
__ADS_3
Saat kekuatan tersebut menyedot terus menerus energi milik Liuzhen, tiba-tiba seseorang menepuk tangannya.
Wenhua membantu Liuzhen dengan cepat, dia sudah menduga hal ini akan terjadi pada pria di hadapannya.
"Kau terlalu ceroboh, aku harap ini menjadi pembelajaran bagimu," ucap Wenhua kepada Liuzhen.
Kesadaran Liuzhen mulai pudar hingga dia menutup matanya, saat itu juga suasana kembali normal.
Wenhua dengan cepat membawa Liuzhen menuju ke tempat tertentu, dia khawatir keberadaan Liuzhen akan menjadi target orang tidak bertanggung jawab.
Teknik Lima Jari adalah salah satu jurus penghancur terkuat, bahkan dikatakan kalau teknik tersebut adalah Seni Langit ketujuh.
Di sisi lain orang mengatakan jika Kitab Lima jari adalah teknik yang mampu menyamai kekuatan Seni Langit lainnya.
**
Wenhua sadar jika kekuatan itu jatuh ke orang yang salah, maka hal tidak diinginkan akan segera terjadi.
Pria tua itu tidak berniat memberikan kitab tersebut kepada Liuzhen, tetapi dia berpikir jika pria muda di hadapannya ini telah berjodoh dengan Kitab Lima Jari.
Dia juga sadar hanya orang yang mampu menaiki lantai ke lima yang akan mendapatkan kunci, Liuzhen memegang kunci tersebut dan juga menemukan Kitab Lima Jari.
Saat ini Liuzhen tidak sadarkan diri jadi Wenhua membawa pria itu ke tempatnya, Wenhua juga membantu pengobatan Liuzhen.
__ADS_1
Melihat tubuh Liuzhen Wenhua sedikit bergumam, "Seharusnya tubuh bocah ini akan mengalami kerusakan, tetapi ini dia mampu menahannya dengan sangat baik."
Wenhua tidak banyak memberikan bantuan pemulihan, dia sudah dapat melihat jika Liuzhen mampu bangun keesokan harinya.
Di sisi lain orang yang menuju ke tempat Liuzhen tidak menemukan jejak sedikitpun, mereka kemudian kembali melaporkan hal tersebut.
Para tetua sedikit khawatir ketika mendapatkan laporan itu, dia hanya bisa berharap jika orang yang menggunakan teknik Lima Jari tidak ditemukan orang lain.
**
Setelah keesokan harinya Liuzhen terbangun dan melihat sekitarnya, dia beranjak mencoba ke luar kamar.
Saat di luar kamar Liuzhen melihat banyak rak buku di hadapannya, dia lalu mendekati dan melihat lebih rinci.
Saat Liuzhen mencoba memegang salah satu buku, Wenhua datang menghampiri, pria sepuh itu lalu bertanya, "Apa kau sudah merasa baikan?"
Setelah beberapa saat akhirnya Liuzhen mengingat Wenhua, pria itu lalu memberi hormat dan mengucapkan terimakasih.
Meskipun Liuzhen tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi dia tetap memberikan rasa terimakasihnya kepada Wenhua.
Pria sepuh itu hanya membalas Liuzhen dengan tersenyum, dia lalu berkata, "Aku tidak melakukan apapun padamu, tapi tubuhmu itu," ucap Wenhua sambil menunjuk ke arah Liuzhen.
"Kau memiliki tubuh yang bagus," sambung Wenhua.
__ADS_1
"Terimakasih senior," balas Liuzhen dengan hormat.
Wenhua lalu melihat buku yang ingin di pegang oleh Liuzhen dan kembali berkata, "Kau tidak memerlukan jurus lain untuk sementara waktu, cukup fokus dengan Kitab Lima Jari," ucap pria sepuh itu.
Liuzhen menerima saran Wenhua, dia juga sedikit bertanya tentang apa yang terjadi semalam.
Wenhua lalu menerangkan kepada Liuzhen, pria itu juga sambil mengajak Liuzhen mencari tempat untuk berdiskusi.
Mereka berdua dengan cepat akrab, Liuzhen juga meminta arahan kepada Wenhua tentang Kitab Lima Jari.
Wenhua tidak bisa menerangkannya, bahkan dia sendiri tidak mampu menggunakan teknik tersebut.
Tetapi pria sepuh itu cuma bisa memberikan gambaran tentang kekuatan Kitab Lima Jari, selain itu dia juga memberitahu jika Liuzhen tidak perlu mengeluarkan jurus itu kecuali dalam keadaan genting.
Bagi seseorang yang mampu mempelajari teknik tersebut akan menjadi incaran banyak orang, mereka membutuhkan orang seperti itu untuk memenuhi ambisi.
Liuzhen memahami maksud dari Wenhua, dia juga mengerti dampak seperti apa nantinya ke orang di sekitarnya.
Meskipun Wenhua tidak mempelajari jurus itu, tetapi dia memiliki seorang kenalan yang pernah mempelajari teknik tersebut.
Wenhu memberitahu sedikit tips kepada Liuzhen, dia juga mengatakan kalau kenalannya itu sudah lama menghilang.
Saat Liuzhen menanyakan penyebabnya, pria sepuh itu sedikit murung, dia lalu menjawab, "Teknik itu membuatnya menjadi target banyak pihak, sudah lama sekali aku tidak mengetahui keberadaannya, dia hanya meninggalkan kitab itu padaku."
__ADS_1
Liuzhen lalu mengeluarkan kitab Lima Jari, dan memperlihatkan kepada Wenhua tetapi pria itu cuma bisa tersenyum kecut.
"Aku harap kau bisa membawanya dengan lebih baik," ucap Wenhua kepada Liuzhen.
__ADS_2