
__ADS_3
Pada akhirnya Lizuhen memutuskan untuk menyimpan kitab itu ke dalam bajunya, dia ingin mempelajari kembali di ruangan tertutup.
Liuzhen lalu mengajak Wu Yong untuk pergi ke luar pagoda, mereka telah mendapatkan apa yang diinginkan.
Sebenarnya Wu Yong mendapatkan harta yang hampir setimpal jika dibandingkan dengan Liuzhen, puluhan pil tingkat tiga sudah lebih dari cukup baginya.
Wu Yong juga menerima beberapa Stone Merah dari hasil penjualan satu pil, selain itu dia juga sempat membawa sebuah buku alkimia.
Di lantai ketiga Wu Yong melihat ada satu buku yang menarik perhatiannya, dia juga menyempatkan diri untuk mempelajari sebentar sebelum tertidur di lantai ketiga.
Sekarang mereka berdua memiliki buku yang harus dipelajari masing-masing, selain Kitab Lima Jari Liuzhen juga menemukan satu buah buku yang tidak memiliki tulisan.
Pria itu masih penasaran dengan keberadaan buku tersebut sehingga menyimpannya, dia mencari waktu untuk meneliti kembali buku itu.
**
Perselisihan antara penjaga dan tim Yu Fei semakin menegang, Xiao Mei mencoba menengai antara Yu Fei dan para penjaga.
Tetapi perlakuan mereka tidak disambut baik oleh para pengawal, bahkan mereka memanggil ketua penjaga.
Ketika pria berotot itu tiba dia lalu mempertanyakan maksud dan tujuan Yu Fei dan kawan-kawan, Yu Fei mencoba menjelaskan kembali.
__ADS_1
Meskipun Yu Fei sudah melepaskan topengnya, ketua lapangan tetap tidak memberikan izin kepada pria itu.
Yu Fei tidak bisa berbuat apa-apa dia lalu melirik ke arah Yuwen, dia berharap ada solusi dari Yuwen.
Pria itu langsung menoleh ke arah lain sambil mencoba keras bersiul, Yu Fei kemudian kembali melirik ke arah Changyi.
Changyi juga menoleh ke arah yang lainnya sambil meniru siulan Yuwen, mereka tidak ingin repot-repot membantu Yu Fei.
Xiao Mei juga tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun dia mencoba menjelaskan kepada penjaga tetapi jika tidak membawa emblem maka tidak boleh masuk.
Tidak lama salah seorang penjaga berkata, "Ketua... mereka ini hanyalah sekelompok orang yang mengaku-ngaku, kita harus lebih tegas!" Timpal pria itu menyarankan.
Ketua penjaga yang mendengar menyetujui perkataan anggotanya itu dia lalu menyuruh mereka untuk pergi, "Kalian pergilah, jika tidak jangan salahkan kami mengambil sikap tegas," ucap pria kekar tersebut.
Yu Fei kemudian kembali menatap ke arah Yuwen, saat Yu Fei melirik ke arah pria itu tidak sengaja mata mereka saling menatap.
Yuwen yang ingin mengeluarkan siulannya tiba-tiba terasa berat, dia merasakan seolah mengetahui niat Yu Fei kali ini.
Singkat cerita Yuwen memberikan beberapa koin emas kepada Yu Fei, para penjaga yang melihat hal itu terlihat kegirangan.
Yu Fei mencoba berbicara baik-baik, "Tuan... maafkan aku yang sebelumnya tidak mengetahui aturan, jika berkenan ini ada sedikit permintaan maaf dariku," ucap Yu Fei sambil menyodorkan beberapa koin emas.
__ADS_1
Para penjaga sedikit tidak tahan melihat kepingan emas itu, tetapi ketua itu bersikeras untuk menolak.
Yu Fei kemudian mencoba menambah jumlah kepingan emas, hingga akhirnya ketua menerima hal tersebut.
Tetapi setelah menerima pemberian dari Yu Fei, mereka semua tetap tidak diizinkan untuk masuk.
"Aku anggap ini sebagai kompensasi atas waktuku yang terbuang," ucap ketua tersebut kepada Yu Fei dan kawan-kawan.
Saat mendengar kalimat itu kepalan tangan Yu Fei semakin keras, bahkan para penjaga mendengar sedikit suara kepalan Yu Fei.
Aura Yu Fei membuat para penjaga waspada, mereka lalu berkata, "Kau... berani menyerang Perguruan Elang Putih? Cari mati," gumam salah satu penjaga.
Yu Fei tidak bisa menahan lagi kekesalannya, dia sudah mencoba berbagai cara tetapi perlakuan para penjaga membuatnya semakin geram.
Xiao Mei tidak dapat menahan Yu Fei lagi, dia mencoba menutup matanya seolah tidak terjadi apa-apa.
Setelah itu Yu Fei mengumpulkan tenaganya pada kepalan tangan, lalu dia melepasnya ke arah ketua lapangan.
Pria kekar itu terpental jauh kebelakang, para prajurit penjaga yang melihat hal tersebut semakin khawatir.
Mereka tidak berani melawan pria di hadapannya itu, bahkan sekelas ketua bisa jatuh dalam sekali pukulan.
__ADS_1
Sekarang mereka berpikir telah memprovokasi seseorang yang salah, tindakan Yu Fei membuat mereka mengingat seorang ketua dari salah satu divisi.
"Ket...t... tu...a... Yu," ucap salah satu prajurit.
__ADS_2