
__ADS_3
Hari terus terlewati dan tidak terasa sudah dua bulan Zhang Yuan berada di dalam ruangannya untuk menciptakan boneka jiwa. Setiap harinya, suara guntur yang menggelegar terus terdengar dari dalam paviliun. Semua orang yang ada di dalam lembah hanya bisa menerka-nerka tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Saat ini di dalam paviliun, suara pintu yang terbuka terdengar. Itu adalah pintu ruangan di mana Zhang Yuan melakukan pembuatan boneka jiwa. Dari dalam ruangan, keluar sosok pria muda yang tak lain adalah Zhang Yuan.
“Tuan Zhang, apakah proses pembuatan boneka jiwa telah selesai?” tanya tetua Ming yang saat ini berdiri di depan pintu tempat Zhang Yuan keluar.
Zhang Yuan tersenyum dan berkata “Tentu saja, aku telah mengekstraksi puluhan jiwa dan puluhan tubuh yang kita siapkan itu, lihatlah sendiri.”
Lambaian tangan Zhang Yuan seolah memberikan kode pada seseorang. Ternyata dari dalam ruangan keluar 40 orang pria bertubuh besar. Tetua Ming sedikit terkejut ketika melihat mereka semua. Dari 40 orang itu, 5 diantaranya berada di ranah Spiritual dan sisanya berada di puncak ranah Pemurnian Jiwa.
“Tuan Zhang, kenapa hanya ada 5 orang saja yang berada di ranah Spiritual? bukankah tubuh yang kita siapkan itu merupakan tubuh yang berkualitas.” Kata tetua Ming sambil menatap Zhang Yuan.
Zhang Yuan menghela napas dan berkata dengan ekspresi sedikit kecewa “Aku pun tidak tahu, tapi ini sudah cukup.”
Tetua Ming kemudian mengangguk dan berkata “Jadi, apakah sekarang kita akan kembali?”
“Ya, mari kita kembali ke Istana Zhang. Ada banyak hal yang harus kita lakukan.” Kata Zhang Yuan sambil melangkah pergi.
Tetua Ming dan 40 orang lainnya mengikuti Zhang Yuan untuk pergi menuju Istana Zhang. Sesampainya di sana, Zhang Yuan segera memerintahkan komandan Liu untuk mengumpulkan semua tetua di aula utama, kecuali tetua obat yang memang sedang sibuk-sibuknya dengan bahan obatnya itu. Setelah semuanya berkumpul, Zhang Yuan hendak memulai diskusi tapi kemudian matanya tertuju pada para tetua wanita.
“Eh..? tadinya aku sempat bingung siapakah para wanita cantik yang memasuki aula keluarga. Tapi setelah aku perhatikan dengan seksama, ternyata itu kalian para tetua.” Kata Zhang Yuan dengan wajah sedikit terpesona.
Semua tetua wanita tertawa dan berkata “Berkat kultivasi kami yang meningkat dari sumberdaya yang anda bawa, vitalitas kami juga ikut meningkat dan akhirnya kami bisa mendapatkan kembali tubuh yang selama ini kami idam-idamkan. Ini adalah wujud asli dari kami ketika masih muda, bukankah kami sangat cantik tuan?”
Kini semua orang di aula bisa melihat perubahan dari tetua Xia, tetua Ning dan tetua Wumei. Vitalitas mereka yang telah meningkat akibat tingkat kultivasi yang tinggi membuat tubuh mereka kembali muda seperti wanita berusia 25 hingga 30 tahun. Bahkan para istri Zhang Yuan juga merasa sedikit iri dengan tubuh para tetua yang cantik, molek dan mempesona itu. Jika saja bukan karena mengenalnya, mungkin orang lain yang baru bertemu dengan mereka akan mengira bahwa mereka memang masih muda.
Zhang Yuan tertawa dan berkata “Untung saja aku sudah tahu usia asli kalian. Jika tidak, mungkin aku akan berusaha untuk meminang kalian.”
__ADS_1
“Cih, meskipun perawakan mereka tampak muda. Tapi tulang keropos mereka tidak akan bisa menutupi fakta tersebut.” Cibir komandan Liu.
“Kentut tua! jaga bicaramu.” Sahut tetua Ning dengan geram.
Kini semua orang tertawa dengan gurauan sesaat itu. Kemudian Zhang Yuan kembali berkata “Dengan meningkatnya kekuatan kita, aku berencana untuk memperluas daerah kekuasaanku.”
Mendengar perkataan Zhang Yuan barusan membuat hati semua orang tampak gemetar. Memang selama ini mereka sudah menduganya, tapi siapa sangka bahwa hari yang dinanti-nantikan sudah tiba.
Komandan Liu segera berkata “Saya setuju dengan perkataan anda barusan tuan.”
Tetua yang lain pun juga menyetujui perkataan Zhang Yuan barusan. Kemudian Zhang Yuan berkata lagi “Bagus! Artinya kalian memang sudah menduga hal ini.”
“Jadi, bagaimana cara anda untuk memperluas kekuasaan saat ini?” tanya tetua Daisan.
Zhang Yuan masih tetap diam dan menoleh menatap tetua Xia. tetua Xia yang sadar kemudian berkata “Jarak seminggu dari sini, ada sebuah kota kecil bernama Kota Xiyang. Itu merupakan kota kelas 3 yang memiliki populasi sekitar 300 ribu jiwa. Kota itu juga bukan afiliasi dari keluarga bangsawan manapun, jadi kota tersebut harusnya cocok untuk kita kuasai.”
“Sejauh yang saya tahu, di sana hanya keluarga Raja Kota saja yang mumpuni. Bahkan mereka tidak memiliki ahli di ranah Spiritual satu pun. Belum lagi tingkat perekonomian di sana sangat rendah. Banyak orang yang kelaparan dan biang penyakit, hal itu yang membuat para bangsawan enggan untuk mengelolanya.” Jawab tetua Xia.
“Kalau begitu bukankah akan berbahaya jika kita memasuki kota tersebut?” sahut tetua Daisan.
“Memang beresiko, tapi kita layak mencobanya.” Kata tetua Xia dengan penuh percaya diri.
Zhang Yuan melambaikan tangannya dan berkata dengan santai “Aku menerima usulan dari tetua Xia, masalah penyakit yang ada di sana akan kita atasi nanti. Kalau begitu aku akan mempercayakan perluasan kekuasaan Istana Zhang di Kota Xiyang pada tetua Xia dan tetua Ning. Bawalah mereka untuk membantu urusan kalian.”
Kemudian 40 orang tadi yang selama ini menunggu di luar aula segera masuk. Para tetua di dalam aula tampak tercengang dan sangat terkejut.
“Tuan Zhang, siapakah mereka?” kata tetua Daisan dengan wajah heran.
__ADS_1
“Mereka adalah anggota baru Istana Zhang. Meskipun mereka lebih lemah dari kalian tapi bagi orang-orang di Kota Xiyang, mereka adalah ahli sejati. Bawalah banyak sumberdaya dan kebutuhan lain yang sekiranya sangat kau perlukan.” Kata Zhang Yuan sambil menatap tetua Xia.
“Baik tuan Zhang, serahkan masalah ini pada kami berdua.” Sahut tetua Xia dan tetua Ning.
Kemudian Zhang Yuan menatap tetua Daisan dan berkata “Tetua Daisan, aku punya tugas untukmu.”
“Katakan saja tuan.” Kata tetua Daisan dengan tegas.
“Bawalah ini ke kediaman Telaga Ungu dan berikan pada saudara Guan Ji. Katakan padanya bahwa ini adalah hadiah terimakasihku karena telah menjaga Istana Zhang selama kepergianku.” Kata Zhang Yuan sambil melempar cincin ruang penyimpanannya.
Tetua Daisan segera menangkap cincin itu dan berkata “Apa hadiah yang anda siapkan di dalam sini tuan?”
Zhang Yuan berkata dengan santai “Hanya beberapa bahan obat yang aku dapatkan selama perjalanan. Aku juga akan menugaskan ketiga Long bersaudara untuk menemanimu dalam perjalanan. Mereka memang masih lemah, jadi mereka membutuhkan banyak pengalaman. Kenalkan dan ajarkan mereka hal-hal tentang dunia luar.”
“Baik tuan Zhang, anda bisa mempercayakan masalah ini padaku. Akan aku pastikan untuk secepatnya sampai ke sana dan kembali kemari.” Kata tetua Daisan sambil membungkuk.
“Tuan Zhang, lalu apa yang akan anda tugaskan padaku?” tanya tetua Wumei.
Zhang Yuan menghela napas dan melambaikan tangannya “Aku tidak akan menugaskanmu untuk pergi juga, karena aku membutuhkanmu untuk mengurus masalah internal Istana Zhang.”
“Oh baiklah tuan.” Respon tetua Wumei.
“Kalau begitu kalian bisa bubar dan segera pergi laksanakan tugas dariku.” Perintah Zhang Yuan pada semuanya.
“Baik tuan Zhang!” sahut semua tetua yang kemudian pergi dari aula utama.
Kini hanya tinggal Zhang Yuan, komandan Liu serta tetua Jin dan tetua Ming yang masih ada di dalam aula utama.
__ADS_1
__ADS_2