Jansen Scott, Menantu Terbaik

Jansen Scott, Menantu Terbaik
Bab. 364. Seperti Iblis!


__ADS_3

Semua orang yang ada di sana melihat dengan penuh kebingungan, dan bahkan polisi pun tidak tahu apa yang sedang terjadi , tetapi pada saat ini, Natasha bergegas datang dan mengucapkan beberapa kata kepada polisi .


Kata - kata Natasha sebenarnya sangat singkat , dia hanya menjelaskan tentang identitas Jansen . Selama Billy ingin menuntut Jansen , dia dapat menemukan Jansen kapan saja . Karena alasan ini , polisi juga sementara tidak memanggil Jansen untuk dimintai keterangan .


" Panah , baru saja terjadi sedikit kecelakaan di Bank Rakyat Huaxia , kamu bantu aku periksa latar belakang orang yang baru ditangkap tadi , kemudian kirim alamatnya kepadaku ! "


Dalam perjalanan , Jansen menelepon sambil berjalan dan berkata , " Ngomong - ngomong , bawakan aku uang 100 ribu yuan tunai ! "


Dia jelas ingin membantu pria itu tadi .


" Kakak Natasha , ayo pergi temui pria itu ! " Jansen berkata kepada Natasha .


.......


Di tempat lain, Elena bekerja dengan lingkaran hitam di bawah matanya .


" Bu Elena , apakah kamu sedang bekerja ? "


Kebetulan ada satpam komplek yang sedang berpatroli , dan dia tersenyum pada Elena sambil berkata , " Di mana suamimu ? Aku sudah lama tidak melihatnya . Beberapa hari yang lalu , aku melihatnya minum di pinggir Jalan new bon street . Saat itu , aku mengira dia adalah pencuri dan hampir memanggil polisi . Namun , suasana hati suamimu sepertinya sedang buruk , dia bahkan duduk di sana semalaman ! "


Elena berhenti , mengerutkan kening dan bertanya , " Apakah itu dua malam yang lalu ? "


" Ya , dia minum banyak alkohol ! "


Satpam itu tersenyum dan langsung pergi .


Hati Elena terguncang , dua malam yang lalu , persis saat Jansen kembali , malam itu Jansen meminjam tangga untuk naik ke lantai dua , kemudian dia malah mengusir Jansen .


Namun , yang tidak dia duga adalah sepatah kata darinya yang sederhana bisa membuat Jansen diam - diam sedih sepanjang malam .


" Jansen , kenapa kamu begitu keras kepala ? Aku merasa tidak pantas kamu berbuat seperti itu demi diriku ! " Elena menggigit bibir dan berkata pada dirinya sendiri .


Tak lama kemudian , dia kembali ke kantor polisi , akan tetapi dia menemukan bahwa pandangan semua orang terhadap dirinya telah berubah . Bagaimanapun juga , semua rekannya ada di tempat dan menyaksikan apa yang terjadi tadi malam.


Elena keras kepala dan tidak peduli apa yang dipikirkan orang lain . Setelah duduk , dia mulai bekerja . Setelah melihat berkas tentang kasus pencurian , dia meninggalkan kantor polisi dan pergi ke pos polisi lalu lintas untuk mencari petunjuk.


Setibanya di pos polisi lalu lintas , Elena mengeluarkan izin kerjanya dan berkata kepada polisi lalu lintas , " Tolong tunjukkan rekaman kamera pengawasan pada malam tanggal 7 September , aku mau yang di sekitar area Jalan Timur ! "


" Baik , mohon tunggu sebentar ! "

__ADS_1


Polisi lalu lintas segera melakukan apa yang diperintah Elena Lawrence.


Karena pencurian berada di sekitar Jalan Timur , meskipun pelaku menutupi wajahnya , dia ingin tahu kendaraan apa yang dipakai pelaku , dan jika pelaku melepas topinya di tengah jalan , maka dengan pemantauan kamera pengawasan di sekitar jalan wajah pelaku dapat terlihat jelas !


Namun , justru pada saat itu , terlihat sebuah mobil Lamborghini melaju dengan cepat di jalan dan bahkan menerobos lampu merah.


Elena awalnya tidak peduli dengan pelanggaran lalu lintas , tetapi ketika dia melihat Lamborghini itu dengan jelas , wajahnya berubah terkejut karena itu adalah mobil Jansen.


Selain itu , dia juga ingat bahwa malam pencurian itu terjadi adalah malam dia mengajak Jansen pergi menonton film !


Elena segera mencari lebih banyak lagi video rekaman kamera pengawasan .


Dia melihat Lamborghini itu melaju seperti sapi gila , menerobos lampu merah dan melanggar peraturan lalu lintas , pasti kebut - kebutan demi tiba di tempat kencan malam itu .


Akhirnya , Lamborghini berhenti di depan Bioskop Bandung Indah , terlihat pula Jansen berlari keluar dari mobil . Setelah melakukan panggilan telepon , Lamborghini berhenti diam di gerbang Bioskop.


Dia duduk semalaman lagi di sana . Dan malam itu hujan deras , sehingga Jansen basah kuyup , tetapi dia sama sekali tidak bergeming di bawah hujan.


" Jansen ! "


Elena terus menahan air mata , hingga akhirnya tak mampu menahan air mata juga.


Malam itu , meskipun dia sebenarnya tahu alasan mengapa Jansen datang terlambat , tetapi dia tidak menyangka Jansen akan buru - buru datang ke bioskop seperti orang gila setelah menyelesaikan masalahnya .


"Dasar bodoh, kenapa kamu begitu baik padaku!"


Elena akhirnya tahu bahwa dibandingkan dirinya , Jansen lebih mengganggap penting kencan malam itu.


Hal ini membuatnya meragukan dirinya sendiri , kata - kata tadi malam , dan beberapa tamparan itu , apakah sepantasnya dia lakukan ?


" Bu , apakah anda Baik baik saja ? "


Saat ini , polisi lalu lintas datang dan melihat Elena sedang menangis di depan komputer . Dia juga merasa sangat aneh , tetapi dia tidak berani bertanya lagi.


" Aku baik - baik saja ! "


Elena kembali acuh tak acuh dan pergi setelah berdiri.


Berjalan tanpa tujuan di jalanan , Elena tanpa sadar memegang kalung mutiara yang ada di lehernya . Mungkin dengan kalung ini , dia baru bisa merasakan kehangatan Jansen.

__ADS_1


Saat ini , sebuah mobil Audi tiba - tiba berhenti di pinggir jalan , jendelanya diturunkan , dan seorang wanita berkata kepada Elena , " Elena , masuklah ke dalam mobil ! "


Elena melihat wanita itu , lalu naik ke dalam mobil Audi tersebut.


Jessica duduk di kursi belakang mobil sambil menyalakan dan menghisap rokok . Dia berkata , " Elena , kamu berjuang sangat keras untuk lolos tes masuk kepolisian . Alasan pertama adalah karena keinginan sendiri , alasan kedua harusnya karena ingin menemukan orang tua kandungmu . Sesuai keinginanmu , kamu telah menemukan keluargamu sendiri . Demikian pula , keluargamu sendiri juga mengenali dirimu ! "


" Aku akan mengambil kembali Catatan Deteksi Benda Pusaka yang ada di tubuhmu atas nama keluarga Miller , dan aku akan membawamu kembali ke keluarga Miller setelah beberapa waktu berlalu . Saat itu , kamu benar - benar akan mencapai kesuksesan besar dan memiliki masa depan yang cerah ! "


" Oh ya , Organisasi Pembunuhan Malam telah membatalkan niat untuk menangkapmu karena kamu sudah tidak punya lagi Catatan Deteksi Benda Pusaka ! "


" Namun , aku tidak menyangka kamu bisa melakukannya dengan sangat tega , menginjak - injak harga diri suamimu berkeping - keping di depan semua orang , kamu melakukannya dengan bagus ! "


Jessica menghembuskan asap rokok dan berkata , " Jika aku tidak mengenal kamu dengan baik , aku benar - benar akan mengira kamu melakukannya demi masa depan . Takutnya , semakin kejam kamu melakukannya , semakin tampak jelas pula kamu ini peduli dan ingin melindungi Jansen ! "


" Namun , kamu melakukan hal yang benar . Hanya Jansen seorang bukanlah lawan sepadan bagi keluarga Miller . Jika dia tidak pergi , dia pasti akan mati . Kalian berdua , yang satu bisa mengorbankan nyawanya sendiri untuk istrinya dan yang satunya lagi rela disalahkan atas kesalahan suaminya . Kalian berdua memang sangat cocok ! "


Jessica tersenyum seperti iblis dan sepertinya merasa sangat puas dengan apa yang terjadi malam itu.


Karena semuanya berjalan sesuai dengan rencananya.


Apa gunanya cinta dari pria yang begitu setia ?


Setiap kali kita menginjak - injak martabatnya , mereka akan selalu pergi dengan putus asa . Oh lelaki , memang selamanya tidak akan pernah bisa diandalkan !


" Jika tidak ada hal lain , aku akan pergi dulu ! " Elena hanya terdiam mengangguk .


Baginya , kehadiran Jessica seperti iblis.


Elena menemukan keluarga Miller . Ini menjadi keputusan paling salah dalam hidupnya , seperti sedang cari mati sendiri , membuat dirinya tak dapat hidup dengan bebas.


Elena mana mungkin bisa menolak untuk menjadi bagian dari keluarga Miller , kalau bukan karena kekuatan keluarga Miller , jangankan Jansen , bahkan orang tua Elena sendiri juga bisa jadi akan terlibat dalam permasalahan ini.


Jadi , demi Jansen , demi keluarga Lawrence , dia hanya bisa membuat pilihan seperti ini , bahkan jika pilihan ini membuatnya mengkhianati keluarganya , dan menyakiti pria yang sangat dicintainya . Namun , apakah dia punya pilihan lain ?


" Kamu tak perlu merasa bersalah , bukankah begini juga sangat baik ? Dia bisa terus menjadi dokter , dan kamu juga memiliki kehidupanmu sendiri . Meskipun itu sangat menyakitinya , mungkin dia malah akan berterima kasih padamu di masa depan ! "


Jessica membuang puntung rokoknya dan berkata , " Oke , aku sudah harus meninggalkan Kota Asmenia , kamu pulang saja dulu ! "


Elena turun dari mobil dan pergi , tetapi apa yang dikatakan oleh Jessica malah membuat rasa bersalahnya sedikit berkurang.

__ADS_1


__ADS_2