Pendekar Penentang Langit

Pendekar Penentang Langit
Ch. 51 - Penyesalan


__ADS_3

Setelah Jia Xu dan Qixuan mengumpulkan cukup tenaga mereka, mereka lalu memberanikan diri untuk menaiki lantai kelima.


Saat Qixuan mencoba melangkahkan kaki di anak tangga pertama, tekanan luar biasa membuat wanita itu terdiam.


Dia tidak bisa melangkahkan kakinya ke anak tangga kedua, tidak hanya Qixuan tetapi hal tersebut juga berlaku dengan Jia Xu.


Bedanya Jia Xu dapat melangkahkan kaki di anak tangga ketiga, seluruh tenaga yang mereka kumpulkan begitu cepat terkuras.


Pada akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menunggu Liuzhen keluar, mereka berencana merebut atau bernegosiasi dengan Liuzhen.


**


Saat Liuzhen kembali turun ke lantai keempat dia melihat Qixuan sedang manatapnya, pria itu sedikit kebingungan dengan aksi mereka berdua.


Tidak lama, kebingungan Liuzhen terjawab ketika Qixuan meminta paksa barang yang didapatkan Liuzhen.


Liuzhen sedikit tersenyum dan berkata, "Aku tidak tau apa yang kalian inginkan, tetapi di atas sana hanya ada satu barang yang menarik perhatianku," ucap Liuzhen sambil menunjukkan selembar kertas.


Qixuan yang melihat hal tersebut menyanggahnya, "Pembohong! Di atas sana ada sebuah batu yang berisi energi murni, cepat serahkan!" Ungkap Qixuan yang merasa keceplosan.


"Ka... kau tidak mungkin tidak mengambil batu itu kan? Kami hanya menginginkan batu itu," sambung Qixuan improvisasi.

__ADS_1


Liuzhen sekarang mengerti, "Aku tidak mengambilnya," ucap Liuzhen santai.


"Kurang ajar! Bahkan masih tidak mau mengakauinya," Qixuan ingin menghajar Liuzhen tetapi ditahan oleh Jia Xu.


Pria itu berinisiatif berbicara kepada Liuzhen, "Teman Li... maafkan tindakan kami sebelumnya, tetapi batu itu sangat penting, aku dapat menukarnya dengan beberapa seni beladiri... bahkan aku akan memberikanmu Stone Merah yang tidak sedikit," ucap Jia Xu sopan.


"Maafkan saudariku ini, dia tidak bisa mengontrol emosinya... aku harap kau bersedia memberikan kami wajah," sambung Jia Xu.


Jia Xu tidak berani memprovokasi Liuzhen, dia menyadari aura Liuzhen begitu berbeda dari sebelumnya.


Bahkan berada di hadapannya saja bisa memberikan tekanan tertentu, tetapi hal tersebut tidak berlaku dengan Qixuan.


Qixuan bukanlah gadis yang ceroboh tetapi batu itu sangat penting baginya, begitu juga dengan Jia Xu.


"Jika kalian mau, benda tersebut masih berada di atas sana," sambung Liuzhen sambil menunjuk ke anak tangga lantai kelima.


Saat Jia Xu mendengar ucapan Liuzhen dia merasa murung, Jia Xu tidak memiliki kemampuan untuk menaiki lantai kelima begitu juga dengan Qixuan.


Liuzhen membaca raut wajah Jia Xu, pria itu lalu mengeluarkan sebuah kristal bening dari kotak penyimpanannya.


"Ini ambillah," ucap Liuzhen sekaligus melempar benda tersebut kepada Jia Xu.

__ADS_1


Jia Xu menangkap lemparan Liuzhen, dia begitu terkejut ketika merasakan energi murni dari kristal tersebut.


Qixuan yang tidak memegangnya saja dapat merasakan kemurniannya, wanita itu mendengus kesal kepada Liuzhen, "Dasar tidak tau malu! Sudah mengambilnya malah mengakaui itu milikmu," ucap Qixuan geram.


Mereka berdua mengerti jika benda yang diberikan oleh Liuzhen adalah benda dari lantai kelima, tetapi Jia Xu tidak mengungkitnya.


Liuzhen sedikit tersenyum sebelum menjawab, "Aku tidak mengambil benda yang kalian maksud, tapi bukan berarti aku tidak memilikinya."


"Nona... bibirmu tidak seperti wajahmu, aku bingung kenapa aku harus membantu kalian jika balasan yang kudapat seperti ini," ucap Liuzhen kepada mereka berdua.


"Jika kalian masih tidak percaya, naiklah ke lantai atas, kau akan menemukan kebenarannya," sambung Liuzhen meninggalkan mereka berdua.


"Oh iya satu lagi... aku tidak memerlukan seni beladiri atau Stone apalah itu sebutannya, anggap saja itu tanda perpisahan kita." Ucapan Liuzhen memukul telak pikiran mereka berdua.


Sekarang Jia Xu sedikit malu dengan dirinya, padahal dia mengagumi kekuatan pria itu.


"Teman Li...." Baru saja Jia Xu berbalik badan dia tidak melihat Liuzhen lagi.


Untuk menuruni lantai keempat juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit, mereka berdua heran padahal Liuzhen baru saja menuruni lantai kelima.


"Sepertinya kita kehilangan sesuatu yang lebih berharga hanya untuk mendapatkan benda ini," ungkap Jia Xu melihat Kristal Kuno.

__ADS_1


"Lain kali jika kita bertemu dengannya, jangan lupa untuk membalas kebaikan pria itu," sambung Jia Xu mengingatkan Qixuan.


__ADS_2