Jansen Scott, Menantu Terbaik

Jansen Scott, Menantu Terbaik
Bab. 671. Posisi Manajer Umum!


__ADS_3

"Laporan keuangan bulan lalu yang kalian kerjakan salah. Seharusnya, total uang yang masuk adalah 130 juta, bukan 180 juta yuan!" ucap Jansen.


"Dan juga pesanan pembelian dari Poria ini, tawaran harganya rendah, dan tolong kamu kembalikan harga yang kurang cocok kepada pemasok. Sering-seringlah bekerja sama dengan mereka, dan jangan serakah hanya demi keuntungan yang kecil!"


"Aku berencana untuk mengembangkan serangkaian produk Snowy Series, berdasarkan Bubuk es pereda radang, bubuk ini yang akan digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik!" Lanjut Jansen.


Natasha tersenyum dan mengeluarkan buku catatannya, lalu dia mulai mencatat apa yang telah dikatakan oleh Jansen.


Entah mengapa, menurutnya Jansen yang sekarang lebih menarik dari yang biasanya!


Mungkin pria yang melakukan suatu pekerjaan dengan serius akan terlihat lebih tampan!


Sudah tiga jam selalu sibuk, saat ini teleponnya mulai berdering.


"Guru, Grup Dream Internasional ini milikmu ya! Terima kasih sudah memberikanku produk kosmetik Dreamy Series. Lalu, Kapan kamu akan mengajariku seni bela diri? Huh, selama ini aku telah menangani bisnis keluarga, jadi aku tidak punya waktu untuk pergi ke Huaxia!" ucap Tuan muda Hendry Williams.


Itu adalah suara dari Tuan muda Hendry Williams.


Jansen tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, kamu bisa datang kapan saja setelah pekerjaanmu selesai!"


"Guru, apakah Grup Dream Internasional membutuhkan bantuanku?" ucap Tuan muda Hendry Williams.


"Untuk saat ini tidak perlu. Jika kamu ada kesempatan, kamu bantu saja Grup Aliansi Bintang!" ucap Jansen.


Jansen menjelaskan bahwa Grup Aliansi Bintang adalah salah satu dari sepuluh industri teratas yang ada di Huaxia. Dan grup ini juga mengembangkan banyak aset kekayaannya secara global. Namun, grup ini tidak memiliki banyak koneksi di luar negeri. Jika Tuan muda Hendry Williams dapat membantu, grup ini akan mendapatkan hasil dua kali lipat hanya dengan melakukan setengah usaha.


Namun, untuk produk Grup Dream Internasional, mereka menggunakan cara dengan membuat produk yang langka dan berharga, dan juga tidak memperluas terlalu banyak area pasarnya


"Tunggu dulu, untuk kantor Presdir, kamu tidak bisa masuk begitu saja!" ucap sekretaris.


Saat ini, dari luar terdengar suara sekretaris yang cemas.


"Sial, aku adalah adik dari Presdir kalian. Enyahlah kamu!" ucap Ricky Miller.


Terdengar suara arogan, diikuti dengan suara tamparan. Sepertinya sekretaris itu telah ditampar oleh Ricky. Kemudian Ricky masuk dengan angkuh, diikuti oleh seorang gadis berpakaian seksi.


"Kakak Ipar!" ucap Ricky Miller.


Setelah melihat Jansen, Ricky Miller berteriak.


"Presdir Natasha, maaf, aku!" ucap Ricky Miller.


Sekretaris itu juga berlari masuk dan menundukkan kepalanya sebagai tanda permintaan maaf.


"Tidak apa-apa, kamu keluar saja!" ucap Jansen.


Kemudian Natasha mengangguk, dan dia bisa melihat bekas tamparan di wajah sekretaris itu. Dia tidak bisa menahan geram atas tindakan ini. Orang ini terlalu sombong. Dia baru saja memasuki kantor Presdir Grup Dream Internasional, dan bahkan sudah berani menampar wajah sekretaris.


Wajah Jansen muram dan dengan dingin berkata, "Apa yang kamu lakukan di sini?"


"Aku ini adikmu, kenapa aku tidak bisa datang ke sini!" ucap Ricky.


Ricky Miller berjalan di sekitar kantor dan memuji, "Lingkungan kantornya sangat bagus, ada sofa Calia, lantainya pun juga dilapisi dengan Lamett. Kakak Ipar, kamu benar-benar bisa menikmati kantormu yang bagus ini ya!"


ucap Ricky Miller.

__ADS_1


"Katakan saja, ada perlu apa!" tanya Jansen dengan mata menyipit.


"Bukan apa-apa kok. Jadi seperti ini, Keluarga dan perusahaan ku tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Aku ingin meminjam sedikit uang darimu untuk menghidupkan kembali perusahaanku!"


Ricky Miller berjalan kembali dan berkata, "Punyaku ini adalah hadiah uang sebesar 2 Miliar yuan untuk kerja sama dengan Keluarga Woodley. Omong-omong, bantu aku carikan sebuah posisi untukku. Aku tidak bisa masuk ke dalam Grup Aliansi Bintang, dan Grup Dream Internasional bisa membantuku melakukannya. Aku sepupu Elena. Kamu tidak mungkin lupa caranya berterima kasih, 'kan? Kalau tidak, Elena tidak akan lagi peduli padamu!" ucap Ricky Miller


"Lupa cara berterima kasih?" gumam Jansen.


Mata Jansen berubah dingin. "Apa Elena yang memintamu untuk datang kesini?" tanya Jansen.


"Tentu saja!" jawab Ricky Miller.


Wanita cantik yang ada di sebelah Ricky Miller juga sangat sombong dan berkata, "Bibi Renata dan Kak Elena sudah mengatakan bahwa apa pun yang terjadi, kamu harus mengurus urusan Kak Ricky. Kamu harus mengurusnya!" ucap wanita cantik itu.


"Aku harus mengurusnya!" ucap Jansen.


Jansen akhirnya tersenyum dan berkata, "Baiklah, aku bisa membantu urusan Keluarga Miller. Aku juga dapat memberi kamu hadiah uang sebesar 2 Miliar. Untuk posisi itu,


aku akan mengatur posisi untukmu sebagai manajer umum!"


"Begini baru benar, jangan khawatir, ketika aku kembali, aku akan memberikan kata-kata pujian untukmu di depan Elena!" ucap Ricky Miller.


Ricky dan wanita cantik itu saling melirik dan keduanya terlihat sangat senang.


"Aku bisa memberikan apa yang kamu inginkan, tapi aku ingin bertanya kepadamu, apakah kamu pantas mendapatkannya? Apakah Keluarga Miller juga pantas mendapatkannya?" ucap Jansen.


Nada bicara Jansen tiba-tiba berubah.


"Bagaimana aku tidak pantas mendapatkannya, dan bagaimana Keluarga Miller juga tidak pantas mendapatkannya!" ucap Ricky sambil mengerutkan kening.


Jansen tiba-tiba berdiri dan bertepuk tangan di atas meja dan berkata, "Mari kita bicarakan tentang keluarga Millermu. Elena dan aku hidup dengan baik di kota Asmenia. Siapa yang memaksa kita ke Ibu kota?"


"Setelah datang ke Ibu kota, kapan keluarga Millermu memberiku wajah yang baik? Dasar pecundang, tak berguna, sampah!" ucap Jansen.


"Seolah-olah aku, Jansen, menggunakan uang kalian, tapi kamu coba bertanya pada Keluarga Miller, apakah Keluarga.Miller memberiku uang sepeser pun?" ucap Jansen.


"Aku sekarang memiliki status seperti ini, karena itu semua bergantung pada apa yang sudah aku bangun sendiri!" ucap Jansen.


"Dan Keluarga Miller bisa mengalami situasi seperti itu, itu karena disebabkan oleh Jessica Miller!" ucap Jansen.


"Kalian meminta uang padaku sekarang, apakah kalian pantas mendapatkannya?" ucap Jansen.


Suara tenang, kata-katanya seolah-olah seperti pedang yang menusuk ke dalam hati Ricky!


Tak bisa berkata-kata dan membalasnya sedikit pun!


"Apakah ada kakak ipar seperti ini yang mengungkit masa lalu? Ricky ini adalah sepupumu!" wanita cantik di sebelahnya kesal dan berkata, "Selain itu, Bibi Renata-lah yang meminta kami untuk datang!"


"Bukan urusanmu!"


Jansen berteriak dingin, "Bukan giliranmu untuk berbicara di sini. Bahkan jika Renata ada di sini pun, dia tidak memenuhi syarat untuk berbicara!"


Saat berbicara, Jansen melingkarkan tangannya di dadanya dan berkata dengan sedikit meremehkan, "Jika yang kalian inginkan adalah uang, itu tidak ada. Aku akan memberikan


kalian sepatah kata saja. Enyahlah!"

__ADS_1


Ricky menjadi marah dan berkata, "Beraninya kamu melakukan ini padaku, tunggu Elena menceraikanmu, tunggu sampai kamu menangis, dasar sampah, pecundang"! ucap Ricky Miller.


Plakk!


Jansen menamparnya dengan tangan kirinya, Ricky terdiam dan berteriak, "Jansen, kamu berani memukulku!"


"Sialan aku memilih hari untuk bertarung denganmu!" ucap Ricky.


Jansen kembali menamparnya. Ricky terlempar dari tempatnya, dan gigi depannya terlepas!


"Tamparan ini untukmu karena sudah menampar sekretarisku! Satpam, antarkan tamu!"


Brakk!


Pintu dibuka, dan tak lama kemudian beberapa petugas keamanan masuk. Sekretaris wanita itu sudah berdiri di luar pintu, dan dia terlihat sangat bersemangat!


Sebelumnya, tuan muda Keluarga Miller memberinya tamparan, tapi sekarang bos besarnya membalas tamparan itu, sangat keren!


"Jansen, kamu tunggu saja penyesalanmu!" ucap Ricky Miller.


Meskipun Ricky tidak mau pergi, namun dia dibawa oleh satpam keluar.


"Pelan-pelan saja!" teriak Ricky Miller.


Jansen tiba-tiba berteriak, "Aku tidak bisa menyetujui urusan yang lainnya, tapi aku masih bisa menjadikanmu manajer umum Grup Dream Internasional. Pergi ke bawah dan tunggu administrasinya!"


Setelah Ricky Miller diusir dari kantor, dia tercengang dan berkata, "Jansen mengatur pekerjaan untukku?" gumam Ricky Miller.


"Sepertinya, kakak iparmu masih sangat takut padamu!" ucap wanita cantik.


Wanita cantik di sampingnya mulai menampakkan senyum.


"Seharusnya begitu, dia pasti takut aku akan mengadu di depan Elena!" ucap Ricky Miller.


Ricky Miller tersenyum penuh kemenangan dan membawa wanita cantik pergi ke lantai pertama.


Segera, sosok seperti manajer datang dan menyerahkan dua tiket pesawat dan izin kerja, "Manajer Ricky, kami sudah mengurus yang diperintahkan Presdir Jansen untukmu. Ini adalah tiket pesawatnya!" ucap orang itu.


"Tiket?" tanya Ricky Miller


Ricky Miller bingung. Dia melihat izin kerjanya dan dengan mata kepalanya melihat bahwa dia memanglah seorang manajer umum. Namun, pasti ada yang salah dengan tiket pesawatnya. Mengapa dia pergi ke Afrika?


"Presdir Jansen berkata, tolong atur agar kamu pergi ke Afrika bagian Ethiopia untuk membuka gurun dan menjadi manajer umum!"


"Ia mengatakan bahwa bakatmu sangat cocok untuk digunakan di Afrika!"


"Omong-omong, gaji tahunan adalah 100.000 bir Ethiopia!" Manajer itu tertawa.


Ricky marah dan merobek tiket pesawatnya ke lantai dan berkata, "Setan baru mau pergi ke Afrika untuk mengembangkan gurun yang tandus!"


"Sayang, Ethiopia adalah negara termiskin di Afrika!"


Wanita cantik di sampingnya berkata dengan wajah tidak senang.


Dada Ricky Miller sangat sakit. Gigi depannya yang copot karena Jansen tiba-tiba muncrat keluar.

__ADS_1


__ADS_2