
__ADS_3
Dalam sebulan terakhir, Kota Ina kelihatan sangat sibuk dan ramai. Semua perumahan di bersihkan dan di renovasi menjadi lebih indah dipandang dengan dekorasi berwarna merah dan kuning keemasan. Banyak penduduk yang mulai membuat masakan tradisional khas Kota Ina. Bahkan setiap malamnya selalu ada kembang api besar yang dinyalakan.
Jalan-jalan di seluruh Kota Ina di hiasi dengan dekorasi yang sangat menarik. Perkampungan kumuh yang ada di Kota pun sudah di renovasi menggunakan anggaran Kota dan dana dari seluruh keluarga terpandang. Ini semua mereka persiapkan untuk menyambut kedatangan Zhang Yuan.
Kini di pagi hari yang sangat cerah sebuah tandu besar dan megah dengan banyak rombongan di belakangnya tiba di depan gerbang Kota Ina. Dari dalam tandu itu, seorang gadis yang rupawan membuka sedikit tirai dan melihat seisi Kota yang sedang didekorasi dengan indah.
“Putri Meili, sepertinya Kota ini sedang mempersiapkan penyambutan untuk anda. Bahkan seisi Kota sedang didekorasi.” Kata salah satu wanita pelayan di dalam tandu.
“Benarkah? Tapi kita bahkan belum menginformasikan pada Raja Kota bahwa kita akan kemari.” Kata gadis cantik itu bernama Zhou Meili.
“Mungkin saja tuan Gu dan tuan muda ke-7 lah yang memberitahu pada Raja Kota.” Kata pelayan itu dengan antusias.
“Ya mungkin saja ini pekerjaan dari paman Gu dan adik ke-7.” Gumam Zhou meili sambil tertawa kecil.
“Penjaga, mari percepat menuju kediaman Raja Kota.” Kata pelayan wanita.
Kemudian rombongan itu segera menuju kediaman Raja Kota. Sesampainya di kediaman Raja Kota, di sana ada paman Gu dan seorang anak kecil sedang duduk bersama Raja Kota Ina sambil meminum segelas air sari keabadian buatan Zhang Yuan.
“Tuan Putri Zhou meili memasuki kediaman!” kata penjaga kediaman dengan nada tinggi hingga bisa terdengar oleh semuanya.
Kemudian putri Zhou meili memasuki kediaman Raja Kota. Di sana dia melihat paman Gu dan adik kecilnya sedang duduk santai di halaman kediaman.
“Selamat datang tuan putri Zhou meili.” Sambut raja kota dengan membungkuk.
“Terimakasih Raja Kota Ina atas keramahanmu. Jadi kenapa anda sampai repot-repot mempersiapkan acara penyambutan besar ini hanya untuk menyambut diriku." kata putri Zhou meili dengan tersenyum bangga.
“Eh..” respon Raja Kota.
“Eh?” respon balik putri Zhou meili.
“Hahaha, kakak sangat lucu. Apa kamu mengira bahwa keributan di Kota ini untuk penyambutanmu. Besar kepala sekali dirimu kak.” Kata anak kecil itu sambil tertawa.
Paman Gu dan Raja Kota terlihat seperti menahan tawa dengan wajah yang sulit untuk digambarkan. Mendengar cibiran dari adiknya membuat wajah putri Zhou meili memerah karena marah sekaligus sangat malu.
Raja Kota segera berkata dengan sopan “Mohon maafkan kami putri, kami tidak tahu bahwa anda akan kemari secepat ini. Jadi kami tidak mempersiapkan penyambutan yang sangat layak untuk anda.”
“Lalu penyambutan untuk siapa yang akan kalian lakukan hingga seisi Kota dibuat seperti sekarang ini?” tanya putri Zhou meili dengan kesal.
“Itu untuk penyambutan tuan Zhang Yuan, patriak Istana Zhang.” Sahut Raja Kota dengan wajah agak masam.
“Hah, siapa itu Zhang Yuan? Apakah dia orang penting di sini?”
Raja Kota mengangguk dan berkata “Tuan Zhang Yuan adalah dermawan di Kota Ina, sosoknya yang muda, tampan dan penuh karisma membuat orang-orang sangat mencintai dan mengagumi dirinya. Tanpa bantuan darinya, banyak rakyat kecil termasuk penduduk perkampungan kumuh mungkin sudah mati saat ini. Sekitar dua tahun yang lalu, dia pergi melakukan perjalanan jauh. Dan sebulan lalu kami mendapat kabar bahwa dirinya akan tiba di Kota sebentar lagi. Jadi para penduduk Kota sangat antusias sehingga mereka berbondong-bondong mulai mendekorasi seisi Kota demi menyambut kedatangan tuan Zhang Yuan.”
Putri Zhou meili terdiam sesaat memikirkan semua perkataan Raja Kota barusan. Dia merasa tidak percaya dengan semua omongan orang tua itu. Kemudian dia menoleh menatap paman Gu. Paman gu hanya tersenyum dan putri Zhou kemudian mulai percaya dengan perkataan Raja Kota barusan.
“Kau bilang dia adalah patriak, tapi kenapa kau juga mengatakan bahwa dia sosok yang muda.” Sahut putri Zhou meili.
“Ah, itu karena tuan Zhang Yuan masih berusia sekitar 20 tahun. Meskipun begitu, dia memiliki sifat yang sangat bijak hingga menutupi bahwa dirinya masih muda.” Kata Raja Kota.
__ADS_1
“Tapi kenapa aku tidak pernah mendengar tentang dirinya? Bahkan informan Kekaisaran pun tidak mengetahuinya.” Gumam putri Zhou meili.
“Kakak, lebih baik nanti kita ikut saja saat penyambutan tuan Zhang Yuan dilakukan. Jadi kita bisa melihat seperti apa rupa tuan Zhang itu.” Kata adik kecilnya itu.
“Hmm, baiklah kalau begitu. Aku juga menjadi penasaran seperti apa sosok hebat itu yang bahkan tidak pernah terdengar namanya di Ibukota.” Kata putri Zhou meili sambil mengangguk.
Tidak lama kemudian seorang pelayan datang menghampiri Raja Kota.
“Raja Kota, semua orang kini telah berkumpul di gerbang Kota menunggu kedatangan tuan Zhang Yuan.”
Raja Kota tampak terkejut dan berkata “Apa! Apakah sudah waktunya. Kalau begitu kita harus segera ke sana. Putri, mari kita ke sana dan saya akan perkenalkan anda pada tuan Zhang Yuan nanti.”
Putri Zhou meili mengangguk dan mengikuti Raja Kota yang agak tergesa-gesa pergi. Sungguh sikap yang tidak sopan pikir putri pada Raja Kota. Paman Gu dan adik kecilnya hanya bisa tertawa melihat raut wajah putri Zhou meili.
Mereka semua tiba di dekat gerbang Kota dan mereka sangat terpukau, tadinya saat rombongan putri melewatinya belum seperti ini. Tapi kini, semuanya tampak sangat indah. Hamparan karpet merah yang ada disepanjang jalan. Pernak pernik di sekitaran jalan itu, bahkan tembok Kota juga di hiasi oleh dekorasi yang indah.
Putri dan paman Gu sempat berpikir bahwa penyambutan seperti ini sudah seperti sambutan selamat datang kepada Kaisar. Mereknya hanya bisa menghela napas panjang dan menunggu siapakah sosok Zhang Yuan yang membuat semua orang sangat menghormatinya.
Dari atas gerbang Kota seorang penjaga berteriak dengan keras “Rombongan tuan Zhang Yuan sebentar lagi akan memasuki gerbang.”
Teriakan penjaga dari atas sana sungguh keras. Setelah dia berteriak seperti itu, dari atas gerbang besar itu juga suara gendang yang sangat keras di pukul. Suara gendang itu sudah seperti sebuah perayaan tahun baru di Kekaisaran.
Pernah pernik berwarna warni mulai berjatuhan ketika Zhang Yuan tiba dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam gerbang. Semua penduduk Kota Ina langsung bersujud, kecuali para patriak keluarga terpandang.
Paman Gu, putri Zhou meili dan adik kecilnya terkejut dengan momen ini. Ini sudah seperti penghormatan pada seorang Kaisar.
“Selamat datang kembali di Kota Ina tuan Zhang Yuan!” kata semua penduduk dengan sangat keras.
“Kenapa semua orang bersujud? Apakah tuan Zhang Yuan adalah seorang Kaisar di negri ini?” gumam Long yufan pada kedua kakaknya.
Kini semua rombongan Zhang Yuan bisa melihat sambutan yang begitu luar biasa itu. Semua penduduk Kota sepanjang jalan itu bersujud ketika Zhang Yuan melewati mereka. Hanya beberapa orang dari keluarga terpandang saja yang tidak bersujud dan hanya membungkuk memberi penghormatan.
Zhang Yuan sedikit bingung dengan hal ini, tapi kemudian dia masih tetap berjalan maju sepanjang karpet merah dihamparkan.
“Kyaa.. lihatlah penampilan tuan Zhang Yuan, dia sekarang jadi tambah tampan dan sangat berbeda.”
“Harus kita sebut apa tuan Zhang saat ini? Apakah pangeran Kota Ina atau si tampan Kota Ina. Aku tidak sanggup memikirkannya.”
“Woah, lihatlah rombongan yang dibawa oleh tuan Zhang. Aura yang dipancarkan oleh mereka sungguh kuat. Bahkan anak-anak kecil pun naik binatang spirit hebat seperti itu, sangat iri, Huhuhu.”
Sepanjang jalan itu, banyak pujian yang selalu di lontarkan oleh para penduduk akan penampilannya yang semakin bertambah keren dari dua tahun lalu. Perubahan yang ditampilkan oleh Zhang Yuan itu sangat berbeda.
Di dalam hati Zhang Yuan berpikir tentang apa yang sebenarnya terjadi, kenapa mereka semua membuat penyambutan seperti ini. Padahal Zhang Yuan hanya mengatakan di slip giok komunikasi bahwa dia ingin penduduk Kota terkondisikan akan kedatangan rombongannya. Sepertinya para tetua telah salah paham akan kata-katanya. Jika para bangsawan melihatnya, mereka pasti akan mengutuk Zhang Yuan seumur hidupnya. Zhang Yuan hanya bisa menghela napas dan menerima sambutan hangat dari semua orang.
“Tuan Zhang” kata pak tua Ming dengan wajah serius.
“Ya, aku mengetahuinya. Cobalah untuk mengetes kekuatanmu.” Kata dengan santai sambil tersenyum ke arah semua penduduk.
Di ujung karpet merah, berdiri para anggota inti Istana Zhang beserta para patriak keluarga terpandang.
__ADS_1
“Tuanku!” kata semuanya.
Keempat istri Zhang Yuan berlari sambil menangis dan memeluk Zhang Yuan dengan sangat erat. Momen pertemuan itu sangat mengharukan bagi Zhang Yuan, karena dia akhirnya bisa pulang menemui semua anggota keluarganya.
“Tuanku, kenapa kau jadi tambah kurus. Apa kau tidak makan dengan teratur.” Kata Xiao Die sambil melihat tubuh Zhang Yuan.
Zhang Yuan hanya tertawa kecil dan berkata “Aku sedang dalam perjalanan, tentu saja aku sedikit kekurangan makanan.”
“Selamat datang tuan Zhang.” Kata semua tetua Istana Zhang sambil membungkuk.
Master Jian feng juga ada di sana dan dia ikutan membungkuk memberi salam. Tadinya dia ingin melihat sosok patriak keluarga Istana Zhang dan ingin sedikit mengujinya. Tapi siapa sangka bahwa sosoknya begitu luar biasa hingga semua penduduk bahkan bersujud dihadapannya. Ini sudah seperti mereka melihat sosok Kaisar. Hal ini juga membuat master Jian feng merasa kena mental. Untung saja dia tidak pernah mengucap sepatah katapun hal buruk tentang patriak Istana Zhang di hadapan para tetua. Jika tidak, mungkin kepalanya sudah terpenggal sekarang.
Zhang Yuan tersenyum dan melambaikan tangannya pada para tetua keluarga. Kemudian dia menatap para patriak keluarga terpandang.
“Salam tuan Zhang, selamat datang kembali di Kota Ina.” Kata Raja Kota dan para patriak.
Zhang Yuan tersenyum, “Terimakasih atas sambutan hangat kalian”
Kemudian Zhang Yuan menoleh lagi ke arah lain dan terlihat tiga orang sedang berdiri. Pakaian mereka sungguh mewah dengan motif naga yang melambangkan Kekaisaran Huangsi.
“Salah satu dari 6 dewa pedang Kekaisaran Huangsi, si pedang ketiga dewa kematian Gu tianlong. Tuan putri ke-5 Kekaisaran, Zhou meili dan si bocah kecil pangeran ke-7, Zhou yifan. Aku tidak menyangka akan bertemu orang-orang penting di sini. Salam hormat pada semuanya, maafkan aku tidak memberikan penghormatan yang layak.” Kata Zhang Yuan sambil mengepalkan kedua tangannya memberi hormat.
“Hei kakak yang tampan! Siapa yang kau panggil bocah kecil!” kata pangeran ke-7 yang kelihatan marah.
“Salam tuan Zhang Yuan. Aku tidak menyangka bahwa sosok yang dipuja-puja oleh penduduk Kota ternyata bukan seorang pria tua. melainkan seorang pemuda seperti anda.” Kata putri Zhou meili dengan tersenyum.
Zhang Yuan tertawa mendengar perkataan tuan putri dan berkata “Terimakasih atas pujian anda putri Zhou meili.”
“Bakat dan kejeniusan memang terlahir dari generasi muda. Bahkan kau bisa memiliki ratusan pasukan kuat seperti ini, ada ratusan ahli kuat dan juga ada sosok ahli di ranah Surgawi yang bersamamu. Jika keluarga bangsawan tahu akan identitasmu, maka aku takut bahwa keluargamu akan dalam bahaya.” Kata Gu tianlong.
“Hahaha, pujian tuan Gu tianlong sungguh membuat hatiku merasa sangat senang. Perihal itu, aku tidak terlalu mempermasalahkannya. Jika mereka berani macam-macam padaku ataupun keluargaku, maka aku tinggal menghadapinya saja.” Kata Zhang Yuan dengan jelas dan cahaya merah bersinar di pupil matanya.
Saat dewa pedang ketiga Kekaisaran melihat pupil mata Zhang Yuan. Dia merasakan aura mencekam, seolah sorot mata ini bukan dikeluarkan oleh anak muda. Melainkan dikeluarkan oleh seorang veteran perang yang bersimbah darah. Di belakang bayangannya seolah ada aura yang sangat besar berusaha mengintimidasi dirinya. Gu tuanlong terkejut sekaligus kagum dengan sosok Zhang Yuan. Padahal dirinya merupakan ahli di ranah puncak Surgawi dan pedang ketiga Kekaisaran.
“Hahaha, anda luar biasa patriak Zhang.” Sahut gu tianlong.
“Mohon maafkan aku tuan putri dan tuan Gu, aku sedikit lelah dari perjalanan panjang. Aku pamit undur diri.” Kata Zhang Yuan dengan sangat sopan.
“Dasar lancang! Beraninya kau bertindak tidak sopan di hadapan dewa pedang ketiga dan keluarga Kekaisaran.” Teriak pelayan tuan putri dari belakang.
Pak tua Ming yang mendengar hal ini dari belakang Zhang Yuan berkata “Lalu kenapa kau bertindak tidak sopan pada seorang patriak keluarga padahal kau hanya seorang pelayan.”
Pak tua Ming geram dengan perkataan pelayan itu dan aura yang meluap-luap keluar dari tubuhnya mencoba menyerang pelayan tersebut. Tapi dengan sigap Gu tianlong juga mengeluarkan aura kuat yang menghadap serangan pak tua Ming.
“Mohon maafkan pelayan kecil ini saudara. Anda merupakan ahli di ranah Surgawi, tidak perlu bagimu untuk berurusan dengan orang lemah sepertinya. Setelah ini, kami yang akan memberikan hukuman atas kelancangan dirinya.” Kata Gu tianlong pada pak tua Ming.
Zhang Yuan kemudian melambaikan tangannya pada pak tua Ming. Melihat kode dari Zhang Yuan, pak tua Ming segera meredakan aura tersebut. Orang-orang yang ada disekitar situ terkena efek dari dentuman kedua kekuatan ahli tersebut. Para patriak keluarga terpandang yang berada di ranah Pemurnian Jiwa sampai sesak napas dibuatnya. Adapun pangeran ke-7 tersungkur di tanah dan hampir pingsan. Lalu putri Zhou meili segera memberikan pil obat pada adiknya itu.
Kini suasana di tempat itu sangat canggung. Zhang Yuan menghela napas dan berkata “Kalau begitu kami pamit undur diri.”
__ADS_1
Rombongan besar Zhang Yuan segera pergi dari tempat itu menuju ke kediaman. Begitulah awal mula pertemuan Zhang Yuan dengan keluarga Kekaisaran. Sungguh tindakan yang membuat semua orang di sana hampir jantungan.
__ADS_2