
__ADS_3
Pagi ini Kyara terbangun dengan merasakan remuk di seluruh tubuhnya. Bagaimana tidak, Gerry tidak sepenuhnya menepati janjinya untuk bermain lembut. Gerry hanya memperlakukan Kyara dengan lembut di awal kegiatan panas mereka setelah itu pria itu mulai menunjukkan sisi keganasannya di atas ranjang. Dan mau tidak mau Kyara harus mengikuti permainan suaminya karena ia pun cukup hanyut dalam sensasi yang Gerry berikan.
Kyara melirik ke samping tempat tidurnya dan tidak menemukan Gerry di sana. "Sakit sekali..." Gumam Kyara mencoba bangkit dari tidurnya. "Dimana Gerry?" Ucap Kyara mencari keberadaan suaminya. Pandangannya pun tertuju pada jam di dinding kamarnya. "Oh astaga... Sudah jam 10 pagi!" Pekik Kyara. Pantas saja suaminya itu sudah tidak berada di dalam kamar. Pastilah saat ini Gerry sudah berada di perusahaannya.
Kyara pun dengan buru-buru turun dari ranjang dengan menahan rasa sakit di pangkal pahanya. Dengan langkah pelan Kyara menyeret kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang benar-benar lengket.
"Rey... Dimana Rey??" Ucap Kyara saat tidak menemukan putranya di dalam kamarnya. Kyara pun memutuskan untuk turun ke lantai bawah untuk mencari keberadaan putranya.
"Nona sudah bangun?" Tanya seorang pelayan yang sedang memegang nampan berisi makanan di atasnya.
Kyara mengangguk.
"Apa Bibi melihat dimana Rey?" Tanya Kyara karena tidak melihat keberadaan putranya dimana-mana.
"Baby Rey sedang berada di taman belakang bersama Ningsih. Oh iya, Nona... Saya baru saja akan mengantarkan sarapan pagi Nona ke dalam kamar." Ucap pelayan.
"Tidak perlu repot-repot, Bibi. Kya bisa mengambilnya sendiri." Ucap Kyara merasa sungkan.
"Tapi ini perintah dari Tuan Gerry. Tuan Gerry berkata jika saat ini Nona sedang kelelahan dan tidak bisa banyak beraktivitas."
__ADS_1
"Apa? Apa Gerry benar mengatakan seperti itu?" Tanya Kyara dengan wajah merah padam.
Pelayan itu mengangguk.
"Oh astaga..." Kyara sungguh merasa malu saat ini. "Baiklah. Terimakasih Bibi. Biar Kyara memakannya di meja makan saja." Kyara pun mengambil alih nampan yang berada di tangan pelayan.
"Biar saya saja, Nona." Ucap pelayan berusaha menghentikan niat Kyara.
"Tak masalah. Bibi lanjutkan saja pekerjaan Bibi." Ucap Kyara. Kyara pun memutuskan untuk menyantap sarapan paginya lebih dulu sebelum menemui putranya di taman belakang. Karena saat ini perutnya benar-benar membutuhkan untuk diisi setelah tenaganya habis terkuras oleh kegiatan panas mereka tadi malam.
***
Kyara tersenyum. "Kau akan menyusulku bukan beberapa hari lagi?" Tanya Kyara memastikan kembali.
"Tentu saja. Setelah pekerjaanku selesai, aku akan segera menyusulmu dan Rey di sana." Ucap Gerry.
Hari ini adalah hari keberangkatan Kyara dan Baby Rey ke kota A. Kyara memilih untuk datang dua minggu lebih awal sebelum pernikahan sahabatnya akan berlangsung. Bukan tanpa alasan, Kyara ingin membantu persiapan pernikahan sahabatnya itu dan menjadi tempat keluh kesah sahabatnya yang Kyara yakini tengah menanggung beban pikiran saat ini.
"Maaf karena aku tidak bisa ikut mengantarkanmu dan Rey." Sesal Gerry. Karena hari ini ia juga harus berangkat ke negara A untuk membahas kerja samanya yang baru dengan perusahaan Dharma.
__ADS_1
Setelah melakukan pengontrolan rutin setiap bulannya di rumah sakit dengan ditangani Dokter Dika, akhirnya keadaan Gerry pun semakin membaik dan sudah diperbolehkan untuk bepergian jauh.
"Tak masalah. Kau hanya perlu mendoakan keselamatanku dan Rey. Dan juga kelancaran acara pernikahan Rania nantinya." Ucap Kyara mengelus lengan suaminya.
****
Cerita selanjutnya akan lebih fokus ke cerita Rania ya... Namun aku juga akan menyelipkan sedikit cerita Kyara dan Gerry nantinya. Terimakasih aku ucapkan untuk kalian yang masih setia sama cerita recehku ini...
Dan seperti yang sudah aku katakan sejak awal, cerita aku kali ini akan menghabiskan chapter lebih banyak atau lebih panjang dari novel aku sebelumnya. Karena alur yang sudah aku buat memang seperti ini dan tidak dapat aku ubah.
Dan aku juga meminta dukungan untuk memberikan dukungan kepada karyaku dengan bentuk.
Like
Komen
Vote
Agar aku lebih semangat untuk menulis😊
__ADS_1
__ADS_2