Jansen Scott, Menantu Terbaik

Jansen Scott, Menantu Terbaik
Bab. 16. Boleh Juga , Seleramu Lumayan Bagus !


__ADS_3

" Zachary, kamu lihat ! "


Ibu Elena melihat para kerabat yang terlihat segan terhadap menantu dari Karl itu . Dalam hati dia tidak hanya merasa iri tapi juga kecewa . Jansen dan Karl sama - sama merupakan menantu Keluarga Lawrence tetapi Jansen mana bisa dibandingkan dengan Karl !


" Apa yang perlu dilihat . Cuma pesta makan - makan saja , siapa suruh kamu membanding - bandingkan mereka . Terlebih lagi , apa hubungannya jabatan menantu Adik Ketiga itu denganmu ? Kita hanya perlu hidup dengan baik - baik ! "


Zachary berkata dengan kesal . Dia tampak tidak peduli , tapi ekspresi wajahnya justru terlihat begitu masam . Sekarang dia sangat takut Karl akan menanyakan Jansen tentang tempat kerja Jansen. Kalau sampai hal itu benar - benar terjadi , situasinya akan menjadi semakin canggung !


Tentu saja , apa yang dia pikirkan benar - benar menjadi kenyataan .


" Jansen , sekarang kamu bekerja di mana ? "


Setalah berbasa - basi , Karl dan para kerabat yang lain tiba - tiba melihat ke arah Jansen sambil tersenyum . Jansen tidak menyangka bahwa topik pembicaraannya akan tiba - tiba beralih pada dirinya .


Jansen tersenyum , dia ingin menjawab kalau dia adalah seoarang pengangguran tetapi Elena yang ada di sampingnya lebih cepat membuka mulutnya dan berkata ,


" Sekarang dia bekerja di Perusahaan Cabang Dorcane group ! "


" Perusahaan Cabang Dorcane group ? Aku pernah mendengarnya . Perusahaan itu termasuk salah satu perusahaan yang berkembang pesat di Kota Asmenia. "


Karl tersenyum sopan tapi dia tidak melanjutkan pertanyaannya lagi . Elena tidak menyebutkan jabatan yang dijabat oleh Jansen, berarti Jansen hanyalah seorang karyawan biasa !


Jika dikatakan secara gamblang , tidak perlu repot - repot berteman dengan orang seperti Jansen itu , Karl hanya perlu berbasa - basi saja . Mungkin nantinya si Jansen itu malah akan meminta bantuannya .


Sedangkan kerabat - kerabat yang lain dari awal juga sudah tahu bahwa Jansen tidak bisa dibandingkan dengan Karl, mereka hanya perlu tersenyum lalu mengalihkan topik pembicaraannya kembali pada Karl .


" Karl , bolehkan Paman meminta bantuanmu ! "


Tepat pada saat itu , Paman Kelima tersenyum dengan sopan dan berkata ,


" Bibimu ini tubuhnya lemah , sudah bolak - balik rumah sakit tapi tidak ada gunanya . Aku dengar di RS Rakyat ada dokter bernama Edi , apakah kamu mengenalnya ? "


" Adik Kelima , apakah Fina masih sakit - sakitan ? "


tanya Bibi Ketiga , alisnya bertautan . Paman Kelima menghela napas dan menganggukkan kepalanya lalu berkata ,


" Iya , setelah melahirkan , saat masa pra natal kesehatannya tidak dijaga dengan baik , akhirnya tubuhnya jadi lemah . Sudah bolak balik mengunjungi banyak dokter , sudah minum berbagai macam suplemen tapi juga tidak kunjung membaik . Beberapa hari sekali pasti terkena flu , jadi hampir tiap hari hanya bisa berbaring di ranjang . Karena itu , aku berpikir bukankah Divisi Quality Control punya koneksi dengan pihak rumah sakit , jadi apakah mungkin Karl mengenal Dokter senior Edi. "


" Dokter senior Edi merupakan dokter yang terkenal , sangat sulit untuk mendapat nomor antrean dan diperiksa olehnya ! "


Keluh salah satu kerabat .


" Karena itu aku ingin minta tolong pada Karl . Bagaimanapun juga , masih muda begini Karl sudah bisa menjabat sebagai Kepala Divisi Quality Control , koneksinya pasti luas . Karl pasti punya jalannya ! " .


Kata Paman Kelima sambil menatap Karl penuh harap . James sekeluarga merasa mereka tidak boleh mempermalukan keluarga mereka . Bibi Ketiga menatap Karl dan berkata ,


" Karl , apakah kamu punya kenalan di RS Rakyat ? "

__ADS_1


Karl menjawab sambil tertawa ,


" Aku kenal Dokter senior Edi , saat mendaftarkan obat waktu itu , Dokter Senior Edi sempat datang ke kantor kami , aku bahkan pernah makan bersama dengannya . Begini saja , nanti aku akan coba meneleponnya ! "


" Syukurlah ! "


Wajah Paman Kelima langsung menjadi cerah , mereka sekeluarga semuanya berdiri dan mengucapkan terima kasih kepada Karl . Pemandangan ini membuat wajah James sekeluarga berubah angkuh .


" James , menantumu ini benar - benar hebat . Masalah Dokter Senior Edi ini kupercayakan padamu , tolong ya ! "


Setelah berterima kasih , Paman Kelima tersenyum kepada James .


" Kita adalah satu keluarga , tidak perlu minta tolong . "


James sengaja merendah padahal dalam hatinya dia merasa sangat puas . Melihat pemandangan ini , suasana hati Zachary menjadi semakin buruk .


Terlebih lagi Ibu Elena , dia tidak tahu apakah dalam kehidupan ini dia masih punya kesempatan untuk hidup seperti James dan membuat semua kerabat berterima kasih atas bantuannya !


" Paman Zachary , maaf aku terlambat ! "


Pada saat itu , munculah seorang pemuda yang mengenakan jas Armani , di tangannya terpasang jam Piaget . Pemuda ini adalah Jay Smith .


Mata para kerabat seketika berbinar . Dari penampilannya , mereka semua bisa melihat kalau pemuda itu bukanlah seorang pemuda biasa !


" Zachary , ini siapa ? "


" Ini adalah Jay Smith, ayahnya adalah direktur dari Grup Smith. Dia adalah teman kuliahnya Elena! "


Kata Zachary seraya memperkenalkan Jay Smith . Mata seluruh kerabat - kerabat itu bercahaya . Meskipun status dan kondisi keluarga mereka semua tergolong berada , tapi jika dibandingkan dengan Grup Smith tentu saja perbedaan status mereka masih sangat besar !


" Elena! "


Jay Smith menyapa Elena .


" Hai ! "


Elena sedikit menganggukkan kepalanya . Walaupun Elena sangat membenci Jansen , tapi Elena pada dasarnya sangat keras kepala . Karena Jansen adalah suaminya maka dia juga tidak akan sembarangan mencampakkan Jansen .


Para kerabat seolah dapat melihat ada yang janggal , mereka bisa menebak bahwa kemungkinan Jay Smith adalah salah satu pria yang mengejar Elena . Elena sudah menikah , tetapi si Jay Smith ini tetap tidak menyerah , sepertinya Jay Smith benar - benar menyukai . Kemudian mereka mengalihkan pandangannya ke arah Jansen.


Diam - diam mereka menganggukkan kepalanya . Kalau saja waktu itu Elena memilih Jay Smith bukannya memilih Jansen, keadaan Zachary sekeluarga pasti akan lebih baik .


" Paman Zachary, aku berharap agar paman panjang umur , rejeki berlimpah dan semuanya berjalan dengan lancar ! "


Jay Smith sengaja mengacuhkan Elena , dia tiba - tiba mengeluarkan hadiah dan menyerahkan hadiah itu dengan kedua tangannya .


" Oke , oke . Aku hargai niat baikmu ! "

__ADS_1


Zachary tertawa lebar dengan penuh kebahagiaan .


" Zachary , si Jay Smith ini sudah datang untuk memberikan ucapan selamat secara langsung loh . Coba buka hadiahnya lah . "


Paman Pertama tiba - tiba tertawa . Dia melihat kotak hadiah itu terlihat sangat rapih , dia sangat penasaran akan isi dari kotak itu . Kerabat - kerabat yang lain juga sangat penasaran tetapi tidak berani menunjukkan rasa penasarannya itu , bagaimanapun juga akan terlihat tidak sopan . Karena itu , mereka hanya menatap Jay Smith dengan sopan .


" Ini hanya hadiah ulang tahun biasa ! "


Jay Smith tertawa dengan rendah hati . Dia melirik ke arah Jansen . Waktu itu Jansen sudah mempermalukan dirinya , kali ini dia datang dengan penuh persiapan untuk menebus rasa malunya waktu itu . Dia akan mempermalukan menantu tidak berguna ini habis - habisan hingga pada akhirnya Jansen akan berinisiatif untuk bercerai .


Jay Smith meletakkan kotak hadiah yang terlihat mewah itu di atas meja lalu membuka lapisannya satu per satu hingga menunjukkan sebuah kotak kayu yang apik .


" Kayu cendana merah ! "


Seru Paman Kelima dengan kaget . Dulu dia pernah menjalankan bisnis kayu , karena itu dia tahu jenis kayu berharga seperti ini . Dia kemudian berkata ,


" Kayu cendana merah , saat ini harga pasarnya 800 yuan per kilonya ! "


Begitu Paman Kelima melontarkan perkataan ini , seluruh kerabat yang ada di sana diam - diam menarik napasnya . Kotak hadiahnya saja sudah begitu mahal , apalagi isinya ?


" Jay Smith, pesta ulang tahun ini hanya pesta makan - makan saja , tidak perlu terlalu berlebihan ! "


Kata Zachary . Sebenarnya dalam hatinya dia tidak ingin menerima hadiah mahal dari Jay Smith ini , tetapi melihat antusiasme dari para kerabat , tidak tahu kenapa tapi hal ini membuatnya puas ..


" Paman Zachary , hadiah ini tidak mahal , yang terpenting adalah niatnya . Aku sudah mempertimbangkannya dengan sepenuh hati ! "


Jawab Jay Smith sambil tertawa . Dia lalu membuka kotak kayu itu dan mengeluarkan sebongkah batu yang sebesar satu ruas jari tangan . Para kerabat seketika bertanya - tanya , si Jay Smith itu menggunakan kotak kayu yang begitu mahal untuk membungkus satu bongkah batu ?


" Mutiara ! "


Tiba - tiba eskpresi wajah Jansen menunjukkan ketertarikannya pada benda itu .


" Boleh juga , seleramu lumayan bagus ! "


Jay Smith melirik Jansen dengan tatapan tidak senang lalu pelan - pelan menganggukkan kepalanya . Setelah para kerabat mengetahui bahwa hadiahnya adalah batu mutiara , wajah mereka langsung dipenuhi rasa penasaran .


Selama ini mereka memang pernah mendengar tentang " mainan " dari orang - orang kaya tapi sama sekali belum pernah melihatnya !


" Zachary coba aku lihat ! "


Pada saat itu , salah satu teman dari Zachary berjalan mendekat . Dia adalah seorang pria paruh baya dengan rambut putih . Dia tersenyum pada Jay Smith lalu mengambil batu zamrud di atas meja itu untuk mengamatinya . Kemudian dia mengamati batu itu dengan kaca pembesar dan berseru dengan penuh keterkejutan ,


" Ini adalah mutiara Surgawi , mutiara peringkat dua , namanya mutiara Surgawi Bermata Enam. "


" Tuan , mutiara ini harganya berapa ? "


Tanya Bibi ketiga tiba - tiba . Komentar ยท

__ADS_1


__ADS_2