
__ADS_3
"Karena dia adalah asistenmu, Naomi, kamu pasti ada cara. Tolong, selamatkan ayah ku!"
Wanita itu mengira kalau Naomi ada cara.
Diam-diam, Naomi merasa sangat gelisah. Sebenarnya, dia tidak tahu apa yang terjadi. Biasanya, dia hanya membantu orang mengoperasi dan pasien yang dioperasi memiliki riwayat laporan medis. Dia tidak pernah menghadapi masalah yang terjadi tiba-tiba seperti ini.
"Bantu dia berdiri, lalu letakkan tanganmu di dadanya."
Tiba-tiba, Jansen berbisik di telinga Naomi.
Naomi segera mengikuti arahan Jansen.
"Tekan ringan dadanya, lalu tepuk perlahan punggungnya." Jansen menambahkan.
Tatapan Naomi terlihat aneh, tapi dia tetap memercayai Jansen. Setelah menepuk beberapa kali, tiba-tiba pria tua ini batuk-batuk dengan keras dan memuntahkan sebiji anggur.
"Ah!"
Pria tua ini mengeluarkan suara lemah, napasnya mulai kembali pulih.
"Anggur?"
Mike dan istrinya kaget.
"Anggur menyumbat tenggorokannya."
Naomi berbicara dengan pelan dan malu. Sebagai seorang dokter kepala ahli bedah, dia bahkan tidak bisa mengetahui masalahnya.
"Tidak heran, Naomi memang hebat."
Mike mengira bahwa ini adalah berkat Naomi, dia sangat memuji Naomi.
"Mike, setelah pulang, kita harus memberikan Naomi hadiah," kata wanita itu sambil tersenyum.
"Sebenarnya, tidak heran tenggorokan pria tua ini tersumbat oleh anggur."
Pada saat ini, Jansen berkata, "Kondisi orang tua ini sudah melemah, fungsi tubuhnya telah menurun dan menyebabkan anggur ini menyumbat tenggorokannya. Untungnya, orang tua ini masih selamat. Ditambah dengan perawatan yang baik, dia masih bisa hidup satu tahun lagi. Terutama bagian jantung, tampaknya memang tidak ada masalah, tapi fungsinya melemah. Kalau tidak hati-hati, risiko bisa terjadi kapan saja. Kecuali ada benda asing yang merangsang jantung untuk menyelamatkan nyawanya."
Mike langsung tercengang, asisten ini terlalu pintar bicara.
"Naomi, apa maksud asistenmu?"
Wanita itu bertanya.
Naomi masih tenggelam dalam pujian Mike. Dia tahu, Mike adalah bos besar di Departemen Kesehatan. Kalau Naomi dipuji, ketenarannya di dunia medis Ibu kota akan semakin besar.
"Naomi, apakah itu adalah maksudmu?"
__ADS_1
Melihat Naomi tidak berbicara, Mike pun menebak-nebak.
"Itu pasti maksud Naomi. Pemuda ini adalah asistennya."
Wanita itu tampak yakin.
Naomi baru bereaksi. Dia menundukkan kepalanya dan Melihat Jansen memegang sebuah salep, lalu perlahan-lahan mengoleskannya di dada pria tua ini.
"Salep ini adalah salep Giok hitam, biasanya digunakan untuk mengobati patah tulang atau penyakit lainnya. Tapi, di dalam salep ini ada komposisi yang bisa berguna untuk merangsang fungsi jantung." Jansen mengangkat kepalanya dan menjelaskan.
Naomi sedikit tercengang mendengarkannya. Dia hanya bisa mengangguk kaku.
Saat ini, ambulans tiba. Tidak hanya itu, sejumlah wartawan juga datang.
Mike langsung menceritakan semua kejadian tadi dan memuji-muji Naomi.
Semua wartawan mengepung Naomi untuk mewawancarainya.
"Dokter Naomi, bagaimana Anda tahu bahwa tenggorokan orang tua itu tersumbat?"
"Mungkin karena pengalaman. Aku adalah lulusan luar negeri, aku juga sudah banyak melakukan operasi. Sedikit banyak, aku bisa Melihat masalah yang terjadi pada pasien."
"Dokter Naomi, keterampilan medismu begitu hebat, apakah Anda ada rencana untuk pindah ke Sanatorium?"
"Rencana seperti itu ada, tapi aku masih muda. Aku masih harus mengumpulkan banyak pengalaman."
Naomi terlihat tenang menghadapi wartawan, padahal di dalam hatinya sangatlah bersemangat.
Tentu saja, saat menjawab orang-orang, dia juga mengingat Jansen.
Meskipun Jansen yang memberi tahu Naomi bahwa tenggorokan pria tua itu tersumbat, tetap Naomi yang menyembuhkannya.
Dia menikmati pujian ini dengan sendirian dan santai.
Jansen juga tidak peduli melihat Naomi yang tidak mengungkit namanya. Dia naik bis dan pergi.
Meskipun Penatua Jack mengingatkannya untuk melakukan hal yang berkelas demi menarik lebih banyak perhatian orang-orang besar, Jansen merasa dia tidak perlu menurunkan dirinya hanya untuk menjelaskan masalah ini.
Terlebih, melihat Naomi yang begitu angkuh, pada akhirnya dia juga akan membutuhkan pertolongan Jansen.
Temperamen anak muda tidak stabil. Anggap saja ini adalah pelajaran untuknya.
Setelah tiba di kediaman Penatua Jack, Jansen menjelaskan tujuan kedatangannya.
"Ternyata dokumen persetujuan? Aku akan segera mengutus orang untuk menyiapkannya. Oh iya, apakah anggur tempo hari masih ada?" Penatua Jack langsung menyetujuinya.
"Bukankah terakhir kali aku memberimu 30 botol? Sudah habis dalam waktu secepat ini? Satu bulan saja belum sampai!" Jansen terkejut.
__ADS_1
"Haha, salahkan teman-teman lamaku itu. Saat berperang, mereka hanya belajar minum. Setelah meminum anggur yang kamu berikan, mereka jadi sering datang mengunjungiku, membuatku risih saja. Begitulah stok anggur yang kamu berikan habis." Penatua Jack menggaruk kepalanya.
Jansen menjawab dengan wajah muram, "Kalau begini, mungkin aku harus buka pabrik anggur. Anggur itu bukanlah anggur biasa yang bisa diproduksi dengan mudah. Beberapa bahan yang dibutuhkan adalah cistanche deserticola yang berasal dari padang gurun dan juga polygonum multiflorum."
"Jansen, 10 botol lagi saja. Bukankah permintaanmu ini adalah permintaan khusus? Kalau permintaan khusus, kamu harus memberikan kami anggur. Jangan berikan kepada orang lain. Tenang saja, aku sudah membahas Aula Xinglin dengan teman-teman lamaku. Mereka pasti akan membantu Aula Xinglin. Oh iya, kapan Aula Xinglin di buka?" tanya Penatua Jack sambil tertawa.
"Mungkin besok atau lusa."
"Baik, saat hari pembukaan, aku akan menyuruh orang memberikanmu selamat."
Setelah keduanya selesai bicara, di RS Rakyat, para dokter dan Kepala Sanatorium datang mengunjungi pria tua yang berbaring di tempat tidur.
"Naomi, penyelamatan yang kamu berikan telah memberikan kontribusi yang besar. Beliau adalah Pak Zion dari Departemen Kesehatan. Beliau adalah bos besar kami. Dengan adanya perintah Beliau, itu lebih efektif dibandingkan dengan papan nama apa pun." Kepala Sanatorium sangat kagum.
"Naomi, selamat!"
"Kamu memang hebat bisa melihat tenggorokan bos besar tersumbat. Kalau bukan kamu yang menyelamatkan tepat waktu, kehilangan napas mungkin saja terjadi."
Para dokter lainnya mengucapkan selamat.
"Tidak, tidak."
Naomi menjawab dengan rendah hati, tapi sebenarnya dia sangat terkesan.
Sepertinya, setelah besok, namanya akan terkenal ke seluruh rumah sakit besar di Ibu kota.
Tidak diragukan lagi, ini bisa menjadi modal besar baginya untuk bekerja di Sanatorium.
Saat mengobrol, Mike dan istrinya beranjak masuk. Mereka kembali berterima kasih kepada Naomi. Namun, di saat bersamaan, elektrokardiografi di samping tempat tidur menunjukkan kejanggalan. Tiba-tiba, elektrokardiogram yang pada awalnya normal berubah menjadi lambat.
"Gawat, detak jantung Kakek melambat!"
"Dokter, cepat lihat!"
Para perawat sangat cemas.
Wajah Mike dan istrinya berubah, mereka cemas Melihat pria tua ini.
Beberapa dokter bergegas memeriksanya, tapi wajah mereka berubah menjadi semakin muram. Dilihat dari pemeriksaan, fungsi jantung pria tua ini melemah.
Apalagi, kondisi ini bukanlah kondisi patologis, tapi fisiologis!
"Maaf, Kakek mengalami gagal jantung. Ditambah, tiba-tiba, kondisinya menjadi semakin lemah. Kondisinya sudah mencapai stadium A. Sepertinya, persiapan ke belakang harus segera dipersiapkan."
Beberapa lama kemudian, dokter menatap Mike dan istrinya.
Mike dan yang lainnya tercengang, dia merasa seperti disambar petir.
__ADS_1
"Mustahil! Setengah bulan yang lalu, ayahku baru melakukan medical check-up. Meskipun ada masalah dengan jantungnya, dokter mengatakan tidak ada masalah yang besar," kata Mike.
"Gagal jantung pada orang lanjut usia bisa terjadi kapan saja. Hal ini disebabkan oleh fungsi hati atau bisa saja saat medical check-up, masalahnya tidak terlalu besar. Tapi, setelah setengah bulan, Beliau tidak ada pantangan makanan dan bekerja terlalu lelah sehingga menyebabkan beban jantung meningkat dan gagal jantung." Dokter menjelaskan, "Ditambah, Kakek juga sudah berusia 87 tahun. Biasanya, fungsi tubuh akan menua dengan cepat. Jadi saya hanya bisa mengucapkan turut berduka cita."
__ADS_2