Hanya Sekedar Menikahi

Hanya Sekedar Menikahi
Daddy?


__ADS_3

"William... Minggirlah... Aku sungguh lelah..." Ucap Rania saat tubuh William masih berada di atasnya setelah percintaan mereka yang berlangsung cukup lama.


William mengecup kening Rania lalu beralih pada perut istrinya. "Sehat-sehat di dalam sini, Baby..." Ucap William pada bayi yang masih bersemayam di dalam perut istrinya kemudian turun dari tubuh Rania.


"Apa kau lelah?" Tanya William.


"Tentu saja. Aku ingin segera tidur dan jangan lagi menggangguku." Cetus Rania lalu membelakangi William.


"Kau tidak boleh tidur sebelum membersihkan tubuhmu!" Titah William lalu segera menggendong tubuh istrinya.


"William... Aku ingin tidur... Turunkan aku... Turunkan...!!" Amuk Rania saat tubuhnya sudah melayang di udara.


"Diamlah atau kau akan terjatuh!" Perintah William.


"Selalu saja sesuka hatimu." Gerutu Rania lalu menggigit kuat pundak William.


William meringis. Namun tidak menghentikan kegiatannya untuk membawa Rania ke kamar mandi.


*


"Rania... Ayo berangkat...!!" Ajak William dengan suara sedikit keras saat Rania belum juga keluar dari dapur.


"Iya... Iya... Kau ini tidak sabaran sekali..." Gerutu Rania sambil berjalan mendekati William.


"Astaga Rania... Kenapa kau membawa cemilan begitu banyak?" William terbelalak melihat istrinya membawa cemilan begitu banyak di tangannya.


"Aku tidak sanggup jika menahan lapar di jalan nanti." Ucap Rania apa adanya.

__ADS_1


"Kita bisa membelinya jika kau lapar." Lagi-lagi William dibuat geleng-geleng kepala dengan ulah istrinya.


"Jadi kau menyalahkanku karena membawa semua makanan ini?" Rania mengangkat beberapa cemilan di tangannya. Suaranya terdengar sedikit meninggi. Dan kedua bola matanya nampak tergenang.


Oh astaga... William merutuki dirinya. Ia benar-benar melupakan jika istrinya saat ini bukanlah wanita yang tidak terlalu memikirkan ucapan orang lain. Istrinya saat ini adalah wanita sensitif dengan perkataan sehalus apapun.


"Aku yang salah. Baiklah... Ayo kita berangkat. Kau bisa memasukkan cemilan itu ke dalam paper bag." Ucap William mengalah.


Rania masih berwajah masam. Namun tetap menuruti perintah suaminya. Pagi itu mereka pun berangkat menuju salah satu mall yang ada di pusat kota untuk membeli baju ibu hamil dan baju kerja Rania karena wanita itu sudah mengeluh jika bajunya banyak yang tidak muat. Tiga puluh menit bekerkendara, akhirnya mereka pun telah sampai di mall yang cukup terkenal di kotanya.


"Kita akan belanja di sini?" Tanya Rania.


William mengangguk.


"Barang-barang di sini pasti sangat mahal." Gumam Rania namun masih tetap didengarkan oleh William.


"Ish... Kau ini sombong sekali." Sungut Rania.


William tertawa. "Apa kau ingin langsung mencari baju hamil untukmu?" Tanya William saat mereka sudah masuk ke dalam mall.


"Ya. Aku ingin membeli baju untukku lebih dulu." Ucap Rania.


William menurutinya. Menjadi pusat perhatian saat berbelanja di keramaian seperti ini adalah hal yang biasa bagi William. Namun tidak bagi Rania, wanita itu nampak menunjukkan wajah masamnya saat beberapa wanita mulai terlihat mencari perhatian suaminya.


"Mereka itu genit sekali!" Rutuk Rania merasa tak suka.


William melipat bibirnya. Entah mengapa ia sangat senang jika melihat wajah Rania yang terlihat cemburu jika seperti itu.

__ADS_1


"William ayo ke sana!" Ajak Rania menunjuk pada salah satu toko brand baju anak.


"Apa kau ingin membeli baju untuk anak kita sekarang?" Tanya William merasa heran.


"Tidak. Aku hanya ingin melihat-lihat saja." Balas Rania.


Mereka pun terus berjalan menuju toko yang ditunjuk Rania. Namun langkah mereka seketika terhenti saat melihat seorang anak kecil tiba-tiba berlari ke arah mereka.


"Daddy...!!" Serunya menatap pada William.


***


Buat mengetahui jadwal update, kalian bisa bergabung di grup chat author, ya... Dan buat teman-teman semua... Mampir ke karya baruku yang berjudul "Dia Anakku, Bukan Adikku." Yuk sambil menunggu cerita Rania dan William update. Dan kalian juga bisa mampir di dua novel aku yang lainnya juga, ya.


- Serpihan Cinta Nauvara (End)


- Oh My Introvert Husband (End)


Jangan lupa beri dukungan dengan cara


Like


Komen


Vote


Agar author lebih semangat untuk lanjutin ceritanya, ya...

__ADS_1


__ADS_2