laki-laki Dinda!" ucap Raka.


"Oke tapi Kakak juga nggak boleh senyum-senyum sama cewek-cewek lain!" ucap Adinda.


"Saya nggak mungkin nggak senyum kalau sama tamu yang datang atau istri kolega bisnis saya Dinda!" ucap Raka.


"Cemburu?" tanya Raka.


"Iya, Kakak juga cemburukan?" tanya Adinda.


"Iya" jujur Raka membuat Adinda segera menggandeng tangan Raka.


"Ayo ke kamar, ajarin Dinda berenang!" ucap Adinda.


"Katanya mau tidur tadi?" tanya Raka.


"Nggak jadi, pengen berenang sama Kakak!" ucap Adinda membuat Raka mengelus kepala Dinda dan ia segera menghubungi karyawan hotel untuk mengantar mereka ke kamar.


Karyawan hotel datang mendekati Raka dan Adinda lalu mengantar mereka menuju kamar yang telah disiapkan. Mereka berhenti tepat didepan sebuah pintu besar dan karyawan itu membuka akses kunci dengan menempelkan kartu didepan pintu kamar. pintu terbuka mereka masuk kedalam kamar. Kamar ini terlihat besar dan sepertinya memang diperuntukkan untuk pengatin baru seperti mereka. Karyawan hotel segera keluar dari kamar setelah mengantar mereka.

__ADS_1


Didalam ruangan ini terdapat sebuah ranjang berukuran besar membuat Adinda tersenyum senang. Adinda membuka gordeng dan ia menatap kolam renang besar yang berada diluar kamar. "Wah kolam renang pribadinya gede banget" ucap Adinda. Ia segera menarik tangan Raka agar mengikutinya keluar dari kamar.


Adinda memeluk Raka karena terlalu senang "Ayo kita main air!" ajak Adinda.


"Kita nggak diajak?" ucap suara yang berada diseberang kamarnya membuat Adinda membuka mulutnya. "Kok ada mereka... jadi.... ini bukan kolam renang pribadi?" tanya Adinda membuat Ayunda tertawa terbahak-bahak sedangkan Guna tersenyum melihat kekesalan Adinda.


"Hahaha" tawa Ayunda "Nggak bisah nih mesra-mesaraan di kolam renang pribadi!" ejek Ayunda membuat kekesalan Adinda memuncak.


"Kak kok bulan madu kita ramean begini? nggak sekalian kita bobok bareng aja satu keluarga sekalian piknik!" ucap Adinda.


Pintu kamar yang berada di kiri kolam renang terbuka menampakan Alfa dan Karina.


"Bagus banget Ka" teriak Alfa memuji keindahan kamar hotel ini.


"Adinda" teriak Vivian dikamar yang berada disebelah kanan kolam renang.


"Vian kita bobok bareng ya malam nanti!" teriak Adinda membuat mereka semua tertawa termasuk Raka yang terlihat kesal mendengar ucapan istrinya.


Raka menarik pinggang Adinda dan membawa paksa Adinda masuk kedalam kamar. "lepasin! Kak... lepasin Dinda!" teriak Adinda.


"Berisik! nggak usah teriak-teriak kalau diluar kamar tapi kalau didalam kamar, kamu boleh teriak sepuas kamu!" ucap Raka.


"Kakak bohong katanya ada kolam renang di kamar kita!" kesal Adinda membuat Raka tersenyum karena yang membuat Adinda marah padanya hanya karena kolam renang.


"Saya tidak bohong" ucap Raka.


"Mana kolamnya? dibawah tempat tidur?" ucap Adinda membuat Raka tersenyum.


Raka menarik tangan Adinda masuk kedalam kamar mandi dan menujuk sebuah kolam kecil yang terdapat didalam kamar mandi ini. "Ini mana bisa berenang!" ucap Adinda.


"Ini untuk kita berendam dan romantisan" ucap Raka tersenyum puas melihat ekspresi wajah Adinda yang memerah karena malu.


"Nggak Dinda maunya berenang!" tolak Adinda.


"Saya tidak menerima penolakan!" ucap Raka dengan dingin dan seperti biasa keinginannya tidak ingin dibantah.

__ADS_1


tbc...


jempol, komentar dan jangan lupa Vote! terimakasih 🙏


__ADS_2