
__ADS_3
Selama beberapa hari ini Liuzhen terus meningkatkan pelatihan Seni Raga Langit, hanya saja tidak ada kemajuan selain perutnya yang terus kelaparan.
Meskipun tenaga Liuzhen cukup untuk melumpuhkan hewan buas setingkat pendekar ahli, tetapi baginya itu masih sangat kurang untuk bertahan di hutan ini.
Selain itu Liuzhen mencoba berburu untuk mengisi perutnya yang berhari-hari kosong itu.
Tidak perlu waktu lama hingga Liuzhen membawa pulang seekor kijang besar, dia mulai menguliti dan membagi menjadi beberapa bagian, betapa terkejutnya Liuzhen ketika melihat sebuah kristal yang berada tepat di dalam tubuh kijang tersebut.
Liuzhen mulai bertanya-tanya kristal apa itu, hingga dia menyadari tubuhnya merasakan sensasi serupa seperti di dalam gua kemarin, cuma energi terkandung di dalam kristal tersebut lebih murni dibandingkan energi gua.
Energi kristal yang mengalir di dalam tubuh Liuzhen ternyata membantu pelatihan, daging kijang tersebut mampu meringankan tubuhnya kembali, dia sadar baru saja menemukan sebuah harta karun.
Liuzhen tidak terlalu terburu-buru mengingat dirinya masih belum mengetahui tentang hutan ini, tetapi yang pasti dia mendapatkan pengetahuan baru.
**
Anzhu mulai mengeluarkan beberapa kemampuannya, Biao Bei yang melihat hal tersebut langsung menyambut serangan Anzhu dengan senyuman terindah yang pernah dia miliki.
"Sepertinya dewi ini sedang memikirkan sesuatu," ucap Biao Bei melihat raut wajah Anzhu.
"Apakah ada yang bisa dibantu oleh tuan muda ini," sambung Biao Bei.
__ADS_1
"Kau benar, aku sedang memikirkan sesuatu, memikirkan cara bagaimana menyadarkan seekor katak di bawah tempurung," balas Anzhu pelan.
Mereka yang menyaksikan pertarungan Anzhu dan Biao Bei sontak terkejut mendengar perkataan Anzhu.
"Sepertinya si bodoh itu telah merusak etikamu, kau bahkan tidak bisa membedakan mana yang lebih baik untukmu dimasa depan," balas Biao Bei kesal.
"Kau terlalu tinggi menilai dirimu, aku akan membantumu membuka sedikit tempurungnya," ucap Anzhu yang mengeluarkan beberapa jurus.
Anzhu dan Biao Bei telah bertukar jurus puluhan kali, tetapi tidak ada tanda-tanda Biao Bei kelelahan, malah sebaliknya Anzhu merasakan kemampuan Biao Bei telah meningkat pesat.
"Ternyata kau sudah berada ditingkat ahli ke-2," ucap Anzhu yang tidak berusaha menyembunyikan keterkejutannya itu.
Beberapa orang kembali terkejut mendengar perkataan Anzhu, hanya dalam satu bulan mampu meningkatkan dua tingkatan sekaligus, tidak heran jika keluarga Biao mengadakan pesta.
Dalam dunia persilatan setidaknya membutuhkan waktu satu tahun penuh untuk menaikkan tahap pendekar muda puncak ke tahap pendekar ahli pertama.
"Sudah berapa banyak harta orang tuamu yang kau habiskan, demi ambisi bodohmu itu," ucap Anzhu ketus.
"Ambisi bodoh katamu? Apa kau tau ini disebut sebagai apa? Bahkan jenius saja tidak pantas bersanding denganku," balas Biao Bei geram.
"Anzhu cepat atau lambat kau bukanlah lawanku lagi, seharusnya dirimu sadar setelah mengetahui kemampuanku ini, bahkan si bodoh itu akan merasakan akibatnya jika berani bermain api denganku" sambung Biao Bei.
__ADS_1
Anzhu memang sedang tidak berantusias untuk bertarung, tetapi perkataan Biao Bei mengenai Liuzhen merubah suasana hatinya seketika, apalagi mengancam Liuzhen tepat dihadapan wanita muda itu.
"Ada orang yang percaya bisa menyentuh langit, tapi bahkan dirinya tidak tahu seberapa tinggi langit itu," balas Anzhu mengakhiri pertarungan dengan cepat.
Kekuatan yang diperlihatkan Anzhu bukanlah kemampuan biasa, bahkan pendekar ahli ke-6 bisa terbunuh jika terkena, hanya saja dia tidak mengenakkannya kepada Biao Bei melainkan mengarahkan ke sisi atas.
Anzhu memperlihatkan kemampuannya untuk menyadarkan perbedaan kekuatan mereka berdua, sekaligus peringatan keras kepada Biao Bei.
"Kau tahu? Bahkan jika langit menghentikannya, dia akan membuat langit itu menyesal," sambung Anzhu.
"Aku harap kau tidak bermain api dengan Liu gege," lanjut Anzhu kembali.
"Paman, terimakasih atas undanganmu acara malam ini sungguh luar biasa, aku akan mengirimkan seseorang untuk mengganti atapnya dan beberapa kompensasi lain." Anzhu tidak menunggu jawaban keluarga Biao atas ucapannya.
"Untuk teman-teman, aku harap yang telah terjadi tidak mengganggu bagi kalian, silahkan dilanjutkan kembali acaranya," ucap Anzhu tersenyum ramah sambil meninggalkan acara.
**
Sudah dua hari sejak Sang Kakek tidak bisa merasakan kehadiran Liuzhen, dirinya bahkan tidak bisa menemukan jejak Liuzhen.
"Apakah identitasnya telah terbongkar?" tanya Sang Kakek dalam hati.
__ADS_1
"Aku rasa jika itu terjadi akan menimbulkan kekacauan di negeri ini, dan kalaupun itu terjadi aku pasti merasakan keberadaannya," lanjutnya.
Sang Kakek terus mencari Liuzhen sepanjang hari, tetapi tidak ada tanda-tanda sama sekali, Liuzhen seperti menghilang begitu saja tanpa ada proses sebab akibat.
__ADS_2