Pendekar Penentang Langit

Pendekar Penentang Langit
Ch. 50 - Lantai Kelima II


__ADS_3

Pedang Liuzhen mematahkan secara langsung pedang milik Qixuan, padahal wanita itu dan Jia Xu paham betul mengenai tingkatan senjata Qixuan.


"Aku tidak ingin mencari masalah dengan kalian, aku juga tidak tau apa yang sedang kalian cari, tapi satu yang pasti pagoda ini ditujukan untuk semua murid," ucap Liuzhen kepada mereka berdua.


Liuzhen kembali melangkahkan kakinya menuju lantai kelima, sedangkan mereka berdua tidak bisa menghentikan pria tersebut.


Ketika Liuzhen menginjak anak tangga pertama, dia langsung bisa merasakan beban di pundaknya.


Pada langkah kedua tingkatan tekanannya menjadi 2 kali lipat, sedangkan di anak tangga ketiga tekanan menjadi 3 kali lipat.


Tekanan yang dirasakan oleh Liuzhen berbeda dengan anak tangga sebelumnya, tekanan ini begitu kuat bahkan Liuzhen harus mengerahkan seluruh tenaganya.


Qixuan dan Jia Xu yang melihat Liuzhen kesulitan merasa lega, di sisi lain mereka semakin kebingungan.


**


"Aku tidak menyangka kekuatannya jauh di atas kita. Hari ini aku melihat seorang monster baru lahir," kagum Jia Xu sambil memegang erat Qixuan.


"Lepaskan!" Timpal Qixuan kepada Jia Xu.


"Kita tidak bisa diam saja, cepatlah! Kita harus segera memulihkan diri," sambung Qixuan.


Mereka berdua kembali beristirahat dan mengumpulkan tenaga, untuk menuju ke lantai empat Jia Xu dan Qixuan telah menghabisi banyak energi.


Di sisi lain Liuzhen masih terus melangkahkan kakinya perlahan, semakin Liuzhen menaiki anak tangga tersebut badan Liuzhen seperti dipaksa untuk bersujud.


"Sial... aku tidak bisa berhenti begitu saja," gumam Liuzhen yang masih berusaha keras.


Setelah setengah anak tangga Liuzhen naiki tiba-tiba tubuhnya merasakan sesuatu, aura panas seperti terbakar dan sejuk dirasakan oleh pria itu sekaligus.

__ADS_1


"Ahhhhh...." Teriak Liuzhen kesakitan.


Teriakan suara Liuzhen cukup membuat orang mendengarnya, bahkan lantai pertama mendengar samar teriakan tersebut.


Pria itu lalu berhenti untuk sejenak dan mencoba memusatkan tenaganya, rasa sakit yang dialami Liuzhen begitu menyakitkan.


Bahkan tulangnya mulai remuk dan hancur begitu saja, Liuzhen masih fokus mengendalikan energi tubuhnya.


"Aku tidak bisa... tidak bisa, ini begitu menyakitkan," gumam Liuzhen dalam hati.


Meskipun dia mengumpat kesakitan tetapi dirinya masih terus menahan rasa sakit itu, kali ini tulang Liuzhen benar-benar remuk sebagian.


Buku di dalam baju Liuzhen juga ikut bereaksi, tetapi tidak begitu lama hingga kembali diam.


Jia Xu dan Qixuan yang paling dekat dari asal suara tersebut ikut terkejut, mereka membuka mata dan memperhatikan arah suara itu.


Sesaat Jia Xu melihat ke arah Qixuan begitu juga dengan wanita tersebut, mereka lalu secara bersamaan melirik ke arah anak tangga lantai kelima.


Jia Xu tidak menerima ucapan Qixuan dia lalu berkata, "Apa kau pikir aku akan membiarkan seorang wanita melangkahiku?" Balas Jia Xu mendengus kesal.


Mereka berdua berasumsi telah terjadi sesuatu kepada Liuzhen, padahal pria itu hanya berada di Pendekar Ahli ke-7.


**


Setelah beberapa jam berlalu suara teriakan Liuzhen juga sudah menghilang, pria itu sekarang sedang fokus dengan peningkatan kultivasi.


Liuzhen merasakan tubuhnya seperti terlahir kembali, tulang-tulang yang sudah pada hancur kini terbentuk kembali.


Liuzhen masih fokus berkultivasi, dirinya masih mengatur dan menikmati sensasi dari tubuh baru.

__ADS_1


Lebih tepatnya Liuzhen naik tingkatan menjadi Seni Raga Langit ke-3, bawaan Liuzhen kali ini lebih santai dan rileks.


Tidak lama dari itu Liuzhen membuka matanya kembali, sejalan dengan membuka mata aura baru milik Liuzhen langsung dapat dirasakan oleh banyak orang untuk sesaat.


Pria itu lalu berdiri dan melanjutkan langkah kakinya, setiap kali Liuzhen mengangkat kaki tekanan yang membatasi diri sebelum itu dengan mudah dilewati Liuzhen.


"Kekuatan ini...." Liuzhen tersenyum sambil memperhatikan genggaman tangannya.


Hanya butuh waktu sebentar untuk Liuzhen sampai di lantai kelima, di sini Liuzhen tidak melihat apapun selain dua buah kotak.


Kotak pertama berisi sebuah kristal kuno, sedangkan kotak satu lagi berisikan sebuah lembaran kertas.


Saat Liuzhen melihat kotak pertama dia melihat seperti tidak asing, dia kemudian mengabaikan hal tersebut dan lebih tertarik dengan kotak kedua.


Liuzhen mengambil robekan kertas itu dan melihat sebuah tulisan, tetapi dia tidak bisa membacanya dengan jelas.


Rasa penasaran Liuzhen memuncak ketika dia tidak dapat melakukan apapun dengan keras tersebut, tetapi selembar kertas itu menarik perhatiannya.


Liuzhen lalu menggeledah isi lantai kelima tersebut, tetapi dirinya tidak menemukan apapun lagi selain dua kotak itu.


"Apa mereka sengaja meletakkan ini," ucap Liuzhen kebingungan.


Meskipun begitu, Liuzhen mengambil kertas itu dan memasukkan ke dalam selipan buku yang dia ambil sebelumnya.


Setelah semuanya Liuzhen kembali menuruni lantai kelima, padahal dia berpikir akan ada sesuatu yang menarik.


Melainkan dia hanya menemukan sebuah buku yang tidak ada tulisan, juga sebuah kertas yang memiliki tulisan tapi tidak bisa dibaca.


Dengan wajah lesu Liuzhen turun ke lantai empat, dia juga melihat Jia Xu dan Qixuan berada di hadapannya.

__ADS_1


Mereka berdua seperti sedang menunggu kedatangan Liuzhen, Qixuan yang melihat Liuzhen sudah turun berkata, "Serahkan... apa yang kau dapatkan di atas serahkan semuanya," ucap wanita itu.


__ADS_2