Hanya Sekedar Menikahi

Amarah

Perusahaan Bagaskara

Gerry kembali sibuk dengan berkas-berkas di hadapannya setelah beberapa hari ia disibukkan merawat Ketty di rumah sakit karena wanita itu ingin lukanya benar-benar sembuh dan mendapatkan perawatan di rumah sakit. Padahal dokter yang menanganinya sudah mengatakan jika Ketty sudah bisa pulang tanpa perlu dirawat. Namun wanita keras kepala itu lebih memilih untuk dirawar inap. Selain ingin memastikan lukanya cepat sembuh, ia juga ingin Gerry untuk selalu berada didekatnya sebelum ia kembali ke negara S. Wanita itu masih saja merasa takut jika Gerry bermain api dengan pembantunya itu. Walau ia harus mengorbankan sedikit pekerjaannya.

Asisten Jimmy yang kini berada di depan tuannya itu nampak menimbang tentang hal yang sedari tadi ingin ia sampaikan pada Gerry. Namun melihat Gerry yang masih saja sibuk dengan berkas-berkasnya, Asisten Jimmy pun mengurung niatnya.

"Apa ada yang ingin kau sampaikan padaku, Jimmy?" Tanya Gerry yang merasa gerak-gerik Jimmy ingin menyampaikan sesuatu seperti biasanya.

"Apa Bapak sudah mengetahui jika Nona Kyara dan temannya yang bernama Rania itu sudah mengundurkan diri terhitung sejak dua hari yang lalu dari perusahaan. Bahkan Nona Kyara sudah tidak lagi tinggal di apartemen Bapak sejak tiga hari yang lalu.

"Apa?!" Gerry menggebrak meja sangking terkejutnya. Ia memang tidak pulang ke apartemennya itu dan lebih memilih menginap di hotel. Karena ia masih merasa kesal jika melihat wajah Kyara mengingat perbuatan wanita itu pada kekasihnya.

"Apa maksud ucapanmu Jimmy!" Hardik Gerry meminta penjelasan.

"Saat kemarin saya masuk ke dalam apartemen Bapak, apartemen itu sudah kosong. Dan di atas meja sofa saya mendapatkan surat yang ditulis Nona Kyara untuk Bapak. Saya juga sudah bertanya pada Bu Retno mengenai pengunduran diri Nona Kyara dan sahabatnya. Bu Retno mengatakan jika Rania dan Kyara berhenti bekerja karena mereka akan pindah dari kota ini." Jelas Asisten Jimmy.

"Apa maksud wanita itu!!" Maki Gerry. Gumpalan tangannya sudah berhasil mendarat di meja kerjanya. Di dalam surat yang dituliskan Kyara itu dikatakan jika Kyara meminta pada Gerry untuk menunda perceraian mereka dalam kurun waktu enam bulan lagi. Dalam waktu enam bulan lagi Kyara akan datang menemuinya untuk mengurus perceraian mereka. Dan itu sama saja jika Kyara melanggar perjanjian mereka di awal pernikahan.

"Sialan!" Umpat Gerry kemudian.

"Berani-beraninya dia mempermainkanku!"

Emosi Gerry nampak meledak merasa Kyara mulai mempermainkan dirinya. Sedangkan ia sudah berjanji pada kekasihnya itu untuk segera melangsungkan pernikahan mereka sebentar lagi.

Tiba-tiba saja raut wajah kepanikan tercetak di wajah Gerry. Bagaimana bila Kekeknya tau jika Kyara pergi meninggalkan dirinya sedangkan Kyara belum menyampaikan apa-apa pada Kekeknya itu. Dan jawaban apa yang akan ia katakan jika sebentar lagi Kakeknya itu mempertanyakan keberadaan cucu mantunya.

Sedangkan jauh di dunia belahan lain, seorang pria tua nampak tersenyum senang ketika mengetahui kabar yang ia dapatkan dari mata-matanya di Indonesia jika cucu mantunya saat ini sedang mengandung cicitnya. Namun raut wajah tua nan keriput itu nampak meradang ketika mengetahui jika sang cucu kandungnya ternyata selama ini berprilaku tidak baik pada cucu mantunya.

***