
__ADS_3
Selama berhari-hari Naga Hitam mempersiapkan banyak hal untuk bisa menguasai pasar, tidak cuma menyuap para petinggi-petinggi sekte besar, bahkan mereka memperjual belikan rakyat ke negara luar demi keuntungan.
Kemampuan pemerintah dalam menyelidiki hal ini juga ikut terhambat karena pengaruh Naga Hitam yang telah mendominasi, bahkan beberapa diantara mereka sampai mengagungkan Naga Hitam itu sendiri.
Awalnya Naga Hitam sebuah organisasi kecil yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, seperti tugas pengawalan hingga penyediaan tempat bordil.
Nama mereka juga tidak begitu terkenal dan cukup asing di telinga, hingga beredar kabar mengenai penyerangan petinggi kerajaan sebulan lalu, hanya beberapa orang yang mengetahui keterkaitan Naga Hitam dengan penyerangan tersebut.
Tidak ada yang tahu pasti pertumbuhan organisasi Naga Hitam hingga mampu memberikan banyak keuntungan, tapi Naga Hitam bukanlah organisasi sederhana.
**
Sudah dua belas minggu lebih Liuzhen tinggal di dalam hutan, dia juga sudah berulang kali mencari jalan keluar, hanya saja Liuzhen tidak menemukan sedikitpun petunjuk.
Liuzhen cuma bisa pasrah dan sekuat mungkin untuk bertahan hidup, dia berpikir jalan satu-satunya keluar adalah terus melangkah maju.
"Dua belas minggu baru dapat mencapai puncak tingkatan pertama Seni Raga Langit, sungguh sebuah perjuangan," ucap Liuzhen menghibur dirinya.
Liuzhen sadar meskipun Seni Raga Langit sangat sulit untuk ditingkatkan tetapi kekuatannya terus meningkat pesat.
__ADS_1
Pria itu kemudian duduk diatas sebuah batu kecil dan sedikit merenung, "Ahh... aku penasaran dengan kabar mereka, meskipun diriku kurang berbakti tetapi aku benar-benar merindukan mereka," gumam Liuzhen sambil membalikkan panggangannya.
Tidak sedikit pertanyaan yang menghiasi hari-hari Liuzhen, tetapi terkadang pertanyaan itu hanya mengganggu pikiran.
"Sepertinya pertandingan di sana juga sudah dimulai, aku harap Zhu'er tidak lupa menggantikanku memukul bokong mereka," gumam Liuzhen kecil teringat akan pertandingan seni bela diri.
"Bahkan sebuah daging mati tidak menginginkanku memakannya," ucap Liuzhen yang memakan daging gosong.
"Sejak kapan aku menjadi semenyedihkan ini." Sambil tetap mempertahankan kunyahannya.
Setiap harinya kerjaan Liuzhen cuma berlatih dan berburu, tidak ada yang bisa dia lakukan sementara waktu selain meningkatkan kemampuan dan mengisi kekosongan perut.
Seiring peningkatan kekuatan Seni Raga Langit, Liuzhen juga merasakan beban tekanan dari hutan kuno semakin ringan, setidaknya Liuzhen sudah dapat beraktivitas seperti biasa.
**
Dulu hutan kuno hanyalah sebuah tempat untuk melatih kekuatan pendekar terdahulu, tetapi seiring waktu hutan kuno hanya tinggal namanya saja, wajar jika banyak yang tidak mengetahui keberadaan hutan kuno itu sendiri.
Tidak hanya untuk pelatihan para pendekar, hutan kuno juga digunakan sebagai tempat percobaan para penyihir kuno. Mereka memanfaatkan siluman dan hewan buas untuk memanggil para dewa.
__ADS_1
Hingga muncul sebuah wabah yang menewaskan ribuan penduduk, banyak penduduk pada saat itu meyakini hutan kuno sebagai penyebab kematian keluarga mereka, dan hutan itupun resmi disegel.
Meskipun hutan kuno disegel oleh kekuatan para leluhur, tetapi tetap saja sewaktu-waktu segel tersebut melemah dan menyebabkan sesuatu yang tidak terduga-duga seperti keberadaan Liuzhen sekarang.
Hewan buas yang dikonsumsi Liuzhen merupakan salah satu keturunan murni hewan kuno, jika dibandingkan dengan sekarang, hewan buas tersebut sudah banyak mengalami evolusi.
Liuzhen hanya menyadari khasiat hewan buas tersebut sebatas membantu meningkatkan kekuatan fisik dan kultivasi.
**
Sementara itu di Pagi hari murid sekte Gunung Persik mendapatkan banyak informasi tentang kekuatan Anzhu, mereka berpendapat kalau Anzhu telah menyembunyikan kekuatannya selama ini.
Tidak sedikit diantara mereka yang berbicara buruk tentang sikap Anzhu di pesta keluarga Biao, mereka berpikir Anzhu terlalu arogan dan tidak memberikan muka kepada keluarga Biao.
"Apa dia mempermalukan Biao Bei ku didepan orang ramai?" Tanya Yu Yan kepada temannya di samping.
"Benar kak, dia bahkan mengatakan sesuatu tentang api... aku sedikit lupa kalimat itu tapi yang jelas dia benar-benar mempermalukan Biao Bei kakak," sambung salah satu teman yang lain.
"Dasar jalang kurang ajar!" Geram murid senior tersebut.
__ADS_1
"Dia bahkan berani mengatai Biao Bei ku dihadapan banyak orang," sambung Yu Yan kembali.
__ADS_2