Jansen Scott, Menantu Terbaik

Jansen Scott, Menantu Terbaik
Bab. 150. Pahlawan Yang Sebenarnya


__ADS_3

" Manajer , mana manajernya ! "


teriak Boy ke arah luar ruangan .


Boy juga merasa terkejut akan kedatangan tiba - tiba dari orang - orang ini , tetapi mengingat reputasinya di karaoke Bidadari ini , dia tidak merasa panik .


" Ada apa ? "


Manajernya segera masuk ke ruangan .


" Kenapa bisa begini ? " tanya Boy .


Manajer melirik ke arah Boy lalu melirik ke arah laki - laki yang mengenakan pakaian kulit , lalu dia tersenyum pahit , " Tuan Boy , begini saja , biarkan mereka menggunakan ruangan ini , besok malam Tuan bisa datang lagi , semuanya ditanggung oleh Karaoke Bidadari! "


" Besok malam ? "


Boy merasa dia sudah diremehkan .


" Karena malam ini semua ruangannya sudah penuh , karena itu tidak ada jalan lain lagi . "


" Manajer , kamu sedang mempermalukanku ya , kamu tidak lihat aku membawa beberapa temanku ke sini ? "


" Mohon maaf , benar - benar mohon maaf ! "


Boy menggertakkan giginya dengan emosi .


Rommy itu menyulut sebatang rokok lalu berkata dengan nada dingin , "Cepat Pergi dari sini ! "


Wujudnya sangat galaknya, sekali melihat juga langsung tahu tidka boleh mencari masalah dengannya .


" Boy , sudahlah , kita juga sudah cukup bersenang - senang , lanjut lain kali saja ! " bujuk pacar dari Mona yang takut mereka akan terkena masalah .


" Eh , Kak Rommy , ruangan di ruangan ini ada banyak sekali wanita cantik . Orang ini sudah mengahabiskan waktuku , bagaimana kalau menyuruh wanita - wanita ini untuk menemani kita minum ? "


Di sebelah Rommy, seorang laki - laki berumur empat puluh lebih dengan tubuh tinggi besar dan wajah penuh jerawat tiba - tiba berkata .


Matanya terus melihat ke arah Elena , dia menjilat bibirnya dan berkata , " Yang itu merupakan barang bagus , selebriti yang menemaniku bersenang - senang waktu itu juga tidak secantik dia ! "


" Hehe , kalau Kakak Yord suka , silakan saja ! "


Hari ini Rommy memang menundang Yord untuk bersenang - senang , mereka kebetulan ada bisnis .


" Apa yang kamu katakan ! "


Boy langsung menjadi murka . Kalau sampai beritanya tersebar bahwa orang yang dia ajak ke sini malah dipanggil untuk menemani orang bersenang - senang , mau ditaruh di mana mukanya ini !


" Tuan Boy, bagaimana kalau kalian menyelesaikan masalah ini sendiri ! "


Manajer itu tidak berani ikut campur karena dia tahu latar belakang Rommy, benar - benar tidak boleh mencari masalah dengannya .

__ADS_1


" Hei bocah , aku beri kamu satu kesempatan , pergi dari sini , tapi tinggalkan temanmu ini untuk menemani kami minum - minum . Tenang saja , hanya minum - minum saja . Kalau kamu masih cerewet , pengawalku akan mencincangmu! "


Rommy menatap Boy dengan tatapan dingin , " Pergi ! "


Begitu Rommy mengucapkan perkataan itu , Boy menjadi kaget , dia langsung mengeluarkan ponselnya .


Prakkk !


Tetapi ponselnya itu langsung ditepak oleh seorang pengawal Rommy , orang itu lalu berkata dengan nada dingin , " Kalau ingin lapor polisi , kamu hanya cari mati saja . Kak Rommy , lemparkan mereka ke laut untuk jadi makanan ikan ! "


" Tidak masalah , biarkan dia bertindak! "


Anehnya , Rommy memungut ponsel Boy dengan lemah lembut lalu memberikannya pada Boy , " Bocah , aku ini membuat orang lain patuh padaku dengan kebajikanku , coba saja kamu telepon ! "


Boy segera menelepon , " Halo , Kak Jacki , ini aku Boy , aku terkena masalah di Karaoke Bidadari, ada orang yang menghadangku ! "


" Siapa , apakah kamu sudah menyebut namaku di depannya ? "


" Namanya Rommy ! "


" Rommy? Anak buah mordoc ? Boy , aku tidak bisa membantumu , kamu urus sendiri ya . Ingat , jangan melawan , dengan begitu Kak Rommy tidak akan terlalu banyak perhitungan denganmu . "


Teleponnya segera ditutup . Karena takut , Jacki juga tidak berani banyak berbicara .


" Ternyata orangnya Geng Anjing Laut, cuma preman kecil , kalau dia melihatku dia hanya bisa menyalakan rokok dan menuangkan minuman untukku . Tapi karena kamu dari Geng Anjing Laut , aku tidak akan memberikanmu pelajaran . Aku berikan kamu dua pilihan , pertama biarkan temanmu tinggal untuk menemaniku minum - minum , kedua , kami akan memukulmu ! " kata Rommy dengan nada meremehkan .


Rommy berjalan ke hadapan Boy dan melandaskan pukulannya ke perut Boy. Pukulan Rommy ini membuat Boy berteriak kesakitan dan meringkuk .


Sudah dibilang kalau Karaoke Bidadari ini tidak beres , kalau Salsa tidak bilang pacarnya punya kemampuan mereka tidak akan datang ke sini .


"Boy pasti punya jalan keluarnya , semuanya jangan panik ! " hibur Salsa.


Dalam hati , Salsa selalu merasa pacarnya ini serba bisa . Tetapi Boy sudah ketakutan dari tadi , Jacki bahkan juga takut pada bos besar seperti Rommy , lantas apa yang bisa dia lakukan !


" Adik - adik , kalian terlalu banyak berpikir . Pacar kalian tidak akan keberatan , kalian lebih baik temani Kak Yord baik - baik , setelah minum - minum kami akan membiarkan kalian pergi ! " Rommy tertawa sinis .


" Kalian berbuat seenaknya seperti ini , memangnya kalian tidak takut terkena masalah ? "


Pada saat itu , Elena yang dari tadi muram akhirnya membuka mulutnya . Dengan statusnya , dia tentu saja tidak takut pada preman - preman ini .


" Boleh juga , masih ada jalan hukum , lapor polisi ! "


Pacar dari Mona juga berdiri di depan semua orang untuk menghadang . Tak disangka , kedua orang itu berani maju , jauh lebih baik daripada si Boy itu .


" Beraninya lapor polisi , cari mati ! "


Seseorang menepuk ponsel di tangan pacarnya Lusi , dia tidak membiarkan mereka menelepon .


" Ya ampun , tidak disangka masih ada dua laki - laki ini , boleh juga ! " kata Rommy sambil tertawa .

__ADS_1


" Kalau dua bocah ini punya nyali , berarti si wanita cantik itu juga punya nyali . Tapi , semakin galak aku semakin suka , jauh lebih baik daripada wanita - wanita penghibur itu . "


Yord menatap Elena sambil tertawa , dia kemudian berkata , " Adik kecil , kalau kamu ingin main , Kakak akan menemanimu bermain , aku jamin kamu akan main sampai puas ! " " Takutnya kamu tidak akan bisa bermain ! "


Elena perlahan - lahan berdiri . Melihat orang - orang itu berselisih dengan Elena, Mona segera melihat ke arah Jansen , dia melihat Jansen memicingkan matanya sambil menegak minumannya .


Mona lalu berkata dengan emosi , " Kamu laki - laki atau bukan , Elena sudah berdiri , kamu malah masih bersembunyi ? "


Setelah dia melihat Jansen masih tidak bergerak , Mona seketika memaki , " Laki - laki berengsek ! "


" Kalian jangan terlalu emosi ! "


Pacar dari Lusi dan yang lainnya melangkah maju lagi untuk menghadang .


" Aku hargai nyali kalian , tapi aku merasa kenaifan kalian sangatlah konyol . Adik - adik sekalian , patahkan jari - jari mereka , lempar mereka keluar dari sini ! "


Rommy tidak menganggap mereka . Setelah berbicara , preman - preman di belakangnya mulai berjalan mendekat .


Pacar dari Lusi dan yang lainnya begitu terkejut , wajah mereka seketika memucat tetapi mereka juga tetap bersikukuh dan tidak membiarkan preman itu maju .


Melihat situasi itu , Elena berniat untuk turun tangan . Tetapi pada saat itu , pergelangan tangannya sudah ditahan oleh seseorang , " Mana bisa aku membiarkan istriku turun tangan membersihkan kecoak ini, biar aku saja ! "


" Jansen! "


Elena terkejut , tiba - tiba dia tertawa dan duduk kembali .


Saat Jansen membantunya menyelesaikan kasus , dia tahu Jansen lumayan hebat dalam berkelahi , hanya sekedar beberapa preman kecil saja , pasti tidak akan sulit untuk Jansen !


" Kalian menyuruh istriku untuk menemani kalian minum - minum . Aku tidak peduli dengan latar belakang kalian , aku juga tidak peduli kamu orangnya siapa , kalau kepala kalian tidak bocor hari ini , kalian tidak akan bisa keluar dari tempat ini ! "


Jansen selangkah demi selangkah berjalan maju , wujudnya tetap terlihat tenang tapi juga terlihat dingin .


" Ada satu lagi yang cari mati ! "


Rommy menatap Jansen dengan dingin .


Jansen tidak menghentikan langkahnya , dia berjalan hingga sampai ke hadapan Rommy .


Jansen tiba - tiba mengeluarkan lututnya untuk menendang , gerakannya sangat cepat , tenaganya juga tidak kecil , lututnya menghantam rusuk Rommy hingga hampir patah , membuat Rommy menunduk seperti udang .


" Apa yang kamu katakan barusan ! "


Tangan kanan Jansen menggenggam botol alkohol lalu menggunakannya untuk menghantam kepala Rommy hingga botol itu pecah berkeping - keping , darah segar mengalir dari kepala Rommy .


" Beraninya memukul Kakak Rommy , cari mati ya ! "


Yord dan yang lainnya baru tersadar , mereka beramai - ramai menyerbu Jansen.


Gerakan Jansen lebih cepat daripada mereka , Jansen menendang mereka satu per satu , hanya terdengar suara " Buk , buk , buk . " Seluruh preman itu ditendang hingga menabrak tembok , mereka memegang perut masing - masing dan berteriak kesakitan .

__ADS_1


Hanya Yord saja yang tidak kenapa - kenapa , dia mengangkat botol alkohol dan mengarahkannya kepada Jansen dengan emosi .


Tapi Jansen berhasil menghindari sambaran botol itu , hasilnya botol itu malah mengenai kepala Rommy .


__ADS_2