Zhang Yuan

Zhang Yuan
Kepergian Zhang Yuan


__ADS_3

Kemudian mereka masih melanjutkan membahas terkait kelancaran bisnis hingga 3 jam berlalu dan pembahasan berakhir. Kemudian Zhang Yuan melanjutkan bahasan berikutnya, yaitu terkait peningkatan kekuatan tempur.


“Kini aku akan meresmikan kembali jabatan dari masing-masing orang penting di Istana Zhang. Hingga saat kekuatan pasukan penjaga kita sudah meningkat dan terus bertambah banyak. Maka dari itu aku mengumumkan kenaikan pangkat untuk penjaga Liu. Mulai hari ini dan seterusnya, penjaga Liu akan menjadi Komandan pasukan Istana Zhang yang membawahi semua pasukan keluarga utama maupun pasukan 3 Tembok Besar. Kemarilah dan ambil token ini.” Kata Zhang Yuan sambil mengeluarkan token komandan.


Penjaga Liu segera maju ke depan mengambil token dan bersujud.


“Terima atas kemurahan hati tuan Zhang.”


Semua orang segera bertepuk tangan atas jabatan baru itu.


“Selamat atas kenaikan pangkat anda penjaga.. eh maksudku komandan Liu.” Kata tetua Xia.


“Selamat komandan Liu” sorak semua orang di aula.


“Adapun untuk posisi penatua, tetua Jin akan bertindak sebagai tetua terhormat sekaligus tetua besar Istana Zhang yang membawahi 4 tetua lain. Sebenarnya posisi tetua masihlah kurang jika dibandingkan dengan keluarga lain. Kedepannya kita akan terus merekrut lebih banyak ahli untuk bergabung.” Kata Zhang Yuan.


“Baik tuan Zhang” sahut semua tetua.


Zhang Yuan kemudian meminum seteguk air dan berkata “Hingga saat ini, kekuatan tempur kita sudah menjadi yang nomor 1 di Kota Ina. Kita bahkan memiliki banyak tetua di ranah Spiritual yang bahkan para keluarga terpandang pun hanya ada beberapa saja. Tapi tetap saja, kita masih kalah jika harus berurusan dengan Bangsawan yang memiliki ahli di ranah Surgawi. Saat ini hanya tetua Jin yang berada di puncak ranah Spiritual dan masih belum tau kapan akan menerobos. Apakah belum ada informasi mengenai ahli yang tidak terikat oleh keluarga manapun?”


“Lapor tuan, hingga saat ini divisi bayangan belum mendapatkan informasi mengenai ahli yang tidak terikat oleh keluarga.” Kata komandan Liu.


Zhang Yuan kemudian menghela napas dan terdiam. Tak lama kemudian setelah 15 menitan Zhang Yuan kembali membuka mulutnya.


“Aku berencana untuk pergi ke pegunungan tirai bambu.”


Sesaat setelah Zhang Yuan mengatakan itu, semua orang terkejut dan Xiao Die segera berkata “Tuanku, apa maksudmu dengan pergi? Apa kau akan meninggalkan kami?”

__ADS_1


Wajah Xiao Die dan semua orang mulai memucat. Zhang Yuan kemudian mengelus kepala Xiao Die.


“Aku pergi ke sana untuk mencari binatang spirit tingkat tinggi, jika beruntung aku juga ingin menetaskan telur yang diberikan oleh tetua Daisan beberapa waktu lalu. Tenang saja, aku akan pergi ke sana tidak sendirian. Aku akan mengajak tetua Xia untuk menemaniku pergi.” Kata Zhang Yuan dengan santai.


“Tapi tuanku, pegunungan tirai bambu itu adalah tempat misterius di benua ini. Sekali anda masuk maka jalan masuk tadi akan tertutup. Tempat itu adalah hutan hidup yang bisa membuat orang kebingungan dan terjebak di dalamnya hingga mati. Bahkan semua orang di ranah Spiritual dan Surgawi yang mencoba terbang di atas hutan itu akan ditarik ke bawah. Saya tidak menganjurkannya tuan.” Sahut komandan Liu dengan khawatir.


“Itu benar tuanku, tempat itu adalah daerah perbatasan Kekaisaran yang berisi ratusan ribu binatang spirit tingkat 4 ke atas. Konon di dalam sana ada sebuah dimensi lain yang menghubungkan kita ke wilayah ras manusia campuran. Itu adalah ras manusia yang misterius dan ditakuti diseluruh benua. Kekuatan terlemah mereka berada di ranah Spiritual.” Kata tetua Jin.


Zhang Yuan kemudian tertawa terbahak-bahak.


“Itu justru lebih baik, mungkin saja selain aku bisa mendapatkan binatang spirit kelas atas. Aku juga bisa merekrut mereka untuk bergabung dengan kita. Jika aku berhasil, maka kekuatan keluarga ini akan semakin meningkat.” Kata Zhang Yuan dengan tawanya.


“Tidak! Di sana terlalu berbahaya tuanku.” Sahut Yeling dengan wajah penuh kecemasan.


“Iya aku juga tidak setuju dengan ide itu.” Kata Xiao Die dengan wajah serius.


Zhang Yuan kemudian mengelus kepala mereka berdua. Tidak hanya mereka yang mengkhawatirkan hal ini. Bahkan para tetua dan orang-orang dari Tembok Besar pun merasakan kekhawatiran akan ide tersebut.


Jika terjadi suatu hal buruk pada patriak, maka mereka juga yang akan kesulitan di kemudian hari. Zhang Yuan mengerti setelah melihat wajah khawatir semua orang.


“Aku berencana pergi besok pagi. Kedepannya jika aku tidak ada di kediaman, maka tetua Jin yang akan mengatur segalanya dengan dibantu oleh tetua lain.” Kata Zhang Yuan.


“Baik tuan” kata semua orang.


“Kalau begitu kalian semua bisa pergi.”


Setelah itu semua orang segera saling berpamitan dan pergi meninggalkan aula utama. Kini tersisa Zhang Yuan dengan para istrinya, mereka masih tetap berusaha membujuk Zhang Yuan agar membatalkan keinginannya itu.

__ADS_1


Meskipun mereka berusaha membujuk dengan berbagai cara, tapi Zhang Yuan tetap akan pergi besok. Kemudian Zhang Yuan mengajak mereka menuju kamar pribadi untuk menenangkan hati mereka yang sedang gundah.


Pada dasarnya, Zhang Yuan adalah orang yang ambisius. Maka dari itu dia masih bertekad untuk meningkatkan kekuatan dirinya dan kekuatan seluruh keluarganya. Hanya dengan begini maka dikemudian hari Zhang Yuan tidak akan merasa khawatir pada para istrinya jika terjadi sesuatu pada dirinya.


Zhang Yuan adalah tipikal orang yang keras di luar tapi lembut di dalam. Dia akan melakukan apa saja asalkan orang-orang terdekatnya merasa aman. Itu adalah sifat asli dari dirinya dimasa lalu.


Dia sudah membulatkan tekadnya untuk menjadi orang yang ambisius terhadap segala sesuatu. Dia tidak ingin kejadian yang sama terulang kembali. Saat ini prioritas utama adalah mencari ahli dan binatang spirit sebanyak-banyaknya.


Keesokan paginya semua orang berkumpul di aula utama. Terlihat Xiao Die dan para istri yang lain menangis tersedu-sedu. Mereka tidak bisa membayangkan ditinggal pergi oleh Zhang Yuan dalam waktu yang tidak diketahui.


Kini Zhang Yuan terlihat duduk santai dengan tatapan yang tajam seolah-olah berusaha untuk tetap meyakinkan dirinya. Dia mengenakan jubah hitamnya dan terlihat sangat gagah dan pemberani.


Di sebelahnya ada tetua Xia yang sudah bersiap untuk perjalanan. Zhang Yuan menatap semua orang yang ada di aula.


“Ingat semua pesanku, jaga keluarga ini dan jangan sampai kalian terlibat masalah yang tidak bisa diselesaikan. Aku juga sudah mengirim slip giok komunikasi kepada saudara Guan Ji untuk melindungi Istana Zhang dari belakang.” Kata Zhang Yuan.


“Baik tuan Zhang!” sahut semua orang.


Zhang Yuan kemudian menoleh ke arah para istrinya dan berkata “Tolong berhenti menangis, kalian harus menjaga satu sama lain dan jangan  bertengkar.”


Mereka hanya bisa mengangguk mendengar perkataan Zhang Yuan. Kemudian Zhang Yuan berdiri untuk berpamitan. Kini semua orang di kediaman Istana Zhang mengantar kepergian Zhang Yuan dan tetua Xia di depan gerbang.


Mereka perlahan berjalan menjauhi gerbang dan terdengar suara dari semua anggota keluarga.


“Selamat jalan patriak, semoga selamat sampai tujuan.” Kata semua orang sambil melambaikan tangannya.


Dari depan gerbang kediaman, semua orang bisa melihat punggung Zhang Yuan. Mereka sangat bersedih atas kepergian Zhang Yuan. Meskipun mereka tau bahwa Zhang Yuan hanya pergi tuk sementara dan akan kembali lagi. Tapi tetap saja, ada rasa kesepian tertinggal di dalam lubuk hati semua orang.

__ADS_1


__ADS_2