
__ADS_3
Setelah pertemuan dengan para patriak itu, Zhang Yuan mulai menutup diri lagi di ruangannya untuk kembali berkultivasi. Kini Zhang Yuan masih berada di ranah Pemurnian Jiwa, jika dirinya tidak cepat meningkatkan kekuatannya. Maka dimasa depan dia akan menemui banyak kesulitan.
Padahal pada umumnya dia sudah bisa dikategorikan sebagai salah satu jenius di Kekaisaran. Sangat jarang bagi pemuda berumur 20 tahunan berada di ranah Pemurnian Jiwa dan menjadi seorang patriak keluarga.
Tapi pencapaian itu masih belum bisa memuaskan tujuan Zhang Yuan. Itu karena dia memiliki ambisi yang lebih besar lagi. Kini dia masih harus tetap meningkatkan kultivasi dan kekuatan para anggota keluarganya.
Tak terasa hampir satu bulan berlalu dan Zhang Yuan keluar dari ruangannya. Dia kemudian menuju aula utama, sesampainya di sana ternyata para tetua dan istri-istri Zhang Yuan sedang berdiskusi. Saat mendengar langkah kaki, mereka menoleh.
“Tuanku” kata Xiao Die.
Xiao Die dan istri lain segera menuju arah Zhang Yuan dan memeluknya. Zhang Yuan mengusap-usap kepala para istrinya dan kemudian duduk di kursi utama.
“Jadi apa yang sedang kalian diskusikan?” tanya Zhang Yuan.
“Tentu saja hadiah ulang tahun tetua Guan Ji dari telaga Ungu.” Kata tetua Xia.
Zhang Yuan terdiam, dia melupakan bahwa dirinya menerima surat undangan jamuan ulang tahun tetua itu. Untung saja dia segera keluar dari pengasingan. Kini Zhang Yuan mulai memikirkan hadiah apa yang cocok untuk tetua Guan Ji, mengingat sumberdaya di keluarganya. Tentu saja dia tidak kekurangan hal itu.
“Apakah tuan belum memikirkan hadiah untuk tetua Guan Ji?” tanya penjaga Liu.
“Beberapa minggu ini kami pun merasa kebingungan untuk memikirkan hadiah tersebut.” Kata tetua Xia.
“Sebelum itu, ceritakan padaku mengenai Telaga Ungu” kata Zhang Yuan.
“Telaga Ungu adalah keluarga terkuat ke-3 diantara 5 keluarga Bangsawan di Kekaisaran. Keluarga ini bisa dikatakan sebagai master dari seni hujan pedang es. Sebab kebanyakan kultivator yang ada di keluarga ini memakai elemen air sebagai Teknik dasarnya. Di keluarga ini ada 9 tetua yang dikenal sebagai 9 pendekar pedang Telaga Ungu. Keluarga ini memiliki formasi array kabut tersembunyi yang membuat kediamannya sulit ditemukan di dalam kabut.” Jelas tetua Xia.
Setelah mendengar penjelasan dari tetua Xia. Zhang Yuan menemukan ide untuk hadian yang bisa diberikan pada tetua Guan Ji sebagai salah satu pendekar pedang.
“Aku sudah menemukan hadiah yang cocok untuk tetua Guan Ji. Tetua Dai aku perintahkan kamu pergi menuju hutan berjarak 5 hari dari Kota untuk menangkap Hiu Moncong Pedang binatang spirit tingkat 3 di danau ataupun sungai. Segera dapatkan sebelum hari ulang tahun tetua Guan Ji tiba.”
Setelah Zhang Yuan memberikan perintah tersebut, tetua Daisan segera mengangguk, “Baik tuan, akan saya pastikan segera kembali sebelum hari itu tiba.”
__ADS_1
Tetua Daisan segera pamit dan pergi melesat untuk melaksanakan perintah dari Zhang Yuan. Hiu Moncong Pedang adalah binatang spirit tingkat 3 yang hidup berkelompok. Kekuatan mereka sanggup menyaingi kultivator puncak Pemurnian Jiwa.
Untungnya tetua Daisan berada di ranah Spiritual lapisan-3. Jadi dia tentu saja bisa menangkap binatang itu jika dirinya berhati-hati. Dengan kecepatannya, kemungkinan hanya akan memakan waktu 3-4 hari untuk bisa kembali ke sini tepat waktu.
Zhang Yuan kemudian memerintahkan para tetua untuk mencari material lain guna mempersiapkan hadiah ulang tahun untuk tetua Guan Ji. Apa yang akan Zhang Yuan berikan sebagai hadiah saat ini masih di rahasiakan bahkan ketika sang istri bertanya pun tidak dihiraukan.
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari. Tidak terasa sudah beberapa hari terlewati untuk mempersiapkan hadiah ulang tahun tetua Guan Ji. Semua orang berkumpul di aula utama menunggu kepulangan tetua Daisan.
“Besok adalah hari ulang tahun tetua Guan Ji tapi orang tua itu tak kunjung datang. Kemana saja dirinya.” Kata tetua Wumei dengan khawatir.
“Tenanglah tetua Wumei, mungkin saja sebentar lagi tetua Dai akan segera tiba.” Sahut penjaga Liu.
Zhang Yuan tetap bersantai di kursi utama sambil di pijat-pijat oleh para istrinya. Sebenarnya Zhang Yuan juga sudah mempersiapkan hadiah lain untuk berjaga-jaga jika tetua Daisan terlambat.
Saat hari menjelang malam suara pria tua yang terengah-engah terdengar memasuki aula. Itu adalah tetua Daisan yang datang dalam keadaan penuh luka.
“Pak tua, kenapa kau terluka?” tanya tetua Wumei.
“Tetua Daisan, kenapa akau bisa sampai terluka seperti itu?” tanya Zhang Yuan dengan wajah ragu-ragu.
Tetua Dai mengepalkan kedua tangannya dan memberi hormat.
“Di hutan tersebut aku sudah berhasil menangkap Hiu Moncong Pedang, tapi tak lama kemudian muncul gerombolan binatang spirit lain yang berada di tingkat 3. Karena semua jalan tertutup, akhirnya aku berusaha melawan mereka semua dan membuka celah. Tapi siapa sangka ternyata sepanjang perjalanan pulang aku terus-terusan diserang binatang roh.” Kata tetua Daisan dengan ngos-ngosan.
“Hmm...?”
Zhang Yuan berpikir sejenak tapi dia tidak bisa menemukan alasannya.
“Ini cincin yang berisi Hiu Moncong Pedang tuan” kata tetua Daisan.
Dia segera menyerahkan cincin ruang tersebut kepada Zhang Yuan. Zhang Yuan segera menerimanya dan dia tersenyum.
__ADS_1
“Kerja bagus tetua Dai kau membawakan ku 2 ekor. Dengan begini aku bisa memastikan bahwa hadiah yang akan kuberikan benar-benar layak untuk tetua Guan Ji. Tetua Wumei, bawa dirinya untuk beristirahat dan segera obati semua lukanya.”
“Baik tuan”
“Tunggu, telur apa ini?” Zhang Yuan menyipitkan matanya.
“Itu adalah telur yang aku temukan disebuah semak-semak, kemungkinan itu telur ular tuan. Tapi aku tidak mengetahui detail jenis ular apa itu.” Kata tetua Dai.
“Baiklah, cukup bagus. Mungkin aku bisa menetaskannya dan melihat apa yang akan keluar. Kau boleh pergi.” Zhang Yuan melambaikan tangannya.
Tetua Dai mengangguk dan Wumei segera memapah tetua Dai untuk membawanya keruangan pribadi.
Penjaga Liu tampak sedikit bingung dan bertanya.
“Tuan Zhang, jadi hadiah apakah yang akan anda berikan pada orang itu?”
“Apa kau ingat ketika aku membuat Boneka Jiwa?” kata Zhang Yuan.
“Tentu saja, aku mengingat kengerian tersebut”
Bulu kuduk penjaga Liu segera merinding kembali sesaat mengingat semua yang terjadi saat proses pembuatan Boneka Jiwa. Kemudian dia terdiam dan berpikir.
“Apakah anda akan membuat Boneka Jiwa lagi?”
“Hampir mirip tapi bukan, dengan adanya Hiu Moncong Pedang ini. Aku berencana menggabungkannya dengan beberapa material lain agar cocok sebagai binatang peliharaan sandingan yang akan membantu memperkuat kekuatan tetua Guan Ji. Memang ini hanyalah binatang spirit tingkat 3, tapi jika dia memelihara dan melatihnya dengan baik. Maka di masa depan binatang ini akan sangat bermanfaat bagi tetua Guan Ji. Aku yakin dia akan sadar apa tujuanku.” Jelas Zhang Yuan pada semua orang.
“Tuan sungguh bijaksana” sahut penjaga Liu dengan kekaguman.
“Sekarang aku akan pergi ke ruang alkimia untuk mempersiapkan hadiah ini, kalian semua bisa pergi sekarang.” Kata Zhang Yuan.
Segera setelah itu semua orang meninggalkan aula utama sesuai perintah. Zhang Yuan juga mengajak para istrinya menuju ruang alkimia untuk menemani dirinya sekaligus memperlihatkan pada mereka apa yang akan Zhang Yuan lakukan.
__ADS_1
__ADS_2