Jansen Scott, Menantu Terbaik

Jansen Scott, Menantu Terbaik
Bab. 445. Tergantung pada Elena!


__ADS_3

Penonton gempar!


Renata dan yang lainnya tercengang!


Terutama Paman Keempat Rowen, lehernya seperti tersedak sehingga dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun!


Sebelumnya dia mengatakan kepada Jansen bahwa lukisan milik Jansen adalah palsu, tidak sebagus lukisan bunga peony milik Jasper. Jika hadiah Jansen lebih mahal dan berharga, Rowen akan bersulang untuknya tapi sekarang dia ingin melupakannya begitu saja?


"Tuan, tuan Wildan, apakah kamu tidak salah liat?"


Suara Nenek juga sedikit berubah. Ini adalah harta berharga dari kerajaan Raja Ganlong. Ini jauh lebih berharga daripada lukisan bunga peony apa pun!


"Nenek Miller, aku tidak berani mengatakan apa-apa, tapi benda ini, aku berani jamin!"


Kata Wildan menjelaskannya perlahan, yang terutama adalah segel istana ini dibeli oleh perwakilannya dari tangan kolektor asing, ini adalah perintah Nona Gracia kepadanya!


Dan dia juga tahu kalau Nona Gracia memberikan hadiah ini kepada Jansen!


"Ini, ini benda asli!"


"Bagaimana Jansen bisa mendapatkan benda berharga ini?"


"Aku tidak tahu mana yang lebih berharga ini atau lukisan bunga peony milik Tuan muda kedua Woodley!"


Melihat Wildan secara langsung mengakuinya, terdengar suara orang-orang berdiskusi di aula!


"Lukisan bunga peony?"


Wildan yang masih dalam kemarahan, melihat lukisan bunga peony itu dan berkata sambil mencibir, "Apa bisa benda ini dibandingkan dengan segel istana? Semuanya lihat, cetakan segel yang ada di lukisan bunga peony bukankah ini harta karun Kerajaan Ganlong?"


Mendengar ini, orang-orang akhirnya menyadari dan semakin kaget!


Ternyata segel yang ada di lukisan bunga peony, dibuat dari segel giok yang ada di tangan tuan Wildan!


Ini memalukan!


Lukisan bunga peony terkenal dengan segel harta karun Kerajaan Ganlong, tapi sekarang pemilik aslinya ada di depan mata!


"Apalagi, lukisan bunga peony ini palsu!"


Kata-kata tuan Wildan membuat orang-orang terkejut. Dia menunjuk ke harta karun Raja ganlong di lukisan bunga peony dan berkata, "Tulisan di harta karun ini ada yang kurang!"


Setelah berbicara, dia menatap semua orang yang hadir dan hampir berteriak marah!


"Lukisan ini palsu!"


"Cetakan Segel ini juga palsu!"


"Semuanya palsu!"


Seluruh aula menjadi sunyi. Orang-orang melihatnya kembali dengan cermat dan melihat bahwa ada kata yang kurang. Mereka memandang Keluarga Woodley lagi untuk melihat bagaimana mereka menjelaskannya.


Veronica dan Jasper tampak tegang dan tidak bisa berkata apa-apa!


Mereka tidak tahu kalau lukisan bunga peony ini palsu!


Jasper khususnya, sebelumnya dia begitu arogan di depan Jansen. Dan hasilnya?

__ADS_1


Punya Jansen asli dan miliknya palsu. Pemilik lukisan palsu mengatakan miliknya asli, sungguh memalukan!


Nenek memandang Jasper dan Jansen. Tiba-tiba dia merasa sedikit malu!


Sepuluh menit yang lalu, dia kecewa dengan Jansen, tapi sekarang?


Dia juga dipermalukan parah oleh Jansen!


"Jansen, kalian berdua tetaplah di sini. Kata-kata Jasper tadi, kamu juga jangan ambil hati!" kata nenek.


Melihat nenek berbicara seperti itu, Renata dan Jessica sama-sama mengomel. Mereka hampir membuat nenek berubah pikiran, tetapi akhirnya Jansen membalikan keadaannya!


Dan sekarang sepertinya nenek merasa malu, tapi belum tentu dia merasa bersalah pada Jansen!


"Benar, benar, Jansen, jangan masukkan ke dalam hati!"


Kata Keluarga Miller sambil tersenyum.


Ini ironis, padahal sebelumnya mereka juga yang tertawa paling keras!


Jansen hanya terdiam!


"Jansen, kami juga tidak tahu bahwa hadiah yang kau berikan itu asli. Jika kami tahu, bagaimana mungkin kami berkata begitu!"


Kata Paman Ketiga Rowen mencoba keluar dari masalah, tapi dialah satu-satunya yang bisa membujuk Jansen.


Jansen akhirnya mengangguk, lalu mengubah sikapnya menjadi pasrah dan berkata dengan ringan, "Aku tidak tahu apakah Keluarga Miller tahu lukisan itu asli atau tidak, tetapi apakah Keluarga Miller pernah melihat hadiah itu dengan cermat? Apakah keluarga percaya pada hadiah itu? Tidak, bahkan belum melihatnya, lukisan itu sudah di buang ke luar pintu. Jadi seperti ini lah Keluarga Miller ramah pada tamu?"


Mendengar perkataannya, bahkan nenek juga malu untuk bicara!


Dalam hal ini, mereka memang bersalah!


"Jansen, sudahlah jangan diambil hati, kemarilah, paman keempat bersulang untukmu!"


Rowen menuangkan segelas anggur dan memberikannya kepada Jansen.


Dia sudah mengatakan sebelumnya, jika hadiah Jansen lebih mahal daripada hadiah Jasper, dia akan bersulang untuk Jansen!


Sekarang, dia melakukan apa yang dia katakan!


Tentu saja, dia tidak dengan tulus meminta maaf kepada Jansen, sebaliknya dia malah makin membenci Jansen!


Tapi dia tidak ingin ibunya dipermalukan!


Jansen menatapnya dan mengambil gelas itu!


Rowen dengan gembira, menghadap ke arah semua tamu dan berkata, "Kalian lihat, ini hanya kesalahpahaman. Mari kita minum segelas anggur ini, dan lupakan semuanya!"


Dia terlihat seperti pembawa damai!


Wuss!


Begitu dia selesai berbicara, Jansen menumpahkan segelas anggur ke wajahnya!


"Aku hanya seorang pecundang, anggurmu ini, aku tidak berhak meminumnya!"


Setelah menumpahkan anggur itu, Jansen melempar gelasnya dan mengatakannya dengan lantang.

__ADS_1


Dia tahu jelas bahwa Keluarga Miller berharap dia mendapat malu kali ini. Kesopanan mereka hari ini hanyalah kepura-puraan!


Karena sudah seperti ini, untuk apa lagi mencari muka!


Rowen berdiri tercengang di sana dan membiarkan anggurnya menetes, seluruh tubuhnya gemetar karena marah.


Dia seorang bos besar yang bertanggung jawab atas puluhan miliar, tak disangka dia disiram anggur oleh seorang pecundang bahkan di depan banyak orang. Bagaimana dia akan berhadapan dengan orang banyak nantinya!


Kebetulan ada banyak orang penting yang hadir, terutama ibunya, yang menyebabkan dirinya bertindak seperti itu.


"Elena, ayo kita pergi!"


Jansen berbalik, meraih tangan Elena dan pergi.


Seluruh aula masih hening dan banyak orang kaya dikejutkan dengan perbuatan Jansen. Berani sekali dia dengan Keluarga Miller, bukankah ini akan membuat Keluarga Miller kehilangan gengsinya?


Pada saat yang bersamaan, mereka juga merasa sedikit kagum!


Apakah seperti ini masih bisa di bilang pecundang?


Sial!


"Pergi pergi pergi, jangan pernah kembali lagi. Ini hanya kesalahpahaman saja, aku tidak menyangka dia sangat perhitungan, bahkan paman keempat di buat malu!"


Renata tiba-tiba berkata dengan marah. Melihat Jansen menantang Keluarga Miller, hatinya merasa tertekan!


Wajah Jessica juga menjadi muram. Dia melirik nenek, melihat wajah nenek juga muram, dia langsung tahu kalau nenek juga tidak senang!


Nenek pasti sangat malu dengan Keluarga Miller yang salah paham terhadap Jansen. Tetapi yang Jansen lakukan sangat tidak sopan sehingga dengan sifat nenek yang keras kepala, dia pasti akan memperdebatkannya lagi!


"Nenek Miller, ada satu hal lagi yang mungkin tidak kamu ketahui!"


Pada saat ini, Tuan Wildan tiba-tiba berbicara lagi, "Masalah Panti Asuhan Cahaya Harapan, Tuan Jansen. Tidak, Jansen yang mengubah pikiran nona Gracia sehingga akhirnya dia menyerahkan panti asuhan itu. Dan ide untuk meledakkan gunung untuk membuka jalan itu datang dari Jansen!"


"Kamu, kamu bilang Jansen yang menyelamatkan Panti Asuhan Cahaya Harapan? Jadi dia telah menyelesaikan tugas yang kuberikan padanya?"


Perasaan nenek langsung meledak. Dia selalu mengira karena kebijakan resmi pemerintah!


Dia langsung menatap Renata dengan marah. Bagaimanapun, Renata berkata bahwa Panti Asuhan Cahaya Harapan bisa diselamatkan, itu adalah kerja keras dari banyak orang!


Renata menundukkan kepalanya dan tidak berani berbicara.


Anggota Keluarga Miller juga dalam suasana hati yang sama. Terutama Paman Keempat Rowen, yang terakhir kali mengatakan bahwa langkah meledakkan gunung untuk membuka jalan adalah langkah yang jenius!


Tapi ide ini sebenarnya datang dari Jansen!


Saat dia mendengarnya, dia juga mengatakan bahwa orang yang bisa berpikir begitu adalah pebisnis jenius!


Pecundang?


Sampah?


Pebisnis jenius?


Beberapa sebutan itu muncul dan semuanya ditujukan pada Jansen, semuanya nampak tidak nyata!


"Dan ada satu lagi, Nona Gracia juga bilang, jika Keluarga Miller ingin bekerja sama dengan Grup Aliansi Bintang semuanya tergantung pada pendapat Elena!"

__ADS_1


Tuan Wildan meninggalkan sepatah kata dan pergi dengan sekretarisnya!


Kalimat ini terdengar seperti bom dan membuat anggota Keluarga Miller terdiam untuk waktu yang lama!


__ADS_2