Hanya Sekedar Menikahi

Hanya Sekedar Menikahi
Berikan aku kesempatan


__ADS_3

"Rania... Apa yang kau katakan!" Suara William terdengar sedikit meninggi. Pria itu benar-benar tidak suka dengan perkataan istrinya.


"Kembalikan aku pada Ayah dan Ibuku, William." Ucap Rania lagi.


"Tidak akan. Aku tidak akan mengembalikanmu kepada siapapun!" Tekan William.


"Kau jangan egois!" Kali ini wajah Rania sudah menatap pada William dengan garang. "Kau jangan egois ingin memiliki dua orang sekaligus di dalam hidupmu!" Cecar Rania.


"Apa maksudmu Rania? Jangan membuatku marah!" Wajah William terlihat sudah memerah.


"Kau sudah memiliki wanita bahkan anak dari wanita itu dan sekarang kau ingin memiliki aku juga dan anakku. Kau benar-benar pria egois!" Jerit Rania.


"Rania... Tenglah... Kontrol emosimu." Hana mengelus punggung Rania guna menenangkan wanita itu. "Ingat kandunganmu saat ini..." Pesan Hana.


Rania menghela nafasnya. "Bertanggung jawablah pada Ibu dan anak itu. Dan tinggalkan aku. Biarkan aku bahagia dengan kehidupanku sendiri tanpa ada dirimu." Pinta Rania dengan lirih.


"Aku bukanlah wanita egois yang tidak memikirkan nasib seorang anak yang begitu menginginkan kasih sayang dari seorang ayah." Lanjutnya lagi semakin pelan.


"Aku tidak mau. Dan sampai kapan pun aku tidak akan meninggalkanmu!" Tukas William.


"Aku baru mengetahui jika kau bukanlah pria yang bertanggung jawab." Ucap Rania dengan sinis.

__ADS_1


"Aku akan bertanggung jawab namun tidak untuk meninggalkanmu dan anak kita."


"Dan aku tidak ingin hidup dengan pria egois yang tidak mau tanggung jawab atas perbuatan yang sudah diperbuatnya bahkan menelantarkan anaknya sendiri." Pungkas Rania.


"Aku belum yakin jika anak itu adalah anakku, Rania..." William mengeram frustasi.


"Kau benar-benar pria berengsek, William! Bisa-bisanya kau tidak mau mengakui darah dagingmu sendiri!" Jerit Rania.


"Rania..." Hana kembali menenangkan Rania yang terlihat begitu emosi.


"Berikan aku kesempatan untuk membuktikan jika anak itu bukan anakku. Hanya kau wanita yang pernah aku sentuh, Rania. Bagaimana bisa aku memiliki anak dari wanita lain sedangkan aku tidak merasa pernah menyentuhnya." William mengeluarkan isi pemikirannya selama ini.


"Kau jangan berkilah, William. Jelas-jelas dia adalah anakmu!" Amuk Rania. Dan keyakinan Rania itu diperkuat dengan genetik William yang menurun pada anak itu.


Rania memalingkan wajahnya. "Kau tidak perlu melakukannya jika kau berniat memalsukan keadaan, William."


Rani menghela nafasnya dalam-dalam. "Hana... Suruh pria ini keluar dari dalam ruanganku." Pinta Rania saat merasakan perutnya kembali sakit.


"Rania... Aku mohon jangan seperti ini..." William bersujud memegang jemari istrinya yang bisa ia jangkau.


"Jangan menyentuhku!" Rania menyentak tangan pria itu. "Aku bukanlah wanita yang mau menerima sebuah pengkhianatan. Dan aku tidak pernah rela berbagi dengan siapapun itu. Lebih baik aku kehilang dirimu dibandingkan aku harus hidup diantar kau dan wanita mu yang lain." Lirih Rania. Tanpa terasa satu tetas air mata yang sejak tadi ditahannya jatuh begitu saja.

__ADS_1


"Aku mohon berikan aku kesempatan sekali saja untuk bisa membuktikan jika tuduhanmu itu tidak benar, Rania." Pinta William kembali menjangkau jemari Rania.


"Jangan menyentuhku dengan tangan kotormu itu!" Rania kembali menyentak tangan suaminya.


"Rania... Aku mohon..." Desah William merasa fruatasi dengan tingkah istrinya.


"Baiklah... Aku akan memberikanmu satu kesempatan untuk membuktikan jika anak itu bukan anakmu. Namun selama kesempatan itu berlaku, biarkan aku pulang ke rumah orang tuaku dengan seiizinmu." Ucap Rania yang masih menghargai William sebagai suaminya. Bagaimana pun juga Rania tidak ingin mengambil sebuah keputusan tanpa izin dari suami yang masih berhak atas dirinya.


***


Buat mengetahui jadwal update, kalian bisa bergabung di grup chat author, ya... Dan buat teman-teman semua... Mampir ke karya baruku yang berjudul "Dia Anakku, Bukan Adikku." Yuk sambil menunggu cerita Rania dan William update. Dan kalian juga bisa mampir di dua novel aku yang lainnya juga, ya.


- Serpihan Cinta Nauvara (End)


- Oh My Introvert Husband (End)


Jangan lupa beri dukungan dengan cara


Like


Komen

__ADS_1


Vote


Agar author lebih semangat untuk lanjutin ceritanya, ya...


__ADS_2