Jansen Scott, Menantu Terbaik

Jansen Scott, Menantu Terbaik
Bab. 391. Saling Berbalas Ancaman!


__ADS_3

"Begini sudah benar, kamu harus paham situasinya dengan jelas!"


Melihat tidak ada yang berani berbicara, Jasper menatap Elena lagi, "Ini Kak Elena ya, aku datang kemari mewakili Kak Jessica untuk mengundang kamu kembali ke Ibu Kota!"


"Aku tidak akan kembali!"


Elena tiba-tiba berdiri, meskipun dia takut pada Jessica, tetapi karena terpikir akan berpisah dari Jansen, membuat rasa takutnya itu pun hilang.


Elena sudah pernah sekali melakukan kesalahan dan dia tidak ingin salah lagi untuk kedua kalinya.


Jansen menatap Elena dengan penuh haru, dia tidak pernah menyangka bahwa Elena akan berinisiatif untuk menentang.


"Elena, beberapa waktu lalu, janji kamu kepadaku bukan seperti ini, jangan-jangan apakah memang kamu tidak ingin peduli lagi dengan Keluarga Lawrence?" Jessica bermain dengan gelas di tangannya dan berkata dengan maksud tersembunyi.


Perkataan Jessica ini seakan menyinggung langsung hal yang paling ditakutkan oleh Elena. Dia lantas melirik sekilas ke arah Zachary dan yang lainnya, lagi pula ini adalah kehendak langsung dari Jessica, dan Jika Elena tidak ikut pulang ke Ibu Kota, maka yang akan mendapatkan masalah adalah Keluarga Lawrence.


"Elena, tidak apa-apa, Ayah mendukungmu!"


Zachary sepertinya telah tahu sesuatu dan memberi dukungan kepada Elena.


"Ya, Ibu juga mendukungmu!"


Mai juga berseru.


Ayah Elena dan mereka semua ragu sejenak, dan tak hentinya bergantian berbicara, karena mereka adalah satu keluarga, maka mereka pun tidak ingin Elena tertipu dan menyesal di kemudian hari.


"Aku tidak akan kembali!"


Melihat semua orang mendukung Elena, sikap Elena semakin tegas.


Wajah Jessica berubah menjadi dingin, "Elena, kamu mengingkari janjimu! Untuk apa kamu berbuat begitu? Apakah demi dia?"


Mata Jessica tiba-tiba menatap Jansen, dia tahu bahwa hanya Jansen yang bisa mengubah pikiran Elena.


"Jadi dia Jansen si pecundang itu? Sialan, berani-beraninya dia, suruh dia bercermin dulu, dasar tak tahu malu!"


Jasper tiba-tiba berteriak dan menghampiri Jansen. Kata-kata sindiran terhadap Jansen muncul tanpa henti.


"Kamu hanya seorang pecundang yang berlutut di depan istri yang wajahmu ditampar olehnya. Kamu bahkan tidak berani kentut di depan istrimu. Apakah kamu pantas memiliki Kak Elena?"


"Kamu hanya seorang dokter kecil, dan Kak Elena adalah seorang anak Keluarga Miller. Jika Kak Elena pergi ke Ibu Kota, maka karirnya akan berkembang pesat di sana. Apakah kamu pantas menyuruhnya tinggal di sini demi kamu seorang?"


"Kamu masih saja tidak menjauh dari Kak Elena!"


Perkataan Jasper ini sangat menyakitkan, dan dia sama sekali tidak menghargai seorang dokter nomor satu di Kota Asmenia.

__ADS_1


"Aku pantas atau tidak untuk Elena, itu bukan kamu yang menentukan, bukan juga aku yang menentukan, tetapi semua keputusan itu ada pada Elena!" balas Jansen dengan pelan.


"Haha, dasar gigolo! Bilang saja kalau kamu ingin numpang hidup kepada Elena, kamu banyak alasan. Aku lihat kamu ini memang bukan seorang laki-laki!" ucap Jasper dengan tertawa menghina Jansen.


Zachary merasa marah dengan perkataan Jasper terhadap Jansen, hingga memukul meja dengan keras. Zachary ingin membela Jansen, tetapi dicegah oleh Jansen yang berkata, "Ayah, tidak apa-apa, biarkan saja dia bicara!"


"Membiarkan aku bicara? Ya sudah, aku bicara apa adanya saja. Kak Elena adalah anak Keluarga Miller, dan pria yang dapat disandingkan dengan dirinya hanyalah anak dari keluarga elit atau setidaknya tokoh masyarakat yang terpandang. Kamu hanya rakyat biasa, apa kamu tidak sadar dirimu ini seperti apa!" lanjut Jasper.


"Jadi, tokoh terkenal yang kamu maksud itu seperti apa?" balas Jansen.


"Haha, kamu masih tidak tahu malu!"


Jasper memandang Jansen dari atas sampai ke bawah dengan ekspresi yang penuh kesombongan, "Ini Kota Asmenia, kalau begitu aku beri kamu syarat ringan ini, tokoh masyarakat terpandang yang aku maksud paling tidak punya harta senilai 1 miliar yuan, setidaknya seorang politikus, atau bos besar yang disegani di kalangan pebisnis, kamu bisa mencapai ini semua?"


"Apakah kamu juga bisa mencapai itu semua? Kamu terus mengatakan kamu ini berasal dari keluarga elit di Ibu Kota, jika kamu tidak mengandalkan kekayaan keluargamu, maka apa kamu bisa menjadi seorang politikus, pebisnis ataupun tokoh militer yang terpandang?" balas Jansen bertanya.


Jasper lantas tak bisa berbicara. Faktanya, jika dia tidak bergantung pada latar belakang keluarganya, dia tidak akan menjadi apa-apa, bahkan dengan bergantung pada latar belakang keluarganya saja pun, prestasi yang dicapainya sekarang masih biasa-biasa saja, karena dia hanya mengelola beberapa perusahaan kecil-kecilan tanpa keseriusan sedikit pun.


"Ini Kota Asmenia, kalau memang kamu hebat, coba saja gunakan kemampuanmu sendiri untuk membuat semua bos besar dari berbagai kalangan datang kepadamu!" lanjut Jansen.


Wajah Jasper kesal seketika, "Kota Asmenia bukan wilayahku, tentu saja aku tidak bisa melakukannya, tetapi setidaknya aku lebih baik darimu, walaupun aku tidak bisa menjadi bos besar, setidaknya aku bisa membuat para tokoh masyarakat yang berpengaruh di Kota Asmenia ini memberi muka kepadaku!"


"Hanya memberimu muka? Apakah memang anak-anak keluarga elit seperti kalian ini begitu tidak berguna? Dengan mengandalkan sumber daya keluarga besar, tidak ada sedikit prestasi pun yang kamu capai, malah rakyat biasa saja bisa melakukan hal yang tidak bisa kamu lakukan!" ucap Jansen mencibirnya dengan tertawa.


Jasper tidak bisa membantah, wajahnya merah karena marah.


Tiba-tiba, Jessica berbicara dengan nada datar dan sedikit pun tidak menyangka ternyata Jansen juga bisa berlidah tajam bahkan sampai menyindir Tuan Muda Keluarga Woodley hingga tidak bisa berkata apa-apa.


"Berapa banyak uang yang kamu butuh agar kamu mau pergi?"


Jessica bertanya pada Jansen.


"Berapa banyak uang yang kamu butuh untuk bisa melepaskan Elena?" Jansen balik bertanya.


"Seratus juta!"


Jessica menjawab dengan wajah yang tampak kesal.


" Satu miliar!"


Namun, kalimat terakhir dari Jansen ini menyerang balik Jessica dengan keras.


Jessica memandang sekilas Jansen yang sangat keras kepala, dan kemudian lanjut berkata, "Aku bisa kasih kamu sebuah pekerjaan di Kota Asmenia ini, kamu boleh kerja apa saja!"


"Hehe!"

__ADS_1


Jansen menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Jika kamu melepaskan Elena, aku bisa membiarkanmu berbuat apa saja dan bertindak bebas sesuka hatimu di Kota Asmenia ini!"


"Jansen, cukup!"


Jessica berdiri dengan marah, "Jangan lupa identitasmu, kamu tidak akan bisa menang melawan Keluarga Miller, jangan banyak omong kosong di depanku, hari ini Elena harus ikut aku pulang!"


"Selama aku ada di sini, siapa pun tidak akan ada yang bisa membawa Elena pergi hari ini!"


Jansen juga berdiri, saling berbalas ancaman dengan Jessica.


Elena memandang Jansen yang sedikit pun tidak mengalah, dan hatinya sangat terharu.


Mata Zachary dan anggota keluarga Elena lainnya juga sembab diliputi tangisan, ketika mereka mengetahui bahwa Elena adalah anak Keluarga Miller, mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berani menentang kepergian Elena, tetapi di dalam Keluarga Lawrence hanya Jansen seorang yang berani melawan dan bersuara.


"Huh!"


Osmond menghela napas diam-diam. Dia juga mengagumi keberanian Jansen, tetapi dia tahu bahwa hanya dengan keberanian saja tidak akan bisa menang melawan Keluarga Miller. Keberanian Jansen saat ini hanyalah keberanian yang sengaja ditampilkan, sebenarnya Jansen juga merasa khawatir.


Meskipun demikian, Osmond hanya menghela napas sejenak dan tak ingin menganggu keberanian dan kemantapan hati yang ditunjukkan oleh Jansen.


"Kamu ini hanya seorang dokter kecil, selain bicaramu yang keras, apa lagi yang kamu bisa! Kalau bukan karena hubunganmu dengan Elena, kamu sedikit pun tidak pantas berbicara denganku!"


Jessica berbicara dengan semakin kesal, "Aku tak ingin buang-buang tenaga berbicara denganmu. Hari ini, kamu setuju atau tidak, tetap harus setuju!"


Jessica sama sekali tidak merasa Jansen benar-benar bisa memberinya uang satu miliar yuan, apalagi membiarkan dirinya bertindak bebas sesuka hati di Kota Asmenia, ini semua hanyalah bualan dan omong kosong Jansen.


"Masuk!"


Jessica sedikit melambaikan tangan, memanggil masuk beberapa orang petugas keamanan yang berpakaian militer lengkap dan memegang senapan mesin ringan, kemudian menyuruhnya untuk mengarahkan senapan itu ke semua orang yang ada di sana.


Kali ini, semua orang kecuali Osmond, gemetar ketakutan, dan mereka semua pun akhirnya tahu betapa menakutkannya Keluarga Miller itu.


Jansen melihat sekejap dan amarahnya pun mendidih, karena Keluarga Miller ini benar-benar semena-mena dengan menggunakan kekerasan setelah permintaan itu tidak dipenuhi. Selain itu, Jansen juga mendapati di antara beberapa orang petugas keamanan itu terdapat seorang pria tua yang aslinya memang seorang master, kemampuannya pun kira-kira sudah mencapai tingkat bumi.


Sangat kuat!


Apakah ini adalah kekuatan Keluarga Miller?


Dan mungkin masih banyak master tingkat bumi yang ada di keluarga Miller atau bahkan tingkat surgawi!


Pada saat ini, Jansen akhirnya merasakan bahwa dirinya begitu kecil dan bukan siapa-siapa.


Meskipun demikian, nyala api kemarahan di dalam hatinya masih terus membara.


"Jansen!"

__ADS_1


Elena tiba-tiba menarik Jansen, dia sangat takut Jansen akan terluka.


__ADS_2