
__ADS_3
Komandan Liu menatap Zhang Yuan dan berkata “Tuan Zhang, dengan kekuatan kita saat ini. Aku takut kalau cepat atau lambat, para bangsawan akan mengetahuinya. Kini kita bagaikan tunggul yang bisa menghalangi jalan mereka.”
“Kau benar komandan Liu, maka dari itu kita harus terus meningkatkan kekuatan.” Sahut Zhang Yuan dengan santai.
Tetua Ming menatap Zhang Yuan dan komandan Liu lalu berkata “Memangnya seberapa kuatkah para bangsawan?”
Komandan Liu menghela napas dan berkata “Saat ini diketahui bahwa masing-masing keluarga bangsawan memiliki banyak tetua di ranah Spiritual. Tapi itu hanya kulit luarnya saja, aku yakin mereka memiliki banyak ahli di ranah Surgawi yang sebanding atau bahkan jauh lebih kuat dari anda.”
Tetua Ming menyipitkan matanya seolah tidak percaya pada perkataan komandan Liu. Tetua Jin yang merasa tersindir kemudian berkata “Komandan Liu, apa anda menyindirku?”
“Eh? Hahaha, bukan maksudku menyindir anda tetua Jin. Aku hanya mengatakan fakta saja.” Kata komandan Liu dengan tertawa.
“Komandan Liu, segera kumpulkan para petinggi Tembok Besar Istana Zhang.” Kata Zhang Yuan.
“Baik tuan, saya pamit undur diri.” Kata komandan Liu sambil berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga.
Dua jam kemudian para petinggi dari 3 Tembok Besar Istana Zhang telah berkumpul di aula utama. Saat ini hanya ada mereka dan komandan Liu yang berada di dalam aula. Mereka tengah asik berbincang satu sama lain. Tidak lama kemudian Zhang Yuan beserta dua tetua terhormat muncul.
“Salam tuan Zhang dan para tetua terhormat!” kata mereka semua.
Zhang Yuan melambaikan tangannya dan kemudian duduk di kursi utama patriak keluarga. Dengan santai sambil meminum segelas teh Zhang Yuan berkata “Terimakasih karena kalian telah memenuhi panggilanku.”
“Sudah kewajiban kami tuan.” Kata Fuyan sambil membungkuk diikuti dengan yang lainnya.
“Aku senang melihat perkembangan kalian, bahkan para tetua penjaga Tembok Besar sudah meningkat cukup banyak dari dua tahun lalu. Sebagai hadiah dariku, aku akan mengirimkan banyak sumberdaya untuk kalian gunakan.” Kata Zhang Yuan.
“Terimakasih atas kemurahan hati anda tuan!” sahut mereka semua.
__ADS_1
Zhang Yuan mengangguk dan lanjut berkata “Seperti yang kalian ketahui, kekuatan kita sudah di atas rata-rata. Sebelumnya aku telah mengirim dua tetua menuju Kota Xiyang untuk memperluas daerah kekuasaanku. Maka dari itu, masing-masing dari Tembok Besar juga harus mengirim pasukan ke sana.”
Mereka sedikit terkejut dan ketua tembok kedua berkata “Oh, sepertinya tuan Zhang sudah memulai gerakan. Kalau begitu, kami akan membantu kedua tetua itu untuk mempercepat prosesnya.”
“Anda bisa menyerahkan masalah kecil ini pada kami tuan.” Kata ketua Jun dari tembok ketiga.
“Apa yang dikatakan oleh ketua Jun benar tuan.” Sahut Fuyan dan ketua Han dari tembok kedua.
Zhang Yuan tersenyum puas dan kemudian berkata “Mulailah merekrut banyak pasukan, jika perlu rekrutlah para ahli yang tidak berafiliasi dengan keluarga manapun untuk dijadikan tetua penjaga tembok besar. Meskipun kini Istana Zhang memiliki puluhan ahli di ranah Spiritual. Tapi mereka sudah memiliki peranan penting dan aku tidak bisa menugaskan mereka di tembok besar.”
“Baik tuan Zhang!” seru semuanya.
Setelah itu Zhang Yuan dan para petinggi 3 Tembok Besar mendiskusikan masalah lainnya. Perbincangan mereka cukup panjang dan memakan waktu seharian. Malam telah tiba dan akhirnya mereka mengakhiri diskusi panjang itu. Para petinggi Tembok Besar berpamitan satu dengan yang lain untuk pergi ke markas mereka masing-masing.
Disisi lain, tepatnya dihalaman sebuah mansion tua yang berukuran lumayan besar. Terlihat mansion itu baru selesai diperbaiki. Duduk dua orang wanita yang sedang sibuk membicarakan suatu hal.
Tetua Xia menghela napas dan berkata “Kamu benar saudari, tadinya aku pikir kalau Kota ini akan sangat cocok untuk dijadikan salah satu wilayah kekuasaan tuan Zhang Yuan. Tapi siapa sangka kalau bagian dalam Kota begitu buruk.”
“Jadi apa langkah kita selanjutnya?” tanya tetua Ning.
Tetua Xia tampak berpikir sejenak dan kemudian berkata “Mari kita pergi menuju kediaman geng ashura. Berdasarkan informasi yang kita dapatkan dalam seminggu terakhir. Ada banyak sekali geng besar yang menguasai kota ini. Salah satunya adalah geng ashura yang berisi orang-orang keji dan biadab yang pernah ada. Sebenarnya ini akan melukai harga diri dari Istana Zhang. Tapi tuan Zhang Yuan berpesan untuk menggunakan segala cara yang ada.”
“Ya aku tidak perduli geng manapun yang akan kita taklukkan. Toh mereka hanya berisi para keroco saja.” Sahut tetua Ning acuh tak acuh.
Tetua Xia menghela napas dan berkata “Sebaiknya kita jangan meremehkan mereka. Bisa saja geng mereka memiliki tetua penjaga yang bersembunyi. Jangan buang-buang waktu lagi. Mari kita pergi.”
Tetua Ning mengangguk dan mengikuti perkataan tetua Xia. kemudian mereka berdua terbang dan melesat pergi menuju markas dari geng ashura. Tidak lama kemudian mereka tiba di atas markas geng ashura. Markas dari geng itu cukup besar dan berisi ratusan orang.
__ADS_1
“Pemimpin geng ashura keluar!” kata tetua Xia dari atas langit sambil mengeluarkan aura dominasi yang sangat kuat.
Aura yang dikeluarkan oleh tetua Xia sungguh besar dan kuat. Aura itu menyebar dan menyelimuti markas geng ashura. Semua orang yang ada di sana dapat merasakan kengerian dari aura yang dipancarkan oleh seorang ahli. Banyak puluhan dari mereka sampai pingsan tak sadarkan diri. Ketua geng ashura yang sedang berdiskusi dengan para eksekutif geng merasakan aura yang kuat itu.
“Ini aura seorang ahli!” kata ketua geng dan para eksekutifnya.
Mereka kemudian bergegas keluar markas dan menatap ke arah langit. Ada dua sosok bayangan hitam yang terlihat.
“Salam kepada para senior, ada urusan apa anda kemari?” kata ketua geng ashura sambil membungkuk beserta eksekutif geng.
Perlahan tetua Xia dan tetua Ning turun dari atas langit. Sosok mereka yang sangat anggun membuat semua mata yang memandang merasa terpana. Bahkan jantung dari para bawahan geng ashura sampai berdetak kencang.
“Kami adalah tetua keluarga Istana Zhang dari Kota Ina.” Kata tetua Xia sambil menatap tajam ketua geng.
“Istana Zhang? Apakah itu keluarga yang beberapa tahun ini menjadi perbincangan? Sial, kenapa mereka kemari.” Gumam para eksekutif geng.
“Ah, jadi anda berdua adalah tetua dari Istana Zhang yang hebat itu. Mohon maafkan kami karena tidak mengenali para senior. Jadi ada urusan apa anda sekalian kemari?” kata ketua geng dengan sopan.
“Mulai hari ini, geng ashura akan menjadi bawahan kami. Kalian akan berperan sebagai ujung tombak bagi kami berdua untuk menguasai seluruh kekuatan di Kota Xiyang.” Kata tetua Xia dengan mengeluarkan sedikit niat membunuhnya.
Mereka yang mendengar hal tersebut menjadi gemetar. Kaki mereka seolah tidak sanggup menahan tubuh mereka sendiri. Perkataan tetua Xia barusan dapat dengan mudah dimengerti oleh mereka semua. Sebelumnya sudah banyak rumor yang menyebar bahwa patriak Istana Zhang adalah seorang iblis keji dan bahkan memiliki julukan Iblis Kabut Hitam.
“Hm, sepertinya mereka akan sedikit memberikan penolakan. Jika begitu, mari kita beri mereka sedikit pelajaran.” Kata tetua Ning dengan telepatinya.
“Kami siap menjadi bawahan dan ujung tombak anda sekalian untuk menguasai Kota Xiyang. Bahkan jika diperlukan, kami siap membantu Istana Zhang untuk menguasai seluruh provinsi dan bahkan seluruh Kekaisaran.” Kata ketua geng dan para eksekutif sambil membungkukkan badan mereka.
Sontak jantung tetua Xia dan tetua Ning hampir copot karena rasa keterkejutan itu. Sebenarnya apa yang sedang terjadi.
__ADS_1
__ADS_2