CEO-Ku, Suamiku

CEO-Ku, Suamiku
Chemistry


__ADS_3

Tiba-tiba Guna datang membawa sebuket bunga, coklat dan juga somay kesukaan Ayunda. Ia datang mencoba membujuk Ayunda yang sedang kesal padanya. Pagi tadi setelah sholat subuh Guna tidur lagi karena ia masih lelah. Tentu saja tidur sambil memeluk istrinya, membuatnya tidur dengan sangat nyenyak. Namun saat bangun, Guna terkejut saat melihat istrinya sudah tidak ada disampingnya. Guna tidak menyangka Ayunda yang cemburu sangat sulit untuk dibujuk.


Malam tadi Ayunda mengatakan jika ia tidak suka dirinya tersenyum dengan perempuan-perempuan cantik. Usut punya usut tenyata karena kejadian sore tadi saat mereka berada di lobi kantor. Ayunda yang ikut Guna ke kantor kesal karena seorang resepsionis memanggil Guna dengan sopan sambil tersenyum ramah dan tentu saja Guna juga tersenyum pada resepsionis itu. Guna hampir tidak percaya jika hal itu membuat istrinya sangat cemburu.


Guna mendekati Ayunda, Adinda dan Ratna. ia menyerahkan sebuket bunga kepada Ayunda dan kemudian coklat lalu somay kesukaan Ayunda "Maaf ya sayang, ayo kita pulang ke Rumah Kakek. Tadi pagi Kakek cariin kamu!" ucap Guna.


"Jadi Kakek yang cariin aku bukan kamu Mas?" teriak Ayunda membuat Guna meringis.


"Mas juga cariin kamu makanya pagi-pagi udah disini!" ucap Guna.


"Ayu nggak mau pulang, Mas janji dulu nggak senyum-senyum sama perempuan seksi. Dulu aja Mas nggak suka senyum-senyum kayak gitu tapi setelah Ayu gendut Mas jadi suka senyum-senyum" ucap Ayunda.


"Jadi hanya karena senyum? ckckckc Mbakku sayang senyum itu indah jangan kayak Om Raka. ganteng sih tapi pelit senyum. Senyumnya mahal harganya jadi wajar kalau banyak yang kesel sama si Om. Mbak harusnya bersyukur, Kak Guna semenjak nikah sama Mbak kan jadi suka senyum bagus itu Mbak!" jelas Adinda.


"Bagus apaan, nggak baik untuk kesehatan cewek-cewek yang suka tebar pesona sama suami Mbak dek hiks...hiks... Mas Guna bilang Mbak gendut berati Mbak jelek. kalau Mbak jelek nanti Mas Guna kepincut cewek cantik dan seksi gimana hua... hiks...hiks... " tangis Ayunda pecah membuat Guna memeluk Ayunda mencoba menenangkan Ayunda.


"Aduh anak muda, Mama jadi ingat dulu saat hamil Alfa gini juga, cengeng, mudah tersinggung dan cemburuan" ucap Ratna.


"Kalau waktu Mama hamil Mbak Ayu, gimana Ma?" tanya Adinda.

__ADS_1


"Mama suka tidur dan makan rujak, tapi hamil Ayu waktu itu nggak nyusahin Mama" jelas Ratna.


"Kalau waktu hamil Dinda gimana Ma?" tanya Adinda antusias sambil menunjukkan senyum manisnya.


"Mama jadi tukang makan, bawaan mau ngemil terus dan Mama jadi malas mandi!" ucap Ratna membuat senyum Adinda memudar.


"Hahaha... berati Ma, masih mending Mama hamil Bang Alfa dan Ayu ya Ma! Sampai sekarang aja Dinda memang malas mandi kalau libur. Kalau dulu sih, Dinda ke kampus jarang mandi paling semprot parmfum bajunya!" Ucap Ayunda membuat Adinda menatap horor Ayunda.


"Pantas kalau dia di kampus kelihatan banget belum mandinya!" ucap Raka yang sejak tadi hanya mendengarkan saja.


"Diam aja kenapa? ikut campur aja urusan orang!" kesal Adinda.


"Ayu nggak marah lagi kan sama Mas?" tanya Guna.


"Masih marah, Ayu kesel Mas. Mas bilang Ayu gendutan dan pipi Ayu tembem gini. Ayu otw jelek kan Mas? itu yang mau Mas bilang kan?" kesal Ayunda.


"Mas justru bersyukur kalau kamu gendut Ayu, berarti bayi kita kemungkinan besar mendapatkan gizi yang bagus. Gendut saat kamu hamil ini kebahagian bagi Mas. kalau kamu kurus banget saat hamil Mas pasti bawa kamu ke Rumah Sakit takut kamunya kenapa-napa!" jelas Guna.


"Jadi Mas nggak akan berpaling dari Ayu kan Mas?" tanya Ayunda membuat Adinda menghela napasnya melihat Ayunda terlihat begitu cemburuan. Apa hormon kehamilan bisa membuay seseorang menjadi menyebalkan.

__ADS_1


"Nggak kalau Ayu nggak percaya Mas buat perjanjian sama Ayu, Mas kan kesepian kalau nggak tidur sambil meluk Ayu!" ucap Guna.


"Sekalian Kak Guna kalau Mbak Ayu nggak percaya buat perjanjian pakai matrai aja!" ucap Adinda.


"Nggak usah Ayu percaya sama Mas Guna. Buktinya Mas Guna tahu Ayu mau makan Somay, berati aku dan Mas Guna ada chemistry ya Mas!" ucap Ayunda.


"Di iyain aja Kak ntar ngambek lagi!" ucap Adinda.


"Iya sayang kamu itu cintanya Mas Guna" ucap Guna membuat Adinda ingin muntah melihat keduanya.


"Dinda ayo ikut saya pergi!" ucap Raka berdiri lalu mendekati mereka.


"Mau kemana? ke rumah kakek?" tanya Adinda.


"Kamu dan saya ternyata sudah ada chemistry" ucap Raka.


"Maksa banget si Om, tiap hari kita kayak kucing dan tikus gini" ejek Adinda. Raka menepuk-nepuk kepala Adinda dengan sebelah tangannya dan sebelah tangannya berada disaku celananya.


Si Om sok keren banget sih...

__ADS_1


tbc..


__ADS_2