
__ADS_3
"Cukup!" Seorang pria bertubuh tinggi besar berseragam hitam menghentikan aksi ibu-ibu yang sedang mengeroyoki Ketty.
"Ampuni saya... Ampuni saya... Saya hanya lapar dan belum makan sejak kemarin." Ketty menghiba. Berharap orang-orang itu melepaskannya.
"Tidak akan! Enak saja setelah mencuri daganganku, kau seenaknya saja meminta diampuni!" Ketus Ibu bertubuh gempal dengan nafas naik turun.
"Serahkan semuanya kepada saya. Saya akan membawa wanita ini ke pihak berwajib." Ucapnya meyakinkan.
Ibu-ibu dan bapak-bapak itu menatap pada pria yang itu yang terlihat meyakinkan. Tak lama dua orang berseragam hitam sama dengan pria itu mendekat.
"Serahkan semuanya kepada kami. Kalian tidak perlu khawatir. Kami akan menindaklanjuti kasus ini."
Ibu-ibu dan bapak-bapak itu saling pandang. Tak lama mereka menyetujui ucapan pria itu setelah salah satu dari pria itu memberikan uang ganti rugi pada ibu bertubuh gempal.
Ketty menghela nafas lega saat ibu-ibu dan bapak-bapak itu mulai pergi meninggalkan dirinya. Ia berfikir jika tiga orang pria di hadapannya saat ini adalah dewa penolong yang kasihan melihat keadaannya.
"Kalian pasti mau menolongku, bukan? Sekarang mereka sudah pergi. Jadi lepaskan aku!" Ucapnya mencoba melepaskan cekalan tangan dua pria di hadapannya.
"Kau pikir kami akan melepaskanmu begitu saja setelah apa yang kau lakukan kepasa tuan muda kami?" Salah satu pria berbaju hitam itu menurunkan kaca mata hitamnya.
Kedua bola mata Ketty membola saat menyadari jika ketiga pria di hadapannya saat ini adalah pengawal dari keluarga Bagaskara
__ADS_1
"Lepaskan... Lepaskan aku... Tolong...!!" Ketty berteriak meminta dilepaskan. Dan berharap orang-orang disekitarnya dapat menolongnya. Namun orang-orang disekitarnya hanya acuh saja karena mengira dirinya mau lari dari tanggungjawab setelah mencuri.
Ketiga pria itu dengan sigap menyeret tubuh Ketty masuk ke dalam mobil mereka. Setelah memasukkan tubuh Ketty ke dalam mobil, mereka pun menutup pintu dengan keras membuat Ketty terlonjak kaget.
"Sialan kalian...!!! Lepaskan aku... Lepaskan...!!" Jerit Ketty karena saat ini tangannya sudah diborgol. "Kalian tidak tau aku siapa, huh?!" Pekiknya sembari menendang kursi di depannya.
"Apa kabar Nona Ketty..." Ucap seorang pria yang berada di depannya dengan nada dingin yang terasa menusuk ke indera pendengarannya.
Deg
Jantung Ketty berdetak begitu cepat saat dapat menangkap siapakah pemilik suara itu. Suara seseorang yang termasuk menjadi penghambat hubungannya dan Gerry selama ini.
"Ji-Jimmy..." Kedua bola mata Ketty nyaris keluar dari wadahnya saat Asisten Jimmy berbalik dan menatap nyalang kepadanya.
"Apa anda sudah selesai bermain kucing-kucingan bersama kami?" Ucapnya lagi dengan nada yang sedikit meninggi.
"Jalankan mobilnya!" Titah Asisten Jimmy pada pengawal. Mobil pun mulai melaju dengan kencang membelah kesunyian di kota kecil itu.
"Turunkan aku... Turunkan...!!!" Hardik Ketty pada Jimmy. Kemudian tangannya yang diborgol memukul kaca mobil.
"Anda pikir saya akan melepaskan anda begitu saja setelah apa yang anda lakukan pada tuan muda dan nona muda saya?" Asisten Jimmy tersenyum menyeringai.
__ADS_1
Ketty terus memberontak dan berteriak di sepanjang perjalanan. Setelah cukup mendengar caci maki wanita itu, Jimmy pun mememinta pada para pengawalnya untuk membius Ketty.
"Saya sudah membuktikan ucapan saya, Tuan besar." Gumam Jimmy menatap lurus ke depan. Saat ini tujuannya adalah membawa Ketty ke gedung tua yang menjadi markas mereka jika dibutuhkan seperti saat ini.
***
Mau lanjut lagi? Kencengin komen dan votenya yuk!
Sambil menunggu cerita Kyara update, kalian bisa mampir di dua novel aku yang lainnya, ya.
- Serpihan Cinta Nauvara (End)
- Oh My Introvert Husband (On Going)
Jangan lupa beri dukungan dengan cara
Like
Komen
Vote
__ADS_1
Agar author lebih semangat untuk lanjutin ceritanya, ya☺
__ADS_2