
__ADS_3
Jansen meneguk air dan tersenyum.
Berencana untuk menantangnya?
Yang paling penting, Owen Williams belum tahu siapa dia.
Diam-diam dia tidak bisa menahan rasa sedih. Keluarga Gibson dan Grup Teknologi Global menggunakan lawan seperti itu untuk menghadapinya. Itu terlalu lemah!
"Tuan Owen Williams, aku ingat orang Negara Elang, rambutnya berwarna pirang. Tapi rambut Anda berwarna hitam. Apakah itu diwarnai hitam?"
Jansen tidak menjawabnya pertanyaan Owen Williams, dan justru berbicara sendiri.
Patricia langsung melihat rambut Williams. Benar juga, kenapa jadi hitam?
"Hehe, aku berusaha membaur di sini!"
Owen Williams menyentuh rambutnya yang lembut. Sebenarnya, dia sengaja ingin menarik perhatian Patricia dan mengenakan wig hitam.
Jika pada suatu saat, dia melepas wignya dan memperlihatkan rambut pirangnya, pasti akan terlihat luar biasa!
Dia ingat bahwa orang Huaxia menyukai pria asing, terutama pria dengan rambut pirang!
Saat ini, Jansen kembali berbicara, "Kalau tidak salah lihat. Kamu memakai wig, ya!"
Owen Williams melotot. Bagaimana orang ini bisa tahu?
"Wig ini berkualitas baik. Sepertinya bukan dibuat di Huaxia!" lanjut Jansen.
"Kamu tahu banyak. Wig ini berasal dari Taiguo, dan seratus persen buatan tangan. Rambutnya juga rambut asli. Selain itu, aku ingin mengatakan bahwa aku juga seorang desainer pakaian terkenal di Negara Elang dan juga kepala desainer pakaian dari Grup Wilbert Richemont. Aku bertanggung jawab atas dua merek ternama seperti Crowe dan Lanzi!"
Owen Williams berkata dengan ringan, "Anda orang Huaxia, tidak akan pernah mengerti bahwa wig ini mewakili tren dunia!"
"Grup Richemont? Grup produksi barang mewah terbesar kedua di Huaxia?"
"Aku tidak menyangka dia adalah kepala desainer!"
"Dan aku dengar dia berasal dari Keluarga Williams di Negara Elang!"
Suara orang-orang berdiskusi terdengar di aula.
Meskipun suaranya tidak keras, itu cukup bagi Owen Williams untuk merasa sombong!
Semua orang tahu siapa dia!
Malaikat seperti Nona Patricia hanya layak untuk bangsawan seperti dia!
Pemuda kaya baru di depannya ini, lebih baik minggir saja.
"Bisakah wig mewakili tren dunia? Aku benar-benar tidak mengerti, tetapi aku tahu bahwa wig yang kamu kenakan berasal dari Taiguo, tapi bukan dari rambut orang yang hidup!" ucap Jansen samar.
"Omong kosong, wigku adalah rambut asli, apa kamu mengerti!"
Owen Williams berteriak dingin.
"Aku tidak bilang itu bukan rambut asli. Aku bilang itu bukan rambut orang yang hidup, tapi rambut orang mati. Sepertinya beberapa perusahaan wig di Taiguo tidak bisa mengumpulkan terlalu banyak rambut, jadi mereka berpikir untuk menggunakan rambut orang mati dan pergi ke pemakaman untuk memotong rambut orang mati lalu membuat wig. Wig seperti itu, tidak bersih, aku ingin tahu apakah Tuan Williams sering mengalami mimpi buruk!"
Jansen melanjutkan, "Terkadang saat bercermin, bisa merasakan ada yang mengulurkan tangan untuk menyentuh mata dan keningmu!"
"Ah, rambut orang mati!"
__ADS_1
Seluruh tubuh Owen Williams merinding dan dia mengingat kembali perkataan Jansen.
Memang benar!
Akhir-akhir ini saat melihat ke cermin, selalu merasa ada yang menyentuh wajahnya!
Tapi tidak ada apa-apa di cermin!
Mungkinkah itu benar-benar rambut orang mati?
Dia tiba-tiba meraih wig di kepalanya dan melemparnya dengan keras ke lantai!
Kekuatan tangannya sedikit lebih besar. Sehingga tidak hanya dia menjambak wig hitamnya, dia bahkan menjambak rambut pirangnya sendiri!
Orang ini memakai dua lapis wig, dan setelah menarik wignya lepas, orang-orang jadi tahu bahwa dia sebenarnya botak!
"Ha... ha!"
Ada banyak tawa ejekan terdengar dari aula.
Owen Williams bereaksi dan menyentuh dahinya. Wajahnya memerah karena malu. Dia dengan cepat mengambil wig pirangnya dari lantai dan memakainya.
"Tuan Williams!"
Patricia menatap. Meskipun dia tidak menyukai Owen Williams, dalam kesannya, pria ini cukup sukses!
Ternyata dia botak?
"Memang orang dengan status tinggi, hingga botak!"
Jansen juga tak bisa menahan diri saat ini.
"Kamu!"
Siapa orang ini?
"Benar juga, kamu mengejek seorang pemuda memanfaatkan kekayan wanita, padahal kamu juga begitu. Apakah kamu pantas mentertawakan orang lain?"
Dia tidak mengetahui identitas Jansen, jadi dia membahas soal menantu pecundang untuk melawan Jansen.
"Menantu pecundang dan memanfaatkan kekayaan wanita itu dua hal yang berbeda. Menantu pecundang hanya sebuah sebutan, sedangkan memanfaatkan kekayaan wanita hanya seorang kacung. Dia takut pada istrinya dan tidak memiliki martabat!" ucap Jansen ringan.
"Haha, alasan, kamu memanfaatkan wanita, bukan pria sejati!"
Owen Williams tidak memercayai perkataan Jansen dan mengambil kesempatan itu untuk tertawa.
Pemuda yang dibicarakan membenci Jansen setengah mati saat ini. Dia begitu kesal sehingga ingin menangkapnya.
Jika bukan karena dia tidak pernah berhasil menemukan istri, siapa yang mau jadi seperti ini!
Dia merasa dirinya hebat, lihat saja bagaimana dia menemuka istri!
"Kenapa memaki orang lain? Itu urusan orang lain. Ide buruk macam apa yang kamu miliki!"
Pada saat ini, pacarnya memaki lagi, "Apa yang kamu lakukan, berlutut!"
Bruk!
Pemuda itu benar-benar berlutut!
__ADS_1
Itu semua terjadi tanpa kesadarannya!
Alasan utamanya karena terlalu sering memanfaatkan pacarnya. Jadi ketika pacarnya bersuara, dia otomatis menurut.
Beberapa saat kemudian, pemuda itu sadar dan jadi salah tingkah.
Ini pertemuan bisnis kelas satu. Betapa memalukannya berlutut pada pacarmu!
Namun, pada saat yang sama, ada sejumlah besar suara yang terdengar dari aula!
Bruk!
Di antara puluhan orang di aula, sebenarnya ada lima atau enam orang muda yang berlutut, dan dua di antaranya sudah tua!
Itu semua terjadi tanpa disadari!
Aula tiba-tiba terdiam!
Jansen dan Patricia, "Apa ini?"
Ada apa ini? Kenapa ada begitu banyak orang?
Masyarakat kita sudah gila!
Pria yang pertama kali berlutut sedikit tersentuh saat ini. Apakah takut dia terlihat memalukan, jadi ikut berlutut bersama?
Bruk!
Pada saat ini, suara terakhir berlutut terdengar!
Kaki Owen Williams menjadi lemah, dan dia benar-benar berlutut.
Seperti sudah kebiasaannya!
Orang ini jelas sudah menikah, dan dia juga memanfaatkan kekayaan istrinya!
Masalahnya, dia baru saja mengejek Jansen karena menjadi menantu pecundang, tapi buktinya dia lebih parah dari Jansen!
Pft!
Entah siapa yang tertawa, tapi seisi aula tertawa terbahak-bahak.
Lima atau enam pria yang berlutut itu terlalu malu untuk melihat siapa pun.
Sebaliknya, pria pertama yang berlutut merasa sangat bangga. Setidaknya dia berlutut karena dimarahi oleh pacarnya!
Lihatlah orang-orang ini, mereka semua melakukannya tanpa sadar!
Benar juga, pria botak dengan hidung seperti paruh elang itu juga sama dengannya?
Saat ini, Jansen menatap beberapa orang yang berlutut dan diam-diam meratapi.
Dibandingkan dengan mereka, dia jelas lebih baik. Setidaknya dia tidak harus berlutut dengan santai.
Apa yang salah dengan masyarakat sekarang? Cinta antara pria dan wanita telah benar-benar terdistorsi, bahkan mencapai titik penyimpangan.
Melihat orang-orang yang berlutut itu, mereka semua bangkit dengan wajah merah dan malu.
Termasuk Owen Williams juga bangkit. Hidung paruh elang kebanggaannya memerah seperti sedang mabuk.
__ADS_1
"Kamu terlalu memalukan, siapa yang membuatmu berlutut!"
Wanita yang kehilangan kesabaran tadi merasa terhina dan memaki pacarnya.
__ADS_2