
__ADS_3
"Pukulan Tidak Berbayang!" Teriak pria muda itu.
Pukulan keras Liuzhen membuat semua pihak terkejut, tidak terkecuali pemandu arena dan para tetua.
Pasalnya besi yang dipukul Liuzhen bergeser lebih jelas, bahkan beberapa sentimeter dari semula.
Banyak para murid dan tetua mulai melirik keberadaan Liuzhen, bahkan mereka masih tidak percaya jika besi itu tergeser.
Sudah lama sekali semenjak besi itu tidak mampu membaca skor pukulan seseorang, terakhir ratusan tahun yang lalu.
Pemandu tidak bisa berkata apa-apa tetapi dia harus mengambil keputusan, sekilas pemandu itu melihat anggukan salah satu tetua yang menandakan Liuzhen lulus.
Li Liang yang melihat masih tidak percaya, dia berpikir jika Liuzhen dibantu oleh seorang pendekar kuat dari belakang.
"Siapa itu? Apakah Pendekar Raja di belakangnya atau bahkan Pendekar Roh yang membantunya...." Pertanyaan demi pertanyaan menghiasi pikiran Li Liang.
Dia masih tidak mempercayai kemampuan Liuzhen, jika pukulannya dapat menggeserkan besi itu berarti kesempatan Liuzhen untuk dilirik oleh para tetua semakin besar pikir Li Liang.
Di samping itu Wu Yong tidak menyangka jika pria muda tersebut mampu memukul balok besi dengan begitu kuat, bahkan bisa menggesernya.
Wu Yong kemudian menyadari jika perkataan Liuzhen benar, kalau dia mampu mengalahkan Li Liang.
**
Di sisi lain Yu Fei tidak habis-habis tertawa, dia kemudian memberikan saran kepada para tetua, "Terlalu cepat menilai seseorang, takkan membuatmu menjadi kaya," ucap Yu Fei terbatuk-batuk.
"Ahhhh... maafkan aku ketua, sepertinya kali ini aku mendapatkan kebaikan dari kalian," sambung Yu Fei sambil mengambil taruhan.
Para tetua cukup menyesal melihat hasil mereka, tetapi perkataan Yu Fei juga benar mereka terlalu cepat menilai Liuzhen.
Salah seorang prajurit yang mengawasi Liuzhen sedikit terpana, dia berpikir jika kemampuan pria itu tidak sesederhana terlihat.
Banyak wanita mulai memperhatikan Liuzhen, mereka berpikir jika Liuzhen terlihat tampan.
"Ahhh... dia begitu kuat, mungkin nanti aku akan mendekatinya, "ucap salah seorang wanita dari bawah arena.
Merasa tidak ingin kalah seseorang membalas, "Bagaimana dia mau mendakatimu jika masih ada aku yang lebih gimana gitu...."
__ADS_1
Perhatian orang sekarang tertuju pada sosok pemuda itu, meskipun kultivasinya rendah tetapi dia mampu menciptakan hal luar biasa.
Selain itu Changyi membantu Yu Fei untuk mengambil Stone, mereka sepakat akan membaginya dengan adil.
Sedangkan Xiao Mei tidak ingin ikut-ikutan dengan kedua pria di sampingnya, dia masih terpana melihat aksi Liuzhen.
Changyi yang melihat Xiao Mei berkata, "Xiao Mei jika kau tidak mau bagianmu akan menjadi milikku," ucap pria gendut memperlihatkan Stone Ungu.
**
Selepas pukulan Liuzhen memukau banyak penonton, Li Liang tidak tinggal diam dia berkata, "Kau hanya beruntung... di pertarungan yang sesungguhnya aku akan lebih serius," ucap Li Liang mengepal tangan.
Pemandu kemudian mempersilahkan peserta berikutnya untuk maju, tapi sebelum itu beberapa tetua mencoba memeriksa kembali bongkahan besi sebelum digunakan.
Setelah dipastikan pemandu kemudian mempersilahkan peserta berikutnya bernama Annchi, wanita kecil itu memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Pukulan Annchi mengandung aura dingin, tetapi perasaan itu hanya sesaat dirasakan Liuzhen.
Annchi mendapatkan skor 380 dengan tinjunya, dia mendengus kesal setelah melihat hasil.
Wanita kecil itu memalingkan wajah ketika melewati Liuzhen, sedangkan Liuzhen tidak mengerti atas sikapnya.
Ketika Liuzhen ingin menyapa Annchi tiba-tiba Wu Yong mendekat, pria itu berkata, "Saudara Li... Berhati-hatilah aku tidak tau apa yang telah kau lakukan padanya, tapi dia salah satu perserta yang diprediksi lulus." Bisik Wu Yong sedikit keras.
"Peserta yang diprediksi lulus?" Tanya Liuzhen kembali.
"Benar." Angguk Wu Yong membenarkan kalimatnya sebelumnya.
**
Setelah semua peserta tampil Li Liang menjadi pemegang skor tertinggi di tahap pengujian pukulan, lalu posisi kedua diraih oleh Annchi dan urutan ke-6 adalah Wu Yong.
Pemandu kemudian mempersilahkan kembali para peserta untuk bersiap memasuki tahap dua, pengujian ini berbasis pengetahuan alkimia.
Seluruh peserta dihadapkan dengan berbagai macam jenis tumbuhan obat, mereka harus menebak seluruh bahan di depan mereka.
Liuzhen tidak terlalu paham mengenai obat-obatan, tetapi Yin pernah memberi tahu dasar-dasar bahan obat.
__ADS_1
Meskipun Yin mengajari Liuzhen selama tiga tahun penuh, tetapi pria itu sama sekali tidak tertarik dengan obat-obatan.
Sekarang Liuzhen merasa menyesal jika dia tidak mempelajari lebih banyak, dia lalu mulai menatap serius dan mencoba yang terbaik.
Pemandu kemudian memberikan aba-aba agar mereka dapat memulai serentak, setiap tetua berdiri dihadapan para peserta.
Li Liang yang memandang Liuzhen kebingungan berkata, "Lihatlah... kemana kepercayaan dirimu tadi?" Ledek Li Liang.
Liuzhen tidak menggubris Li Liang, dia lebih fokus untuk mengingat kembali bahan-bahan di depannya itu.
Di sisi lain Wu Yong begitu terampil menebak berbagai macam bahan, tidak sedikit para penonton terpukau.
Annchi juga tidak mau kalah dia menebak dengan cepat, kemampuan mereka berdua begitu ahli.
Li Liang yang melihat langsung menebak beberapa bahan obat, tetapi sesekali tebakannya ada yang salah.
Sekarang Liuzhen dihadapkan dengan situasi yang tidak terduga, dia berpikir untuk menjadi pendekar hebat hanya membutuhkan kekuatan tetapi sekarang dirinya berubah pikiran.
Pemandu mengingatkan kembali jika waktu yang mereka miliki terbatas, wanita itu berkata untuk tidak membuang-buang waktu.
Peserta lain juga begitu serius menebak, tidak sedikit dari mereka yang kesulitan.
"Ada apa ini? Kenapa aku tidak bisa mengingatnya," gumam Liuzhen dalam hati. Pria itu tidak dapat mengenali satupun bahan obat.
Hal itu wajar jika Liuzhen tidak dapat mengenali, mengingat mereka berada di Hutan Kuno tentu saja bahan yang ditunjukkan Yin berbeda.
**
Tingkatan Pendekar
1. Pendekar Muda (pemula) 1-9
2. Pendekar Ahli 1-9
3. Pendekar Pejuang 1-9
4. Pendekar Raja 1-9
__ADS_1
5. Pendekar Roh 1-9
6. Alam Suci 1-9
__ADS_2