Hanya Sekedar Menikahi

Hanya Sekedar Menikahi
Mengikuti segala perintahku


__ADS_3

Setelah menikmati sarapan mereka yang tertunda, Sean mengajak Keyla untuk pergi meninggalkan hotel menuju apartemennya yang berada satu gedung dengan apartemen William dan Rania.


"Kenapa kita tidak tinggal di rumah orang tuaku saja sih?" Gerutu Keyla merasa sebal saat Sean dengan sepihak mengambil keputusan mengajaknya tinggal di apartemennya.


"Aku tidak suka hidup berdampingan dengan keluarga. Karena saat ini kau adalah istriku, maka sudah seharusnya kau mengikuti kemana pun aku pergi." Balas Sean dengan santai sambil terus melajukan mobilnya membelah keramaian di siang hari.


Keyla mendengus. "Alasan kau saja. Bilang saja kau ingin menyiksaku kan selama tinggal bersamamu nantinya." Ucap Keyla sambil menatap Sean tajam.


Sean menarik tipis bibirnya ke samping. "Ternyata kau sudah bisa menebak pemikiranku." Balasnya sinis.


"Sebaiknya kau menghapus niat jahatmu itu karena aku tidak akan tinggal diam jika kau menjahatiku!" Ucap Keyla tak kalah sinis.


Sean mendengus. "Berani sekali kau mengancam suamimu." Berangnya.


"Dan berani sekali kau berniat menyiksaku!"


Suasana di dalam mobil pun kian memanas oleh sepasang suami istri yang mulai menebar bendera perang di antara mereka.


"Sudahlah, aku tidak ingin berdebat denganmu!" Cetus Sean sambil memijat pelipisnya yang terasa sakit.

__ADS_1


Dua puluh menit berlalu, mobil Sean pun telah sampai di depan gedung apartemen miliknya. Setelah memberikan kunci mobil kepada security, Sean pun masuk begitu saja ke dalam lobby tanpa memperdulikan Keyla yang terlihat kesusahan menarik koper dan tas miliknya.


"Kau tidak ada niat membantuku membawa barang-barangku?" Seru Keyla sedikit keras pada Sean hingga beberapa orang kini menatap iba ke arahnya. "Mana aku lagi hamil, tapi suamiku tidak berniat membawa koperku yang berat ini." Keluh Keyla sambil mengelus perut ratanya.


Beberapa orang yang mendengar ucapan Keyla kini menatap sinis pada Sean.


"Kasihan sekali dia memiliki suami seperti itu. Mana lagi hamil. Percuma saja tampan tapi tidak memiliki hati." Beberapa orang mulai mencibir Sean.


Melihat dirinya kini menjadi kambing hitam oleh istrinya, Sean segera mendekat lalu mengambil alih koper yang kini berada di depan istrinya.


"Beraninya kau berbicara seperti itu!" Geram Sean lalu berjalan meninggalkan Keyla tanpa memperdulikan lagi tatapan sinis orang-orang kepadanya.


Langkah kaki Keyla terus mengikuti langkah Sean hingga sampai di depan apartemen yang di desain berbeda dengan unit apartemen lainnya.


"Kenapa hanya ada satu unit apartemen di lantai ini?" Tanya Keyla sambil memperhatikan sekitarnya.


"Karena kau tidak bisa berpikir!" Balas Sean dengan nada judesnya.


Sean segera masuk ke dalam apartemen tanpa memperdulikan Keyla yang masih memperhatikan tampilan luar apartemennya.

__ADS_1


"Kau kenapa suka sekali meninggalkanku!" Rutuk Keyla lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa empuk dalam apartemen Sean.


"Berisik! Ingat saat ini kau itu menumpang tinggal di apartemenku. Maka kau harus melayaniku sebagai imbalannya." Ucap Sean sambil meletakkan barang-barangnya dan Keyla di sudut ruangan.


"Menumpang tinggal bersamamu?!" Keyla nampak bersungut. "Berani sekali kau mengataiku seperti itu!" Amuk Keyla.


"Diamlah. Lebih baik kau menuruti perintahku sebagai bentuk kewajibanmu menjadi seorang istri. Dan sekarang aku ingin kau mengambilkanku minuman dingin karena tenggorokanku sungguh kering!" Perintah Sean sambil menunjuk arah dapur.


***


Lanjut lagi ya kalau vote, komen dan likenya banyak☺


Sambil menunggu cerita HSM update, kalian bisa mampir ke novel aku yang lainnya, ya☺


- Dia Anakku, Bukan Adikku (On Going)


- Serpihan Cinta Nauvara (End)


- Oh My Introvert Husband (End)

__ADS_1


__ADS_2