
__ADS_3
Para pasukan Geng Yuhan yang menyaksikan hal ini dibuat tidak berdaya. Tetua besar, orang yang mereka percayai sebagai satu-satunya harapan telah jatuh sampai kedasar. Mereka yang melihat bahwa sudah tidak ada harapan mulai menjatuhkan semua senjatanya. Bos Jing yang melihat hal ini menjadi geram.
“Woi kalian para kecoa! Apa yang sedang kalian lakukan, segera lanjutkan perang dan pertahankan markas kita” teriak Bos Jing.
Semua orang tampak terdiam membisu, mereka sudah tidak ada keinginan untuk melanjutkan hal sia-sia ini. Tiba-tiba Zhang Yuan tertawa dan menghela napas “Bos Jing.. mereka sudah menyadari bahwa melanjutkan perang adalah hal yang sia-sia. Mau sampai kapan kau begitu arogan? Segeralah menyerah” kata Zhang Yuan.
“Apa kau pikir aku takut padamu! Biar bagaimana pun kau tidak akan bisa mengalahkanku dengan kultivasimu saat ini” kata Bos Jing dengan mengolok.
“Jangan lupakan diriku” suara yang muncul dari belakang Zhang Yuan.
Suara itu tidak lain adalah Tetua Ning, ia berjalan menuju ke samping Zhang Yuan dan menatap Bos Jing dengan jijik “Pak tua Jing, aku adalah Tetua dari Istana Zhang. Jadi sudah pasti aku akan melindungi sang patriak”
Bos Jing menggertakan giginya dan berkata “Zhang Yuan! Apa kau mau selamanya berlindung dibelakang nenek-nenek?”
Zhang Yuan tertawa dan berkata “Tentu saja tidak, mari kita selesaikan pertarungan kita yang tadi”
Zhang Yuan segera menggunakan langkah bayangannya bergerak menuju Bos Jing. Tak tinggal diam, Bos Jing juga melesat maju.
“Tinju besi” kata Bos Jing sambil mengarahkan tinjunya.
“Pedang membelah langit” kata Zhang Yuan sambil melesatkan tebasan ke arah tinju Bos Jing.
Segera dentuman besar terjadi, baik Zhang Yuan dan Bos Jing terkena efek balik kekuatan mereka dan terpental. Mereka melesat kembali sambil saling mengarahkan serangan terkuatnya. Tinju besi Bos Jing hendak mengenai perut Zhang Yuan tapi ia segera berubah menjadi kebut hitam dan pada akhirnya Bos Jing hanya meninju udara kosong.
Zhang Yuan kembali muncul dibelakang Bos Jing dan menebas pedangnya ke arah leher, namun Bos Jing dengan sigap menghindar. Tapi akibat reflek yang agak lambat membuat lehernya terkena sedikit sayatan dan mengeluarkan sedikit darah.
Pertempuran terus berlanjut, Zhang Yuan berada di atas angin dengan berubah menjadi kabut hitam membuat serangan Bos Jing tidak berefek pada Zhang Yuan. Sayatan demi sayatan mulai memenuhi tubuh Bos Jing. Darah mulai bercucuran disekujur tubuhnya, saat pertandingan antara kedua pemimpin masih berlanjut.
Zhang Yuan yang meladeni Bos Jing juga tampak sesekali mengarahkan tebasannya ke arah pasukan Bos Jing. Tinju besi yang di arahkan Bos Jing pada Zhang Yuan juga selalu di tangkis dengan tubuh pasukan Bos Jing. Zhang Yuan tampak menyeringai saat masih ditengah pertempuran. Ia sengaja melakukan itu untuk memberi pelajaran dan mempermalukan Bos Jing yang tidak kompeten.
Setelah berlarut-larut akhirnya stamina Bos Jing mulai turun. Tanpa sadar Bos Jing juga memasukkan energi jiwanya kedalam Tinju besinya. Saat tinju itu mengenai kabut hitam, Zhang Yuan segera terlempar akibat tinju Bos Jing.
“Ugh...”
Zhang Yuan memuntahkan seteguk darah. Bos Jing yang melihat hal ini dibuat kaget. Pasalnya selama pertempuran berlangsung, ia tidak bisa menyentuh sehelai rambut pun. Namun saat ia memasukkan energi jiwanya kedalam tinjunya, ia dapat memukul mundur Zhang Yuan.
__ADS_1
Bos Jing tertawa bahagia dan berkata “Zhang Yuan akhirnya aku mengetahui kelemahanmu” tampak raut wajah Bos Jing menjadi cerah.
Zhang Yuan yang terkena tinju Bos Jing kemudian mengelap darah disisi mulutnya dan berkata “Percuma saja.. saat ini aku sudah hampir menang”
Zhang Yuan menunjuk ke arah barat, Bos Jing menoleh dan wajahnya terkejut.
“Tetua besar” kata Bos Jing.
“Hahaha.. cacing kecil ini memang agak susah ditangkap. Tapi pada akhirnya ia menyerah” kata penjaga Liu yang datang sambil menyeret Tetua besar Geng Yuhan.
Wajah Bos Jing menjadi suram, kakinya bergetar dan ia menggertakan giginya. Zhang Yuan yang melihat hal ini menemukan sebuah celah. Ia segera berubah menjadi kabut hitam dan dengan cepat melesat menuju ke arah Bos Jing. Bos Jing yang sempat terpaku oleh keadaan Tetua besar menyadari hawa membunuh yang besar melesat ke arahnya. Ia kemudian menoleh “Zhang Yuan mati kau!”
Bos Jing segera mengumpulkan sisa-sisa tenaganya dan mengarahkan tinjunya ke arah Zhang Yuan “Teknik Tinju besi”
Di arah lain Zhang Yuan juga menggunakan tekniknya “Tebasan pedang membelah langit”
Segera dentuman besar terjadi lagi, efek yang ditimbulkan kali ini lebih besar dari pada yang sebelumnya. Kilatan cahaya tampak menyinari teknik kedua belah pihak.
Crasss...
Para pasukan Istana Zhang yang melihat hal ini segera bersorak kegirangan.
“Hore... kita menang...”
“Hidup Istana Zhang... hidup patriak Zhang Yuan”
Melihat pemimpin Geng kalah, semua pasukan Geng Yuhan terdiam dan menyerah dengan sukarela. Mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Pemimpin dan bahkan Tetua besar Geng pun sudah dikalahkan. Bahkan hampir setengah anggota Geng sudah tumbang. Saat ini mereka masih bersisakan sekitar 1800 orang dari 3000 orang sebelumnya. Padahal pasukan Istana Zhang hanya ada sekitar 50 orang. Namun yang membuat mereka mengalami pembantaian ialah kehadiran para ahli Istana Zhang.
Zhang Yuan kemudian menggenggam kepala Bos Jing dan berkata “Pemimpin kalian sudah mati, bahkan Tetua besar Geng sudah dikalahkan. Mulai hari ini Geng Yuhan akan berada di bawah kekuasaanku”
Mendengar perkataan Zhang Yuan, para anggota Geng Yuhan hanya bisa terdiam dan gemetaran. Pada pertempuran ini, mereka melihat Zhang Yuan sebagai sesosok iblis kejam yang menyerupai manusia.
Setelah pertempuran besar itu terjadi, Zhang Yuan memasuki markas Geng Yuhan dan mengumpulkan para eksekutif Geng. Di sana ada 2 orang eksekutif yang umumnya berperan sebagai tangan kanan dan tangan kiri Bos Jing.
“Tuan, apakah kita akan memenggal kepala mereka?” tanya Tetua Ning.
__ADS_1
Kedua eksekutif lama itu merinding dan badan mereka mulai gemetar ketakutan.
“Tolong ampuni kami tuan Zhang” kata salah seorang sambil bersujud.
“Mohon beri ampunan pada kami.. kami akan menyerahkan kesetiaan kami pada anda” kata yang satunya lagi.
“Apa! Berani sekali kalian besar kepala” teriak penjaga Liu.
Zhang Yuan melambaikan tangannya dan berkata “Sudahlah penjaga Liu.. mereka masih berguna bagi kita”
Penjaga Liu mengangguk.
“Jadi siapa nama dan apa jabatan kalian di Geng Yuhan ini?” tanya Zhang Yuan.
“Nama saya Fuyan yang merupakan penasihat Bos Jing dan disebelah saya Fuhai, ia berperan sebegai wakil pemimpin” kata Fuyan sambil memberi hormat.
Zhang Yuan saat ini duduk dikursi pemimpin sebelumnya dan berkata “Mulai hari ini Geng Yuhan akan menjadi bagian dari pasukan keluarga Istana Zhang. Kedepannya Geng ini akan berubah menjadi organisasi yang bertugas sebagai penjaga terdepan keluargaku dan mengatur kembali bisnis lama Geng Yuhan. Organisasi ini ku beri nama dengan sebutan Tembok Pertama Istana Zhang”
Fuyan dan Fuhai terkejut mendengar perkataan Zhang Yuan. Namun saat ini mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kemudian Fuyan memberanikan diri untuk membuka mulutnya.
“Lalu tuan Zhang, siapakah yang akan anda tunjuk untuk menjadi pemimpin organisasi ini?” kata Fuyan dengan gemetaran.
Sesungguhnya di dalam hatinya, Fuyan sangat ingin ditunjuk sebagai pemimpin baru organisasi ini. Zhang Yuan yang melihat tingkah Fuyan menyadari dan tersenyum.
“Baiklah.. aku secara resmi akan menunjukmu sebagai ketua organisasi Tembok Istana Zhang dan menunjuk Fuhai sebagai wakil ketua” kata Zhang Yuan.
“Baik tuan” jawab Fuyan dan Fuhai dengan serempak.
Mereka tampak senang, biar bagaimana pun mereka masih diberikan kesempatan untuk hidup dan mengabdikan diri sebagai bawahan Zhang Yuan.
“Tapi ingat, jika kalian berani mengkhianatiku. Maka kalian akan mati” kata Zhang Yuan dengan aura membunuh.
Fuyan dan Fuhai gemetaran ketakutan dan segera bersujud kembali.
“Aku nanti akan mengirimkan orang yang berperan sebagai Tetua pengawas organisasi ini” lanjut Zhang Yuan.
__ADS_1
Fuyan dan Fuhai saling memandang dan segera menganggukkan kepalanya “Baik tuan”
__ADS_2