
__ADS_3
"Tidak akan mudah mengambil uangku. Kamu mau memberikan sertifikat rumahnya atau kamu mau kembalikan uangnya?" kata Jansen tanpa bergeming, "Siapa bosmu, sombong sekali!"
"Aku bilang kamu juga tidak akan mengerti, aku ini anak buah Tuan Hilton!"
Pria berkacamata itu menepuk dadanya dan berkata dengan suara lantang.
Wajah orang-orang sekitaran berubah, Tuan Hilton adalah Vajra Agung Ibu kota, tidak ada orang lokal tidak ada mengenalnya. Dia adalah salah satu orang terkaya di Ibu kota. Dengar-dengar bisnisnya ada di jalan ini, waktu itu dia membuka sebuah restoran!
"Tuan Hilton!"
Jansen tertawa dan mengeluarkan ponselnya dan menelepon, "Tuan Hilton, seseorang bawahanmu mengambil 5 juta ku dan tidak mau mengembalikannya!"
"Haha, kamu benar-benar menelepon Tuan Hilton. Aku beritahu kau, menelpon kaisar pun tidak ada gunanya!"
Pria berkacamata hitam dan adik laki-laki di belakangnya tertawa terbahak-bahak. Tuan Hilton, mana mungkin kenal orang sepertinya, mungkin dia hanya mencoba menakuti mereka.
"Siapa? Dimana? Akan aku habisi dia!"
"Cari mati dia, beraninya dia mengambil 5 juta bos besar, berikan dia telepon ini padanya!"
"Aku mau lihat siapa dia, berani sekali dia di Ibu kota!"
Terdengar suara marah Tuan Hilton dari telepon itu!
Pria berkacamata hitam dan lainnya tersenyum membeku, terutama pria berkacamata hitam tubuhnya menjadi gemetar!
Dia adalah anak buah Tuan Hilton, tentu pernah mendengar suara Tuan Hilton!
Tak disangka pemuda ini benar-benar menelpon Tuan Hilton!
"Bosmu memintamu menerima teleponnya!"
Jansen menyerahkan teleponnya.
Plopp!
Pria berkacamata itu berlutut dan menjawab telepon. Dia menerima telepon itu dengan tangan gemetar dan hampir menjatuhkannya.
Jansen berkata dengan kesal, "Jangan merusak ponselku!"
"Tidak, tidak!"
Pria berkacamata hitam itu pun menjadi ketakutan dan tidak bisa sombong lagi.
"Berani sekali kau mengambil uang tamu terhormatku, beritahu aku siapa namamu?"
"Tuan Hilton, ini aku, Si Musso!"
"Sial, ternyata orangku sendiri. Aku beritahu kau, sebaiknya kamu segera mengembalikan uang Tuan Jansen. Jika tidak, kamu akan jadi anjing liar di luar Ibu kota dan kamu tahu apa yang akan menimpamu!"
"Aku tahu, aku tahu!"
Setelah pria berkacamata itu menutup telepon, dia mengembalikan ponsel itu dengan kedua tangannya dan meringis, "Tuan Jansen, kamu orang baik, tolong lepaskan aku kali ini saja!"
"Mana aku berani, aku hanya sialan, orang bodoh yang punya banyak uang. Untuk apa kamu memohon padaku?" kata Jansen pelan.
Plop!
Pria berkacamata itu bersujud berulang kali dan berteriak, "Bos, uang ini aku kembalikan. Sertifikat rumah juga akan aku kembalikan kepadamu!"
__ADS_1
Preman itu memberikan Jansen sertifikat rumah dengan tangannya gemetar.
Jansen mengambilnya dan melemparkannya ke Chris.
Pria berkacamata itu terus menangis dan berkata, "Bos, ambilah kembali 5 juta ini!"
"Tidak perlu, anggap saja aku membayarkan hutangnya!" Jansen menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak berani menerimanya, Bos, aku mohon padamu, ambillah kembali!"
Di mata semua orang, pria berkacamata yang sebelumnya sombong itu bersujud untuk meminta Jansen menerima uang itu.
Lima juta!
Mana ada orang akan memberikan uang sebesar itu hari begini?
Orang bodoh yang punya banyak uang!
Jansen menghela napas, memencet ponselnya untuk menerima uang itu kembali. Dengan enggan dia pun menerimanya, "Huh, aku sebenarnya tidak mau menerimanya!"
Melihat Jansen menghela napasnya, orang-orang di sekitarnya tidak bisa berkata-kata.
Ketika pria berkacamata melihat Jansen telah menerima uang itu, dia akhirnya merasa lega. Jika Jansen tidak menerima uang itu, dia mungkin akan mati.
"Pergi kau!"
Setelah menerima uang, Jansen menendang pria berkacamata itu pergi!
Glundung!
Pria itu benar-benar berguling pergi. Ketika dia berguling ke jalan, dia hampir ditabrak mobil!
Setelah pria berkacamata dan yang lainnya pergi, Chris memandang Jansen dengan bingung dan berkata.
"Tidak perlu. Sebenarnya, meskipun aku tidak membantu, kamu pasti bisa menyelesaikannya sendiri!" kata Jansen sambil tersenyum.
Dengan wajah muram Chris menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bagaimanapun, aku adalah orang dari dunia Jianghu. Dunia Jianghu memiliki aturan, untuk tidak menyerang orang biasa!"
"Tapi sekarang di dunia Jianghu sudah ada banyak orang yang telah melanggar aturan itu!" Jansen tidak setuju, kejadian seperti ini sudah banyak terjadi!
"Orang lain adalah orang lain, aku adalah aku. Prinsip tidak boleh dilanggar!"
Chris dengan keras kepala menggelengkan kepalanya, tetapi Jansen menatapnya dan bertanya, "Bukannya kamu seorang Karyawan di Akademi Ilmu Pengetahuan? Kenapa kamu kekurangan uang? Gaji di sana sepertinya lumayan!"
"Aku hanya bekerja sebentar di sana, aku sudah dipecat!"
Kata Chris sambil menghela napasnya, "Sebenarnya, jika bukan karena penyakit guru membutuhkan uang yang mendesak, kami tidak akan bertindak sejauh ini! Huh, praktisi seni bela di dunia Jianghu sedikit tidak sejalan dengan masyarakat modern!"
Jansen mengangguk. Dunia Jianghu sangat menghormati seni bela diri. Tentu saja mereka akan sulit bercampur dengan masyarakat modern. Kecuali seni bela dirimu cukup hebat dan bisa membuat tokoh-tokoh besar menghormatimu, kamu baru bisa berbaur dengan baik!
"Kami orang-orang di dunia Jianghu tidak dapat mengikuti perubahan yang ada dalam masyarakat dan akhirnya hanya dapat bercampur dengan masyarakat tingkat rendah. Tapi beberapa orang dapat mengesampingkan prinsip mereka dan menjadi pembunuh atau pengawal. Mereka berbaur dengan baik. Beberapa orang memiliki koneksi, menjadi bos, bahkan bisa masuk ke dalam departemen pemerintahan!" Kata Chris menambakan.
"Karena kalian sekarang tidak punya pekerjaan, bagaimana kalau kalian bekerja denganku?"
Melihat sifat dan keahlian Chris yang bagus. Hatinya tergerak untuk merekrutnya!
Chris mendongak dan menatap Jansen dengan kaget.
Dia itu orang yang ingin membunuh Jansen, tapi dia dikalahkan. Jansen juga tidak membunuhnya. Sebaliknya, dia malah membantunya membayar hutangnya dan sekarang Jansen ingin merekrutnya?
__ADS_1
Chris sekarang berada di titik terendah di dalam hidupnya.
"Jansen, melihatmu sangat menghargaiku, aku mau bekerja denganmu!"
Tanpa ragu-ragu Chris pun mengangguk.
Jansen sedikit terkejut, dia tidak menyangka Chris akan begitu mudah menyetujuinya!
"Aku akan memberimu 100 ribu yuan sebulan, termasuk makanan dan tempat tinggal. Untuk beban kerja biasanya juga tidak besar, cukup lakukan tugas dan selesaikan tugasnya!" kata Jansen tertawa.
"Oke!"
Chris melihat adik seperguruannya dan mengangguk lagi.
"Bagaimana jika aku menyuruhmu membunuh orang biasa?"
Jansen tiba-tiba bertanya.
"Selama itu tugas darimu, aku akan melakukannya!" kata Chris tidak ragu-ragu.
Walaupun dia memiliki prinsip tidak akan membunuh orang biasa, tetapi jika benar-benar harus dilakukan, dia akan melakukannya. Prinsipnya saat ini adalah membantu menyelesaikan tugas Jansen!
"Baiklah, karena adikmu terluka sebelumnya, aku akan membantumu melihatnya!"
Di dalam hati Jansen sangat gembira, karena dia telah mendapatkan bawahan yang kuat. Dia membawa dua orang itu ke dalam rumah dan mengobati adik seperguruan Chris. Lalu dia pergi ke kantor pusat Aula Qinsi.
Menurut perkataan Panah, kantor pusat Aula Qinsi dipimpin oleh seorang master bernama Paulo coelho. Dia juga seorang Master terkenal di Akademi Lembah Hantu dan ketua Farmasi Qinsi.
Farmasi Qinsi adalah perusahaan farmasi terkenal di Huaxia dan bahkan terdaftar di Pulau Hongkong.
"Paulo pasti tahu masalah ini, kalau begitu aku akan mulai dengan Aula Qinsimu!"
Setelah sampai di kantor pusat Aula Qinsi, terlihat dekorasi di sini cantik dan antik. Ketika Jansen memasuki aula, dia melihat semuanya dipenuhi dengan perabotan mahal.
Sejumlah besar pasien mengantri untuk berobat dan beberapa master dari Akademi Lembah Hantu berkerja di kantor pusat Aula Qinsi.
"Kalau mau berobat, antre!"
Setelah Jansen masuk, seseorang langsung menegur Jansen karena tidak mematuhi aturan.
"Aku kemari untuk membuat masalah!"
Jansen mencibir dan berkata langsung ke intinya.
"Apa maksudmu? Kamu tahu ini dimana?"
Pria yang tampak seperti Karyawan magang itu mengerutkan keningnya.
"Aku Jansen dari Aula Xinglin. Hari ini aku ke sini untuk melihat keterampilan medis di Aula Qinsi!"
Suara Jansen terdengar semakin keras dan menarik perhatian banyak orang!
"Aula Xinglin? Kedengarannya tidak asing!"
"Itu Klinik pengobatan tradisonal yang masuk berita tempo hari!"
"Kenapa orang dari Aula Xinglin bisa ada disini?"
Para pasien mulai membicarakannya.
__ADS_1
__ADS_2