Pendekar Penentang Langit

Pendekar Penentang Langit
Ch. 42 - Salah Paham


__ADS_3

Aura Liuzhen membuat Wu Yong dan Annchi terdiam, mereka merasakan niat pembunuh Liuzhen begitu kental.


Liuzhen mengerahkan kemampuan berpedangnya dengan tinggi, dia bergerak begitu cepat dan muncul di hadapan Li Liang.


Pria itu sama sekali tidak bisa melihat gerakan Liuzhen yang tiba-tiba sudah berada di depan matanya, "Selamat tinggal," ucap Liuzhen tersenyum.


Liuzhen mengarahkan ayunan pedangnya kepada Li Liang, lebih tepatnya dia memusatkan ke arah leher pria tersebut.


Li Liang begitu panik dia bahkan tidak bisa menggerakkan tangan, matanya melebar menatap Liuzhen yang sekarang sudah di hadapannya.


Baru saja ayunan pedang Liuzhen hampir mengenakkan leher Li Liang, tiba-tiba seorang pria tua menangkis pedang Liuzhen.


"Cukup!" Teriak pemandu mengakhiri pertandingan.


Gong sudah dibunyikan menandakan pertandingan benar-benar telah selesai, Liuzhen juga kembali menyarung pedangnya.


Formasi arena juga otomatis berhenti ketika gong berbunyi, semua peserta yang dapat bertahan dinyatakan lulus.


"Pedangmu. Cukup menarik," ucap tetua itu kepada Liuzhen.


"Kau tidak bisa membunuhnya, para peserta telah memenuhi kuota," sambung pria tua itu kepada Liuzhen.


"Lagi pula kalian berdua terlalu berharga untuk mati konyol di atas arena, meskipun kultivasimu lebih rendah tetapi kau menunjukkan semangat luar biasa," ucap pria sepuh itu sambil tertawa dan memegang janggut.


Liuzhen menghormati keputusan pria itu, sebelum dia berbalik arah Liuzhen mengucapkan kepada Li Liang, "Kau beruntung karena seseorang membantumu," gumam Liuzhen meninggalkan mereka berdua.


Wu Yong menghampiri Liuzhen dia berkata, "Saudara Li... terimakasih kalau bukan karenamu mungkin aku sudah menjadi debu."


Liuzhen membalas ucapan Wu Yong dengan senyuman, dia kemudian melirik ke arah Annchi yang sedang memegang erat pedangnya.


"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Liuzhen kepada Annchi.


Wanita itu sulit mengatakan sesuatu, tetapi dia harus bersikap layaknya seorang kesatria, "Aku tidak ingin berhutang budi apalagi harus berterimakasih padamu, datanglah padaku jika kau membutuhkan sesuatu," jawab Annchi ketus.

__ADS_1


Wu Yong yang mendengar sedikit kesal, "Kau...." Belum dia menghabiskan kata-katanya Liuzhen menghentikan ucapan Wu Yong.


Annchi juga langsung meninggalkan arena pertandingan, dia tidak ingin berlama-lama di tempat yang ada Liuzhen.


**


Yu Fei dan Changyi memanen banyak keuntungan, meskipun Li Liang tidak berhasil dikalahkan oleh pria itu secara fisik tetapi Liuzhen berhasil mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak.


Bahkan seorang tetua yang menahan pedangnya juga ikut memuji, pria sepuh itu sebenarnya harus menggunakan setengah kekuatan untuk menahan pedang Liuzhen.


Di sisi lain Xiao Mei ikut bangga dengan Liuzhen, dia mampu membuat banyak orang mengangguminya.


Selain itu Yu Fei juga meminta kepada Lu Shen pengakuan kemenangan Liuzhen, dia berbicara di hadapan banyak para tetua.


Lu Shen tidak bisa mengelak, jika dirinya menyangkal kemenangan Liuzhen maka kredibilitasnya bisa dipertanyakan.


Pada akhirnya Lu Shen memberikan taruhannya, "Ambil lah... lagian aku tidak membutuhkan monyet yang tidak tau diri itu," ucap Lu Shen kepada Yu Fei.


Lu Shen akhirnya memberikan jumlah Stone ungu yang mereka pertaruhkan, tidak hanya Yu Fei tetapi perwakilan kerajaan juga memenangkannya.


Wanita itu menatap Liuzhen dari kursinya, sepintas mata Liuzhen dan wanita tersebut saling bertemu.


Kali ini Liuzhen tidak memalingkan wajahnya, dia malah menyipitkan mata dan saling beradu energi dengan perwakilan kerajaan.


Tidak hanya para tetua yang melihat hal tersebut, tetapi salah seorang pengawal Shi Xiu juga ikut bereaksi.


Pengawal itu melompat ke arah Liuzhen dengan cepat dan menendang pria tersebut, tetapi Liuzhen mampu menghindarinya dengan Langkah Tidak Berbayang.


"Aku tidak bisa membunuhmu, jika aku melakukan itu maka aku telah malawan Negara Chu," ucap Liuzhen kepada pengawal Shi Xiu.


"Lancang! Hanya tingkat Ahli ke-7 berani berkata seperti itu padaku," Balas pengawal tersebut dan kembali menyerang Liuzhen.


Pertarungan antara pengawal kerajaan dan Liuzhen sempat menjadi perhatian, tetapi itu tidak bertahan lama Xiao Mei langsung bereaksi dan memukul mundur pengawal tersebut.

__ADS_1


"Kau hanyalah pengawal rendahan dan hanya berani memukul junior seperti dia," ucap Xiao Mei.


Keberadaan Xiao Mei menjadi pusat perhatian para perjaka, mereka tidak bisa melepas pandangannya terhadap Xiao Mei.


"Sekali lagi kau bergerak, aku tidak segan-segan membunuhmu di sini," ucap Xiao Mei tegas.


Perkataan Xiao Mei menjadi bahaya bagi beberapa pihak yang mengetahui, pasalnya latar belakang wanita itu tidak sederhana.


Sekarang Xiao Mei melindungi salah satu orang, Melihat hal tersebut Shi Xiu langsung turun ke bawah dia menjelaskan kalau ini hanyalah kesalahpahaman.


Shi Xiu mengingatkan kepada pengawalnya agar tidak bertindak jika tidak diperintahkan, setelah itu Liuzhen memberi hormat kepada Xiao Mei.


"Terimakasih senior, jika bukan karenamu mungkin aku sudah ditindas," balas Liuzhen sambil mengangkat tangannya.


Xiao Mei yang melihat hal tersebut mengambil kesempatan, "Ahhh... tidak apa-apa, jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja pada kakak ini," ucap Xiao Mei sambil mengelus kepala Liuzhen.


Tiba-tiba Liuzhen merasakan aura negatif yang begitu pekat, dia merasakan diantara para penonton terutama kaum laki-laki.


**


Tingkatan Pendekar


1. Pendekar Muda (pemula) 1-9


2. Pendekar Ahli 1-9


3. Pendekar Pejuang 1-9


4. Pendekar Raja 1-9


5. Pendekar Roh 1-9


6. Alam Suci 1-9

__ADS_1


__ADS_2