
__ADS_3
Setelah rombongan Zhang Yuan pergi meninggalkan mereka, dari sudut mulut Gu tianlong menetes darah segar.
“Paman Gu, kenapa ada darah keluar di sudut mulutmu?” tanya Zhou meili dengan khawatir.
Gu tianlong segera menyeka darah itu dan berkata “Aku tidak menyangka, meskipun dia adalah ahli yang baru menerobos lapisan-7 ranah Surgawi. Tapi kekuatannya itu tidak lebih lemah dariku yang berada di puncak ranah Surgawi. Padahal aku adalah seseorang yang bahkan memiliki gelar dewa pedang ketiga di Kekaisaran. Sungguh Zhang Yuan maupun orang-orang dibelakangnya adalah monster.”
Gu tianlong tampak menghela napas dan menggelengkan kepalanya seakan tidak percaya akan semua ini.
Zhou meili yang mendengar hal tersebut terkejut dengan pernyataan yang keluar dari salah satu orang terkuat di Kekaisaran. Dia tampak sedikit berpikir dan kemudian berkata “Paman Gu, jika kau nanti kembali ke Ibukota bersama adik kecil. Tolong beritahu Kaisar tentang mereka, mungkin saja Kaisar bisa mengajak mereka menjadi bagian dari keluarga Kekaisaran. Bukankah itu akan menjadi hal yang baik.”
Gu tianlong tersenyum dan berkata “Gadis kecil, apa kau kira persoalan ini sesimpel itu? Kau masih harus banyak belajar lagi.” Kemudian Gu tianlong tertawa melihat raut wajah Zhou meili.
Disisi lain sepanjang jalan menuju kediaman, Zhang Yuan disuguhkan dengan penghormatan yang sangat tidak biasa. Semua penduduk Kota Ina bersujud ketika melihat Zhang Yuan. Wajah kebahagiaan muncul disetiap dari mereka.
“Tuanku! Kenapa anda bertindak kurang ajar seperti itu di hadapan keluarga Kekaisaran?” kata Ying’er sambil marah-marah.
“Ya betul betul” sahut Lanlan mendukung perkataan Ying’er.
Mereka berdua ini sudah sangat lengket banget. Sama karena seumuran mungkin hal itu yang membuat ikatan diantara mereka sangat kuat.
“Ah.. itu karena mereka tidak menunjukkan lencana Kekaisaran. Jika saja mereka menunjukkannya, maka aku harus segera bersujud di hadapan mereka. Ya itu sih salah mereka sendiri.” Jawab Zhang Yuan.
“Eh benar juga sih.” Sahut Ying’er sambil berpikir.
“Ya benar” sahut Lanlan juga.
“Tuanku, lalu siapakah orang-orang ini? Perawakan mereka sangat menyeramkan, tapi di samping itu ada banyak anak-anak kecil juga.” Tanya Yeling.
“Mereka adalah rekrutan baru. Akan aku ceritakan saat kita sampai di kediaman.” Sahut Zhang Yuan.
Tidak lama kemudian mereka akhirnya sampai di kediaman Istana Zhang. Di depan gerbang kediaman, sudah ada dua orang yang menunggu. Orang-orang itu tak lain adalah tetua Jin dan komandan Liu.
“Salam tuan Zhang dan selamat datang kembali. Mohon maafkan kami karena tidak ikut menyambutmu di gerbang Kota.” Kata komandan Liu sambil membungkuk bersama tetua Jin.
Zhang Yuan tertawa dan berkata “Aku paham akan keadaannya. Jika kalian berdua pergi, lalu siapa yang akan menjaga kediaman ini.”
__ADS_1
“Oh tampaknya banyak sekali wajah baru bersama anda.” Sahut komandan Liu.
“Ya benar, mereka adalah rekrutan baru. Komandan Liu, aku serahkan urusan tempat tinggal mereka padamu. Setelah itu segeralah menuju aula utama.”
“Siap tuan” kata komandan Liu.
Kemudian Zhang Yuan dan yang lainnya masuk ke dalam kediaman. Mereka menuju aula utama Istana Zhang. Kini Zhang Yuan akhirnya bisa duduk kembali dikursi utama pemimpin keluarga. Kursi yang selama ini dia rindukan meskipun kursinya masih kalah mewah dengan kursi para bangsawan.
“Terimakasih atas kerja keras kalian selama kepergianku. Kini setelah aku pergi selama dua tahun, banyak perubahan yang terjadi pada kalian. Aku bisa melihat bahwa tingkat kultivasi kalian sudah meningkat.” Kata Zhang Yuan dengan tersenyum.
Tetua Daisan tertawa senang dan berkata “Tentu saja, selama kepergian anda. Kami terus berlatih dan meningkatkan kekuatan. Bahkan kini para tetua lain sudah berada di ranah Spiritual lapisan ke-5. Hanya saja aku tidak tahu metode apa yang dipakai tetua Xia hingga bisa menembus lapisan-6 ranah Spiritual.”
“Ehem ehem, ini sih rahasia.” Kata tetua Xia bercanda dan semua orang kini tertawa bahagia akan kedatangan Zhang Yuan serta tetua Xia.
Kemudian mata Zhang Yuan melirik ke arah seorang pria dengan pakaian serba putih. Pria itu sadar akan Zhang Yuan yang melihatnya kemudian dia mengepalkan kedua tangannya dan membungkuk, “Salam tuan Zhang, saya dikenal dengan sebagai master Jian feng. Master alkimia kelas 6 dan salah satu lulusan terbaik Asosiasi Alkimia Ibukota Kekaisaran.”
Zhang Yuan masih tetap diam sambil menatap pria itu seakan sedang menilai dirinya.
“Woi pak tua sialan! Kemana perginya sikap angkuh dan aroganmu. Kenapa kini kau jadi seperti penjilat handal.” Kata tetua Daisan dengan mencibir.
“Kurang ajar kau!” geram tetua Daisan terlihat urat di kepala botaknya muncul.
Zhang Yuan tertawa melihat tingkah mereka yang sudah seperti anjing dan kucing. Lalu Zhang Yuan berkata “Salam juga master Jian feng. Terimakasih sudah mengunjungi kediamanku yang kecil ini. Jadi kenapa anda kemari?”
“Sebelumnya saya diundang oleh suami istri itu untuk menjadi master alkimia di Istana Zhang. Jadi sekitar sebulan lalu saya tiba dan menunggu kepulangan anda.” Kata master Jian feng.
“Oh begitu, jadi apakah anda berminat menjadi bagian dari keluargaku?”
“Ya, tentu saja tuan Zhang.” Sahut master Jian feng dengan gembira.
Kini semua orang yang ada di aula menghela napas dan sedikit menunjukkan rasa jijik dengan sikap master Jian feng ini.
“Tapi sebelumnya tetua Daisan berkata bahwa kau memiliki sikap yang angkuh dan arogan.” Kata Zhang Yuan mencoba menguji.
“Hehehe, anda tentunya tahu tuan. Bahwa semua master alkimia adalah orang yang sangat arogan. Hal itu terjadi karena memang untuk menjadi seorang master alkimia membutuhkan bakat dan talenta tersendiri.” Jelas master Jian mencoba meyakinkan Zhang Yuan.
__ADS_1
Zhang Yuan pun tertawa dan berkata “Aku paham akan hal itu, tapi kedepannya jika kau ingin mengabdikan diri padaku. Maka buanglah sikap angkuhmu itu atau kau yang akan aku buang.”
Mendengar perkataan Zhang Yuan membuat jantung master Jian berdegup kencang. Dia terkejut bahwa ada orang yang berani berkata seperti itu pada seorang master alkimia. Padahal di luar sana, seorang master alkimia itu dipuja-puja dan sangat dihormati. Dia kemudian berpikir kembali, apakah pemimpin keluarga ini memang belum mengetahui identitas dari seorang master alkimia.
Zhang Yuan tahu akan pikiran dari master Jian saat ini. Kemudian dia mengeluarkan cincin penyimpanan dan melemparnya ke master Jian.
Master Jian segera menangkap cincin itu dan bertanya “Apa ini tuan?”
Zhang Yuan tersenyum dan berkata “Cobalah pakai dan kamu akan mengetahuinya.”
Segera master Jian memakainya dan jantungnya serasa akan copot.
“Ba-bahan obat yang sangat banyak dengan kualitas tinggi! Bagaimana mungkin anda memiliki bahan obat kelas satu hingga kelas 6 dengan jumlah sebanyak ini?” kata master Jian dengan terbata-bata.
Tangannya berkeringat dan menggigil, jiwa alkemis nya meronta-ronta setelah tahu bahwa di dalam cincin itu berisi ratusan bahan obat kualitas tinggi yang setara dengan gudang penyimpanan di Asosiasi Alkimia Ibukota.
“Itu adalah bahan obat milik Istana Zhang, segeralah pergi menuju ruang alkimia dan gunakan saja bahan obat itu semaumu. Aku hanya akan menunggu hasil terbaik yang dapat kau tunjukkan padaku. Jika kau berhasil memenuhi ekspektasiku, akan aku berikan satu bahan obat kelas 7.” Kata Zhang Yuan dengan santai.
“Ba-bahan obat kelas 7! Kelas 7! Apa anda benar-benar memilikinya? Bahan obat kelas 7 itu sangat langka, bahwa keluarga Kekaisaran dan bangsawan pun tidak akan dengan mudahnya mengatakan hal seperti anda.”
“Tentu saja, aku adalah Zhang Yuan. Jika kau patuh padaku, maka manfaat yang akan kau terima jauh lebih besar dari yang dijanjikan oleh bangsawan.”
“Saya Jian feng, mulai hari ini akan mengabdikan diri pada Istana Zhang dan bersumpah setia melayani anda seumur hidup.” Kata master Jian dengan sungguh-sungguh sambil membungkuk.
“Aku terima sumpah setiamu. Mulai hari ini, kau akan menjadi tetua obat di Istana Zhang. Aku harap kontribusimu dari segi elixir dan bahan obat akan cukup untuk memuaskanku.” Sahut Zhang Yuan dengan santai.
“Kalau begitu izinkan saya pamit undur diri dan pergi menuju ruang alkimia, permisi tuan.” Kata master Jian dengan mata menggebu-gebu dan bergegas menuju ruang alkimia.
Semua orang tertawa kecil melihat tingkah master Jian. Sudah seperti anak kecil yang diberikan permen dan hadiah mewah oleh seseorang.”
“Dasar pak tua sialan! Bahkan dia tidak ada sopan santunnya sama sekali.” Kata tetua Daisan dengan mencibir.
Setelah master Jian feng pergi meninggalkan aula utama, semua orang tertawa bersama dan begitulah hingga komandan Liu datang dengan tiba-tiba.
“Eh? Ada apa ini, kenapa kalian semua tertawa tanpaku?”
__ADS_1
“Ah, bukan apa-apa” sahut Zhang Yuan.
__ADS_2