Pendekar Penentang Langit

Pendekar Penentang Langit
Ch. 25 - Preman


__ADS_3

Setelah kejadian di pelelangan, pangeran keenam memberikan perintah kepada pengawal pribadinya untuk mencari informasi tentang Liuzhen.


Selain itu tuan muda sekte Phoenix Lu Shen juga memberikan perintah kepada prajuritnya untuk menangkap Liuzhen hidup-hidup, "Bocah itu membuat kerugian padaku, bawa dia ke sini," ucap Lu Shen kesal.


Kabar tentang acara pelelangan mulai menyebar di luar, nama Liuzhen kini menjadi perbincangan hangat.


Bahkan seseorang menyiapkan sebuah panah beracun untuk membuat Liuzhen menyesali perbuatannya.


Liuzhen mengetahui jika lingkungan di sekitar terdapat aura pembunuh, hingga dia menyadari dan matanya tertuju pada seorang pria sepuh yang sedang berjualan.


Anehnya orang berkumpul ramai di tempat penjual itu, sehingga sulit bagi Liuzhen untuk menarik kesimpulan.


Akhirnya Liuzhen memutuskan untuk mendekat, tetapi siapa yang tau sebuah anak panah melesat cepat ke arah mereka berdua.


Liuzhen yang menyadari itu kemudian menangkap anak panah tersebut, namun kedua anak panah telah diberikan racun.


Liuzhen tidak mempermasalahkannya, dia kemudian melempar kembali anak panah tersebut ke arah penembak.


Salah seorang penembak tertusuk dan mati, sedangkan yang satu lagi berhasil melarikan diri, "Sepertinya dia berhasil lari," pandangan Liuzhen sedikit kabur, "senior... kepalaku agak pusing, tetapi bukan masalah bacalah surat ini dan jangan disentuh," sambung Liuzhen sambil memperlihatkan sebuah surat.


Isi surat tersebut kurang lebih mengajak Liuzhen bertemu di lokasi yang telah ditetapkan, "Adik Lii... mereka ingin bertemu, tapi kondisimu...."


Baru saja Yu Fei ingin memperjelas, tiba-tiba sekelompok orang datang menyerbu mereka, "Hahaha. Sepertinya salah satu tikus sekarat," ucap salah seorang dari kelompok tersebut.

__ADS_1


"Kurang ajar! Bocah seperti ini berani menyinggung tuan muda kita, serang mereka!" Seru pemimpin kelompok.


Sekarang Yu Fei menyadari tidak ada satupun orang berjualan, melainkan orang-orang yang telah diutus.


Liuzhen sedikit pusing dan merasa energinya terkuras habis tetapi bukan berarti dia tidak bisa bertarung, "Kalian para cecunguk majulah," ucap Liuzhen memegang kepalanya.


"Adik... kau tidak perlu bertarung biarkan mereka aku yang urus."


Liuzhen kemudian mengangguk setelah Yu Fei mengatakan hal tersebut, tetapi jumlah yang dipersiapkan mereka terlalu banyak.


Kelompok preman mulai menyerang satu persatu, Yu Fei sekuat tenaga melindungi Liuzhen tetapi semakin dia memperhatikan pria itu semakin dirinya bingung.


Jumlah preman yang terlalu banyak membuat Yu Fei kewalahan, sedangkan Liuzhen tidak bisa memukul dengan jelas tetapi anehnya satupun orang tidak bisa mengenakkan pukulan mereka.


Para bandit mulai memusatkan melawan Liuzhen, bahkan mereka lebih agresif dibanding sebelumnya.


Pukulan demi pukulan menghujani Liuzhen, tetapi tidak ada satupun yang berhasil memukulnya.


Di sini Liuzhen menerapkan pelatihan yang diberikan oleh saudaranya itu, Yin mengajari ilmu Langkah Tidak Berbayang dimana dia bisa memprediksi langkah seseorang.


Yu Fei yang melihat Liuzhen sedikit terpana, gerakannya begitu halus tetapi tetap kokoh.


Pemimpin preman yang melihat itu mulai turun tangan, dia tidak habis pikir semakin waktu berjalan semakin banyak anggotanya mati.

__ADS_1


Yu Fei melihat aksi pemimpin kelompok tersebut dan mencoba melawannya, tetapi musuh menghadang gerakan Yu Fei.


Pemimpin berbadan kekar itu memberikan isyarat agar memberikan jalan padanya, dia kemudian melepas beberapa jurus pada Liuzhen.


Kali ini Liuzhen tidak menghindar melainkan tersenyum dan menahan serangan, "Akhirnya kau turun tangan," gumam pelan Liuzhen sambil membuka matanya.


Getaran yang kuat seketika dirasakan pemimpin tersebut, tetapi tidak menggubrisnya dan terus menyerang Liuzhen dengan kekuatan penuh, "Bocah! Sialan kau berani menggertakku."


Pemimpin bandit itu kemudian mengeluarkan sebilah pedang, aliran petir mulai memenuhi pedang tersebut, "Aku akan menunjukkan padamu apa itu kekuatan sejati."


"Lightning Strike!" Teriak pria kekar itu sambil mengangkat pedang ke arah Liuzhen.


Kekuatan pemimpin perampok itu tidak kurang dari pendekar tahap Raja awal, sehingga kekuatan yang dikeluarkan membuat Liuzhen terluka.


Yu Fei mulai bringas ketika melihat Liuzhen terjatuh tetapi dirinya juga kehabisan tenaga, jumlah preman yang muncul mencapai empat ratus orang lebih.


Kondisi saat itu bukan lagi penangkapan ataupun perampokan, tapi sudah seperti perang.


"Luar biasa... tidak heran kau bersikap begitu arogan, bahkan Lightning Strike-ku masih bisa kau tahan," ucap Ketua kelompok kagum, "meskipun jurus pertama bisa kau tahan, bukan berarti yang kedua bisa kau tahan juga," sambungnya sambil mengeluarkan jurus yang sama.


Liuzhen kemudian bangkit kembali dari posisi duduknya, dia lalu mengeluarkan sebuah pedang hitam pekat dari kotak ruangnya.


Ketua kelompok yang melihat Liuzhen sedikit heran, karena tidak sembarangan orang dapat memiliki penyimpanan ruang seperti itu, "Kau memiliki alat yang menarik, tapi sayang sebentar lagi akan menjadi milikku," ucap pria kekar itu semangat.

__ADS_1


__ADS_2