
__ADS_3
Sudah begitu lama Liuzhen terperangkap dan tidak ada yang dapat dia lakukan, dirinya terperangkap dengan beberapa patung berjajar di dalam ruangan.
Saat Liuzhen memutuskan untuk mengakhiri meditasinya, tanpa dia sadari air mata pria itu mengalir membasahi pipi.
Tidak ada yang tahu persis penyebabnya, Liuzhen hanya tidak bisa menahan air mata itu untuk terus bercucuran.
"Ada apa ini," gumam Liuzhen dalam hati.
Pria itu mencoba untuk menyapu air mata miliknya, tetapi emosi dari pikiran terus menggerogoti.
Sekarang Liuzhen sadar jika penyebabnya adalah suatu kenangan yang tidak dapat dia ingat, dia terbayang jika seseorang yang di dekatnya pernah mati mengerikan.
Perasaan itu membuat Liuzhen tidak karuan, dia kemudian mencoba mengalihkan pikiran dengan rasa rindu.
Liuzhen begitu merindukan Sang Kakek dan Anzhu, dia berusaha untuk menepis semua pikiran anehnya.
Semakin Liuzhen mencoba menghindarinya, semakin memori itu terus berulang-ulang di dalam pikiran.
"KENAPAAA!" Teriak Liuzhen keras.
Tiba-tiba Napas pria muda itu tidak karuan, energi bertarungnya terpancar kuat tetapi dengan cepat menurun.
Liuzhen kemudian menatap ke patung terbesar di sana dan berbicara, "Kenapa? Apa yang mau kau tunjukkan padaku sebenarnya?"
Liuzhen sadar jika semua emosinya yang tidak terkendali itu diakibatkan patung di hadapannya, tetapi dia tidak cukup bukti untuk membuktikannya.
Hingga pada akhirnya Liuzhen berteriak dan mengajak patung itu berbicara, siapa sangka dugaan Liuzhen tepat.
__ADS_1
Patung tersebut merespon ucapan Liuzhen dengan tersenyum, tetapi tidak mengeluarkan suara apapun.
Seluruh patung lainnya di dalam ruangan itupun ikut tersenyum, Liuzhen yang menyaksikan hal itu semakin dongkol.
Tetapi semakin dia marah pikirannya semakin kacau, Liuzhen mengerti jika dia harus tetap tenang.
"Aku tidak mengerti apa yang terjadi padaku, tapi kenapa aku begitu merasa kehilangan seseorang," gumam Liuzhen ke arah patung.
"Bahkan aku begitu terpukul dengan pikiran itu, siapa kau sebenarnya?" Liuzhen kembali bertanya.
Pria muda itu cukup pasrah dengan pertanyaannya, dia tidak bisa melakukan apapun terhadap patung di hadapannya.
Tiba-tiba patung tersebut mengeluarkan suara, "Pewaris Seni Raga Langit tidak seperti apa yang kubayangkan."
Perkataan patung itu membuat Liuzhen terdiam, dia heran jika ada yang mengetahuinya mempelajari seni Raga Langit.
"Samar-samar aku mencium bau Yin darimu, apa kau muridnya?"
Pertanyaan pada pikirannya saja belum terjawab, malah timbul pertanyaan lain.
Hal yang lebih mengeherankan lagi, ketika Liuzhen sadar jika patung tersebut mulai banyak berbicara.
"Penerus Seni Raga Langit tidak memiliki pikiran jernih, mental yang lemah, dan bahkan cengeng," sindir patung pada pria muda itu.
"Kau...." Liuzhen ingin marah tapi patung itu kembali berbicara, "kau bahkan tidak memiliki kekuatan yang cukup tapi ingin melawanku, sungguh pemikiran bocah," timpal patung pelan.
Liuzhen tidak dapat membantah perkataan Sang Patung, ucapan itu memang benar adanya.
__ADS_1
Liuzhen juga merasakan perlahan emosinya mulai stabil, dia hanya bisa diam mendengar patung tersebut mengoceh.
**
Pertanyaan Wenhua membuat Mi teringat dengan Liuzhen, "Apa anak itu yang dimaksud oleh senior," gumam Mi dalam hati.
"Aku memang merasakan pergerakan di dalam Tanah Terlarang belakangan ini, tidak tau apakah mereka yang senior maksud," ucap Mi menjelaskan.
"Mereka?" Tanya balik Wenhua.
"Iya benar, ada beberapa kelompok yang masuk secara tersembunyi ke dalam hutan." Mi juga memberitahu jika dia bertemu dengan Liuzhen.
"Kemudian aku dan muridku mengejar kelompok tersebut, tetapi tiba-tiba seseorang mencoba melawan kami sendirian, aku kira dia mencari mati tapi..." Mi sedikit malu untuk melanjutkannya.
"Dia seorang pria bertopeng, aku merasakan jika tulangnya masih begitu sangat muda tapi aku ragu." Mi mencoba menjelaskan jika Liuzhen adalah seorang senior yang menyamar.
Sebenarnya Mi sedikit menyesal telah mengatakannya, tetapi dia sudah terlanjur berbicara.
"Jelaskan lebih rinci," ucap Wenhua penasaran.
Singkat cerita Mi menceritakan apa yang terjadi, dia tidak berhasil mengejar kelompok lain karena ulah pria bertopeng tersebut.
Tetapi Mi tidak menjelaskan tentang kristal yang diberikan Liuzhen, dia khawatir jika benda itu akan diambil oleh senior di hadapannya.
Setelah Wenhua mendengar semuanya dia semakin yakin jika lawannya Mi adalah pria yang dia cari, tetapi dia masih bingung kenapa Liuzhen memasuki Tanah Terlarang.
Hanya ada satu isu penting yang pernah muncul di Tanah Terlarang, jika di sana adalah tempat Makam Kaisar pertama.
__ADS_1
Isu tersebut pernah di telusuri oleh banyak tim dari Negara Chu, tetapi tidak ada yang dapat membuktikannya.
Wenhua semakin penasaran tentang Liuzhen, pria sepuh itu sudah mencoba mencari data pribadi Liuzhen tetapi tidak banyak menemukan sesuatu.
__ADS_2