Jansen Scott, Menantu Terbaik

Jansen Scott, Menantu Terbaik
Bab. 336. Menilai Orang dari Penampilan


__ADS_3

Gadis yang mengenakan stocking hitam itu bak kucing terinjak ekornya , dia buru - buru berdiri dan dengan cepat menyeka roknya dengan tisue sambil berteriak keras - keras , " Ah , rokku ! Olivia ini semua gara - gara kamu ! "


" Eh , pacarmu yang menyenggol ! " Jawab Olivia pelan sampai hampir berbisik .


" Masih berani membantah ! Minuman ini kan kamu yang bawa , kalau bukan karena kamu yang duduk di sini , rokku tidak akan kotor ! " Teriakan gadis yang mengenakan stocking itu membuat semua orang yang ada di sana menatap ke arahnya .


Olivia dan Freya semakin merasa malu , apalagi Olivia dia lahir di pedesaan dan sekarang memiliki seorang anak , oleh karena itu dia selalu merasa dirinya lebih rendah daripada orang lain , kemudian dia segera meminta maaf , " Maaf ini salahku , aku akan akan ganti rugi untuk rokmu ! "


" Ganti rugi ? Memangnya kamu mampu ? Kamu tahu tidak berapa harga rokku ? Kamu bekerja seumur hidup pun tidak akan mampu membayarnya ! "


Gadis itu kemudian menunjuk ke arah pria yang tampak seperti anak bangsawan dan mengadu , " Tuan Aaron , lihat dia mengotori hadiah ulang tahun darimu ! Rok ini adalah merek Chanel ! "


" Olivia ! Ini memang salahmu , semua ini terjadi gara - gara kamu dan putrimu yang menjijikkan itu ! Seharusnya kamu tidak duduk di sini , sekarang lihat kan , kamu telah mengotori rok Angelina dan kamu juga tidak akan mampu ganti rugi ! "


" Rok ini seharga 30 ribu yuan , apakah upahmu sebanyak itu ? "


" Huh , dasar menjijikkan ! Sangat memalukan ! "


Yang lainnya juga ikut menegur .


Wajah Olivia memerah padam , sementara mata Freya sudah lembap hampir menangis !


" Ganti rugi ! Aku beritahu ya , jangan kira kamu miskin lalu bisa cari alasan , pokoknya hari ini kamu harus menyenangkan pacar ku atau aku tidak akan pernah selesai denganmu ! "


Pria yang perawakannya seperti anak bangsawan dan dipanggil Tuan Aaron menunjuk - nunjuk ke arah Olivia , akan tetapi begitu dia selesai berbicara seketika dia tidak bisa bergerak !


Karena di belakang Olivia berdiri seorang pemuda yang tampan dengan tangan di saku , kemudian perlahan - lahan menghampirinya .


Anehnya , cara jalan pemuda ini sangat sangat biasa saja , tapi bisa memberikan orang yang melihatnya perasaan yang sangat kuat , karena mereka semua dapat melihat bahwa pakaian yang dikenakan pemuda itu adalah barang mewah yang mahal !


Detik ini , bukan hanya dia yang tercengang , tetapi Angelina beserta yang lainnya juga tercengang melihatnya , di pikiran mereka hanya ada dua kata , sangat tampan !


Pria yang datang itu adalah Jansen , hanya terlihat dia duduk di sebelahnya sambil melingkarkan tangannya di dada , berkata dengan datar , " Aku yang akan ganti rugi atas kesalahan dia ! "


Angelina beserta teman - temannya agak ketakutan , setelah melihat pria ini dengan lebih cermat mereka menemukan bahwa setelan yang dikenakan pemuda itu adalah edisi terbatas Armani , jam tangan Patek Philippe , sepatu Gucci , dan bahkan sebelumnya mereka melihat kunci mobil Lamborghini tergantung di pinggangnya .


Generasi bangsawan ? Ini baru bangsawan asli !

__ADS_1


Kedua pria itu agak kesal , mereka merasa cahaya mereka telah diambil oleh pemuda ini !


Tuan Aaron berkata dengan nada suara tinggi , " Siapa kamu ? Kamu tahu berapa harga rok ini ? "


" Hentikan omong kosongmu , berapapun akan aku bayar ! " ujar Jansen dengan nada yang datar .


" Memang kamu mampu menggantinya ? Ini rok Chanel ! " seru Tuan Aaron sambil mengerutkan keningnya .


" Hum , Tuan Aaron , sepertinya lupakan saja sudah , apalagi ini hanya rok , ini bukan masalah besar ! "


Tiba - tiba Angelina tertawa , selesai berkata seperti itu dia menunduk menatap lantai , tidak memiliki nyali untuk melihat Jansen .


Tuan Aaron bahkan semakin kesal , " Angelina , rok yang kuberikan kepadamu seharga 30 ribu dan kamu bilang tidak perlu diganti ? "


Angelina menimpali ucapannya dengan nada yang tidak puas, " Bukan hanya kamu kok yang memberikan aku rok , apa yang perlu dibanggakan ! Terlebih lagi aku juga punya banyak rok seperti ini ! "


Tuan Aaron juga mengerti kalau pacarnya sedang menaksir pemuda tampan ini , lalu dia memarahi Jansen , " Siapa kamu , beraninya merayu pacarku ! "


Jansen yang dari tadi masih melingkarkan tangannya di dada , menjawab , " Aku merayu pacarmu ? Atau pacarmu yang merayu aku ? Kalau matamu tidak bagus , sebaiknya kamu donasikan kepada yang lebih membutuhkan saja , agar tidak terus disana menjadi dekorasi yang sia - sia saja ! "


" Kamu ! "


" Huh , kakak ini tampaknya memiliki aura yang kuat ! Pasti ada banyak gadis yang mengejarnya , tidak seperti aku yang dikejar oleh Eva seorang ! " Pria lainnya juga cemburu , kemudian menyindir dengan kejam .


Jansen menjawabnya dengan malas , " Kalau tidak ada yang mengejarmu , aku hanya bisa mengatakan kalau kamu jelek , selain itu kamu juga miskin , yang anehnya sudah jelek miskin , tapi masih bisa - bisanya menertawakan orang lain ! "


Pria itu tertegun sejenak kemudian tersenyum paksa , " Laki - laki itu tidak bergantung pada uang , tetapi pada kemampuan , untuk apa punya uang punya penampilan tapi hanya pria yang lemah ! "


" Memang kamu punya kemampuan ? Aku bisa memperkirakan kamu berlari sebanyak dua atau tiga putaran mengelilingi mall ini juga paling sudah lelah seperti seekor anjing ! " Jansen tersenyum sinis.


" Kamu ! "


Pria itu sangat kesal , tetapi jika dikatakan memang dia tidak bisa menandingi Jansen , dia tidak setampan Jansen dan dia juga tidak memiliki aura sekuat Jansen , seketika dia pun sangat malu sampai tidak bisa membantah.


" Chris , bukannya aku menyalahkanmu , tetapi bahkan aku saja mengira kamu tidak jantan . Terakhir kali aku menyuruhmu membawa galon ke asramaku saja kamu sudah kelelahan , sudah jujur saja aku sangat meremehkanmu ! " Gadis berkacamata yang ada di sebelahnya juga membantu Jansen bicara .


" Eva , kamu ! "

__ADS_1


Pria bernama Chris itu sangat marah sampai hidungnya memerah .


Dua orang pria itu kehilangan muka mereka dan lekas pergi dengan geram , pacar mereka telah ditarik oleh pangeran misterius itu , jika mereka tetap tinggal lantas hanya akan semakin malu saja !


Begitu mereka pergi , tiga wanita yang tersisa menatap Jansen sambil menunjukkan sisi terbaik mereka !


" Tuan yang terhormat , aku tidak tahu di universitas mana kamu belajar ? Apakah kamu senior kami di Universitas Kota Asmenia ? " tanya gadis yang mengenakan stocking hitam dengan penampilan pura - pura polos .


" kalau iya memang kenapa ? Ingin mengejarku ? " Balas Jansen sambil tersenyum anggun .


" Lihat , kamu sudah membuat pacarku marah sampai kabur , bukankah kamu harus ganti rugi ? "


Gadis yang mengenakan stocking Hitam menatap Jansen dengan mata yang bulat seperti buah persik , selama dia bisa merayu Jansen , maka pangkatnya akan langsung naik menjadi bangsawan , dan Tuan Aaron yang sebelumnya , keluarganya hanya membuka sebuah pabrik kecil tentu saja tidak termasuk bangsawan !


" Ya , kalau kamu adalah senior kami bisa dong kita bertukar nomor WhatsApp , nanti begitu kami menemukan kesulitan di suatu pelajaran , kita jadi bisa bertanya kepada Kakak . " Ujar gadis berkacamata yang tidak mau kalah dan raut wajahnya tampak sangat antusias .


Namun Jansen hanya tersenyum tipis dan menoleh untuk melihat Olivia , hanya terlihat Olivia masih tersentak kaget , bahkan Freya tampak sangat antusias .


Kemudian pada saat ini Jansen berdiri dan menggendong Freya dan di saat yang sama dia mencibir , " Maaf , aku tidak nafsu kepada wanita ****** , apalagi ****** yang menganggap dirinya selalu benar dan sangat miskin ! "


" Kamu ! "


Ketiga wanita itu menatapnya , barusan pemuda ini memanggil mereka ******.


Jansen hanya menunjuk - nunjuk mereka dengan anggun kemudian dia melambaikan tangannya memberi isyarat selamat tinggal sambil menggendong Freya pergi !


Semua kejadian ini pun berlalu seperti air mengalir !


" Oh iya , ngomong - ngomong , kalian bilang Olivia tidak punya pacar ? Mohon maaf , aku pacarnya ! "


Ketika Angelina dan teman - temannya hendak menyerah , suara Jansen terdengar lagi dan ucapannya membuat mereka semua tercengang !!


Sejak awal , mereka telah memandang rendah Olivia dan merasa bahwa hidup Olivia sangat sengsara , dia berasal dari kampung , lalu hamil sebelum menikah , dia sama sekali tidak berada di dunia yang sama dengan mereka !


Tapi sekarang , seorang pria yang tampan dan kaya malah menganggap mereka pelacur dan sebaliknya mengaku sebagai pacar Olivia !


Sekarang , apakah mereka masih memiliki muka untuk berpura - pura di depan Olivia ? Apakah mereka pantas menertawakan orang lain ?

__ADS_1


" Tuan Jansen , makanan yang Anda inginkan sudah kami bungkus ! "


Saat ini , seorang manajer restoran berkata kepada Jansen yang sudah hampir ingin pergi , kemudian Jansen mengambil makanannya , lalu pergi dengan tenang .


__ADS_2