
__ADS_3
Tidak lama kemudian pedang yang tertancap di kamar Liuzhen mulai menghilang, pedang-pedang tersebut berubah menjadi cahaya.
Tetapi bekas tencapan dan beberapa kerusakan masih tertinggal, Liuzhen hanya bisa menepuk jidat dan menghela napas.
Wu Yong lalu menyambar, "Saudaraku... kau tidak perlu memikirkan sesuatu yang tidak ada di hadapan, lebih baik kau mengejarnya dan...." Liuzhen memukul kepala Wu Yong lagi.
"Apa yang kau lakukan... aku belum selesai berbicara padamu," ucap Wu Yong sambil memegang kepalanya.
Liuzhen lalu menjawab, "Ahh... maafkan aku, aku tidak sengaja." Jawab Liuzhen spontan sambil melihat ke arah Annchi yang telah pergi.
Pria itu lalu kembali berkata kepada Wu Yong, "Tunggu sebentar."
**
Annchi kabur dengan begitu cepat, dia bahkan tidak melihat orang di sekitarnya lagi.
Wanita itu tidak dapat menahan rasa malunya, dia khawatir Liuzhen akan berpikir yang tidak-tidak padanya.
Di sepanjang jalan dia tidak henti-hentinya memikirkan kejadian barusan, sebenarnya tidak ada hal yang perlu dipikirkan tetapi bagi annchi itu berbeda.
Annchi memasuki kamar seorang pria dan tertangkap basah oleh pemilik kamar, dirinya tidak pernah melakukan hal sehina ini.
Di tempatnya apapun yang ingin dia hancurkan atau rusaki, bukan menjadi masalah besar baginya.
__ADS_1
Annchi adalah tuan putri dari keluarga besar, dia berasal dari sekte Teratai Salju salah satu aliran terbesar di Negara Chu.
Sehingga sangat wajar bagi seorang keluarga besar berpikir berlebihan untuk permasalahan tersebut, dan yang lebih memalukan lagi bagi wanita itu adalah surat permintaan maaf.
Di sisi lain Annchi merasa lega jika surat itu dibaca oleh Liuzhen, tetapi di satu sisi dia tidak menyukainya.
Annchi berlari dengan cepat dari Liuzhen, dia pergi ke arah yang tidak diketahui oleh banyak orang.
Saat sampai di suatu tempat Annchi melihat sebuah patung besar, dia kemudian mendekati dan memperhatikan dari dekat.
Entah kenapa wanita itu seperti tertarik mendekati patung besar tersebut, dia bahkan lupa jika dirinya sedang berlari.
Patung itu cukup besar tetapi Annchi baru pertama kali melihatnya, "Kenapa aku baru melihat patung ini ya?" Gumam Annchi di dalam hati.
Tidak lama kemudian Annchi dibuat terkejut ketika patung itu melirik ke arahnya, bahkan dia mundur beberapa langkah.
Patung itu tidak merespon ucapan Annchi, tetapi sesekali matanya melirik ke arah yang lain.
Saat Annchi memutuskan untuk menyerang, tiba-tiba gerakannya menjadi lebih lambat.
**
Liuzhen mencoba mengejar Annchi yang telah pergi jauh, entah kenapa dia mencari wanita tersebut.
__ADS_1
"Anak itu... larinya lebih cepat disaat seperti ini," gumam Liuzhen dalam hati.
Tiba-tiba Liuzhen merasakan ada sebuah gelombang energi, pantulan itu berasal tidak jauh dari dia berdiri.
Awalnya Liuzhen tidak begitu memedulikan, tetapi dia melihat gerakan seseorang yang begitu cepat.
Bahkan beberapa orang tidak dapat melihat kecepatan itu, Liuzhen sedikit menyipitkan mata dan mengikuti diam-diam.
Liuzhen mencoba menerka-nerka kemampuan orang yang sedang dia ikuti, tetapi tidak ada gambaran jelas selain gerakannya seperti pria.
Dia juga tidak dapat melihat wajah orang tersebut, pasalnya pria itu menggunakan topeng berwarna putih.
Setelah beberapa saat akhirnya Liuzhen sampai di tempat pria bertopeng itu, dia juga melihat ada seorang wanita yang dia kenal.
Liuzhen melihat Annchi sedang menyerang sesuatu, hanya saja pria itu tidak dapat melihat apa yang dilawannya.
Lebih anehnya banyak pria bertopeng putih sudah mengelilingi Annchi, tetapi wanita tersebut seolah tidak menggubris.
Liuzhen tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, tetapi pria itu merasakan niat buruk dari orang-orang bertopeng itu.
Di sisi lain Annchi terus menyerang sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh Liuzhen, hingga pada akhirnya pria itu menyadari sesuatu.
"Ilusi," gumam Liuzhen dalam hati.
__ADS_1
"Anak itu terperangkap ilusi... sial, ini akan lebih merepotkan jika tiba-tiba dia menyerangku," sambung Liuzhen sambil berpikir.
Liuzhen mencoba memikirkan beberapa strategi, tetapi tidak ada yang dapat dia simpulkan selain melawan mereka semua.
__ADS_2