
__ADS_3
“Eh, tunggu.. tunggu. Apa maksud kalian barusan?” tanya tetua Xia dengan wajah yang tampak bingung.
“Ya, apa maksud perkataan kalian?” tanya tetua Ning dengan raut wajah yang sama dengan tetua Xia.
Ketua geng ashura beserta eksekutifnya menatap kedua tetua dengan wajah agak bingung dan berkata “Bukankah para senior barusan meminta kami menjadi ujung tombak untuk menaklukkan Kota ini?”
“Ya, kami memang berkata seperti itu. Tapi bukankah seharusnya kalian memberikan penolakan.” Kata tetua Xia.
Ketua geng ashura dan para eksekutifnya saling memandang dan kemudian tertawa bersama.
Ketua geng ashura tersenyum dan berkata “Sejujurnya tuan Zhang Yuan adalah sosok yang kami puja. Kiprahnya dalam membentuk keluarga yang kuat dengan dominasinya, sehingga dapat menundukkan banyak fraksi dunia bawah di Kota Ina sangat kami kagumi. Bukan hanya kami, tapi para fraksi lainnya di Kota ini mungkin saja berpikiran hal yang sama. Tuan Zhang Yuan adalah sosok hebat bagaikan raja iblis yang kami semua kagumi. Sudah lama kami sangat ingin bergabung dengan Istana Zhang dan menjadi bawahannya, tapi kami sadar bahwa dengan kualifikasi yang kami miliki. Sangat tidak mungkin hal itu akan terjadi. Namun siapa sangka, hal yang kami impikan akhirnya tiba juga. Bukankah begitu pasukan ashura!”
“Oraaaaaa.. ashura.. ashura untuk tuan Zhang Yuan!” teriak semua orang yang ada di sana.
Mendengar semua hal barusan membuat tetua Xia dan tetua Ning terkejut sekaligus terkesan dengan pandangan semua orang terkait patriak keluarga. Kedua saudari itu tidak menyangka bahwa banyak sekali orang-orang yang mengagumi tuan Zhang Yuan. Terlebih semua fraksi dari dunia bawah adalah orang-orang yang berpotensi sebagai kekuatan tambahan untuk Istana Zhang. Dengan begini, rencana mereka untuk menguasai Kota Xiyang akan lebih mudah.
“Aku tidak menyangka bahwa kalian merupakan salah satu dari orang-orang yang memuja tuan Zhang Yuan. Kalau begitu ketua geng ashura, segera kirimkan surat kepada seluruh fraksi di Kota Xiyang. Katakan pada mereka bahwa aku mengundang semua petinggi fraksi untuk berkumpul di kediamanku dalam 3 hari. Katakan saja bahwa undangan ini berasal dari dua orang tetua dari Istana Zhang di bawah perintah tuan Zhang Yuan.” Kata tetua Xia.
“Baik senior!” jawab ketua geng ashura dengan lantang.
Setelah itu, kedua tetua Istana Zhang juga mendiskusikan beberapa hal bersama ketua geng ashura. Dari informasi yang diberikan olehnya, di Kota Xiyang terdapat sekitar 10 fraksi yang masing-masing dipimpin oleh seorang kultivator di ranah Pemurnian Jiwa. Sampai saat ini semua fraksi selalu bersitegang karena berebut daerah kekuasaan. Kota Xiyang yang notabenenya merupakan Kota miskin membuat lahan penghasilan mereka begitu sedikit. Belum lagi minimnya sumberdaya membuat orang-orang di sini hanya dapat menembus ranah Pemurnian Jiwa. Itupun butuh banyak sekali pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh setiap fraksi untuk membantu ketua geng menerobos.
__ADS_1
Tiga hari kemudian, tepatnya di dalam aula dikediaman kedua tetua Istana Zhang. Tetua Xia dan tetua Ning duduk dikursi utama sambil menunggu kedatangan para petinggi fraksi di Kota Xiyang.
Selain mereka berdua, ada puluhan orang ahli lainnya yang saat ini berdiri mengitari bagian dalam aula. Disalah satu meja, duduk ketua geng ashura beserta para eksekutif gengnya. Mereka selalu memandangi puluhan ahli yang ada di dalam aula itu. Wajah mereka tampak dipenuhi kekaguman dan rasa bangga karena diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari Istana Zhang.
“Tetua, apakah para senior-senior ini juga tetua di Istana Zhang?” tanya ketua geng ashura.
Tetua Xia tertawa dan berkata “Bukan, mereka bukan tetua keluarga. Tapi mereka adalah pasukan keluarga yang di bawahi langsung oleh tuan Zhang Yuan.”
“He-hebat sekali!” kata ketua geng ashura dengan wajah yang sangat kagum.
“Bukankah itu berarti bahwa Istana Zhang sudah setara dengan para keluarga besar? Atau melebihinya dan mungkin sudah setara dengan para bangsawan.” Sahut ketua geng ashura.
“Hahaha, kekuatan Istana Zhang tidak akan bisa diukur. Dengan adanya tuan Zhang Yuan yang seorang jenius hebat, untuk mengungguli para bangsawan adalah hal yang mudah.” Kata tetua Xia sambil tertawa.
Kini di luar kediaman kedua tetua, para petinggi dari berbagai fraksi yang diundang telah tiba. Ada sekitar 50 orang yang terlihat sedang saling tatap satu sama lain.
“Oi, untuk apa geng kecil macam kalian datang ke kediaman tetua Istana Zhang.” Kata salah satu ketua geng.
“Haa! Apa yang barusan kau katakan, apa kau ngajak ribut!” sahut ketua geng lain dengan geram.
“Cih, apa yang kalian ributkan. Kita sekarang sedang berada di kediaman tetua Istana Zhang. Bersikaplah lebih dewasa.” Sahut salah satu ketua geng lain sambil mencibir.
__ADS_1
Kedua ketua geng yang sebelumnya tampak geram dan berkata “Kecoa tua! apa kau minta dihajar?”
Urat didahi ketua geng yang ketiga tadi berkedut dan kemudian dia berkata dengan nada tinggi “Kecoa tua? kurang aja kalian, sini ku hajar!”
Kemudian mulut mereka adu mekanik dengan semua umpatan yang sulit untuk diungkapkan. Tidak lama kemudian seorang terdengar suara, “Kalian semua diam!”
Semua orang yang mendengarnya terkejut dan melihat area sekitar. Betapa mengejutkannya mereka ketika melihat orang yang berbicara tadi berada di atas langit.
“Seorang ahli di ranah Spiritual!” kata mereka semua.
“A-apakah anda adalah tetua dari Istana Zhang?” kata salah seorang dengan ragu-ragu sambil membungkuk.
Ahli tersebut menatap tajam ke arah mereka dengan aura yang sangat kuat dan dia berkata dengan santai “Orang sepertiku tidak pantas menjadi seorang tetua. Kalian segeralah masuk menghadap kedua tetua Istana Zhang, mereka sudah menunggu kedatangan kalian.”
“Apa! Jadi ahli ini bukan seorang tetua?” gumam orang-orang yang ada di sana.
Tanpa berpikir panjang, mereka segera memasuki kediaman dan menuju ke aula tempat para tetua Istana Zhang sedang menunggu. Tidak lama kemudian mereka sampai dan bertemu dengan dua penjaga pintu.
“Geng Elang tiba.. fraksi tiga pedang tiba.. ular berkepala 9 tiba.” Kata penjaga pintu yang terus menyebutkan beberapa fraksi lain yang tiba.
Dari luar pintu aula saat berjalan masuk, para petinggi berbagai fraksi itu tampak berjalan dengan sikap agak angkuh. Mereka berusaha untuk bersikap layaknya seorang pemimpin. Tapi sesaat ketika kaki mereka melangkah dan melewati pintu masuk, aura mencekam yang sangat mendominasi dapat mereka rasakan. Aura itu adalah aura dari ahli di ranah Spiritual yang membuat dada mereka sesak ketika bernapas.
__ADS_1
Merasakan aura dominasi itu, para petinggi fraksi segera menatap ke sana dan ke sini. Mata mereka hampir copot saat melihat banyak ahli kuat yang ada di dalam ruangan. Tadinya mereka ingin sekali menunjukkan sikap seorang pemimpin saat memasuki kediaman ini. Tapi siapa sangka bahwa mereka dikejutkan dengan hal seperti ini.
Kini pikiran mereka akhirnya terbuka lebar. Keluarga Istana Zhang adalah keluarga yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memiliki banyak sekali ahli di dalamnya. Hati mereka bergetar dan mereka tampak sangat bersemangat.
__ADS_2