Jansen Scott, Menantu Terbaik

Jansen Scott, Menantu Terbaik
Bab. 1352. Gadis Tak Tau Malu


__ADS_3

Kata-kata itu tidak sependiam sebelumnya, dan ada rasa untuk langsung ke intinya.


"Tentu!"


Jansen merasa aneh. Pemandangan seperti ini sepertinya dia pernah melihatnya di suatu tempat sebelumnya!


Benar! Benar!


Sepertinya kencan buta!


"Tuan Jansen, Alexa memiliki kesan yang baik tentang kamu. Bagaimana kalian bisa bertemu? Apa kalian diperkenalkan oleh kedua orang tua kalian?" Rania bertanya.


Jansen berkata, "Aku lupa bagaimana tepatnya aku bertemu dengannya. Yang pasti, ayahku tidak mengenal ayahnya!"


Rania menyipitkan mata.


Keluarga Alexa adalah tiran lokal besar di Kota Asmenia, sedangkan Keluarga Jansen tidak mengenal Keluarga Alexa, yang artinya dia bukan keluarga tiran lokal.


Apakah Alexa membohongi dirinya sendiri, atau Alexa juga dibodohi oleh Jansen? Dia sebenarnya keluarga yang sangat biasa?


"Apakah kamu biasanya memberi jalan kepada orang tua ketika kamu naik bus?"


Rania kembali bertanya.


"Iya lah!"


Jansen mengangguk, bukan kah ini masalah kecil.


"Apakah sebelumnya kamu sulit mendapatkan SIM?"


"Lumayan sulit, sepertinya aku sudah lulus ujian tahun lalu, tidak, aku belum lulus!"


Jansen menyentuh dagunya dan merenung. SIM nya sepertinya sudah dibantu oleh Penatua Jack untuknya. Dia bahkan tidak pernah mengikuti tes.


Wajah Rania tenggelam. Tidak punya SIM?


Ini berarti bahwa dia tidak punya mobil!


Dia terus bertanya, "Berapa biaya manajemen properti rumahmu sebulan?"


"Biaya manajemen properti? Itu sepertinya tidak perlu. Aku juga tidak tahu banyak tentang hal-hal semacam ini!"


Jansen menggelengkan kepalanya.


Dia memiliki terlalu banyak properti, Kota Asmenia dan Ibu kota. Keluarga Yiwon bahkan memberinya Istana di wilayah selatan.


Siapa yang tahu berapa biaya manajemen properti? Jansen tidak harus mengurusi hal sepele ini.


Hal-hal ini semua ditangani oleh Kakak Natasha untuknya.


Rania meminum air kopinya dengan bangga dan mengajukan beberapa pertanyaan lagi.


Jansen menjawab dengan santai, namun lama-lama dia merasa ada yang tidak beres. Sikap Rania menjadi makin sombong dan dingin.


Ini seperti angsa putih.

__ADS_1


"You know? I kuliah di Oliford University!"


Rania memainkan kuku jarinya dan berkata dengan ringan, "Di sana tempat belajar para mahasiswa genius dunia, dan I ambil jurusan MBA!"


Jansen bingung. Aku tidak bertanya di mana kamu belajar.


Dan cara bicaranya setengah Huaxia dan setengah Negara Elang, mendengarkan nya saja sangat tidak nyaman!


"I i used to have winter breakfast like Pushkin!"


Rania melanjutkan, "Hobi pribadi aku adalah Diving, yaitu menyelam, tetapi pencemaran air laut domestik terlalu tinggi. Aku suka menyelam di Antartika!"


Jansen hampir saja menyemprot, Apa kamu tidak takut kedinginan?


Rania terus menjadi superior dan berkata dengan bangga, "Aku baru saja kembali dari luar negeri. Aku sudah mengunjungi banyak negara antara lain Negara Elang dan Prancis. Aku paling suka bir anggur merah!"


"Pelayan!"


Dia menjentikkan jarinya, "Bawakan aku sebotol bir anggur merah 1984!"


Pelayan berlari dan berkata dengan canggung, "Maaf, kami tidak memiliki bir anggur merah 1984 di sini!"


"Kalian Huaxia tidak mengerti bir anggur merah ya. Kalian bahkan tidak menjual bir anggur merah 1984. Sigh, benar-benar tidak mengerti bagaimana kalian hidup!" Rania menggeleng kecewa.


Suara itu tidak kecil, menarik perhatian banyak orang.


Orang-orang yang datang ke restoran barat ini semuanya adalah kaum elit sosial. Melihat Rania berpura-pura menjadi bangsawan, mereka semua sangat malu.


Orang-orang yang kembali dari luar negeri dulunya cukup populer, tetapi setelah Huaxia tumbuh lebih baik, sekarang semua itu sudah sangat umum.


"Nona Rania, kalau berbicara bir anggur merah, sepertinya bir anggur merah 1982 lebih baik, seperti Lafite!"


"You don't understand!"


Rania menegur, "Di luar negeri, tuan-tuan yang benar-benar elegan menyukai anggur merah 1984. Kamu harus belajar lebih banyak!"


Jansen berwajah gelap, Baiklah, yang penting kamu senang.


"Pelayan, aku pesan steak. Aku ingin daging sapi Charlotte, medium rare!"


Rania mengambil menu itu dan melihatnya dengan elegan. "Kalau begitu sajikan dengan Fruit Salad saja!"


"Maaf, kami tidak punya steak sapi Charlotte di sini!"


Pelayan itu salah tingkah.


"Sialan, steak nomor satu di dunia, dan kalian tidak memilikinya, sungguh mengecewakan!"


Rania berkata dengan tidak puas.


Pelayan itu bahkan lebih malu dan berbisik, "Selama ini urutan steak sapi pertama di dunia adalah Kobe Beef!"


"Apalagi steak nya tidak setengah matang, hanya tiga poin, lima poin, tujuh poin dan sembilan poin!"


Tentu saja, dia mengatakan ini dengan suara yang sangat rendah, sangat takut menyinggung Rania.

__ADS_1


Di sampingnya, Jansen hampir saja mengeluarkan jeritan babinya karena tertawa. Tiba-tiba terasa bahwa proses menunggu seseorang tidak membosankan!


Gadis tak tau malu ini seperti bermain omong kosong untuknya.


"OMG, steak nomor satu dunia adalah daging sapi Faguo Charlotte. Restoran baratmu di sini sudah ketinggalan jaman dan berantakan!"


Rania seperti anak perempuan dan berkata dengan tidak puas, "Lupakan saja. Aku bisa mengerti keterbelakangan mu. Jadi aku pesan Kobe Beef!"


Disekitar nya, hampir tertawa akan kejadian ini.


Meskipun daging sapi Charlotte juga salah satu yang terbaik di dunia, tapi itu masih tidak sebanding dengan Kobe Beef. Semua orang di dunia pun sebenarnya telah mengenalnya.


Yang terpenting adalah Rania sendiri lah yang tidak memahaminya, tetapi dia malah menyalahkan restoran barat ini yang di anggap nya sudah ketinggalan zaman. Benar-benar orang sombong yang membuat lebih banyak kesalahan.


"Apa masih ada lagi?"


Jansen memperhatikan dengan penuh semangat, bertanya-tanya berapa banyak lelucon yang akan dibuat orang ini.


Rania meneguk air dan menatap Jansen."Kamu kerja di mana?"


"Aku bekerja di Grup Aliansi Senlena, dan aku juga seorang Dokter!" ucap Jansen.


"Grup Aliansi Senlena?"


Mata Rania berbinar. Ini adalah perusahaan besar yang juga sangat terkenal di luar negeri. Dia bertanya lagi, "Mengapa kamu masih menjadi Dokter lagi? Bukankah bagus sudah bekerja dengan baik di Grup Aliansi Senlena?"


"Seharusnya itu terlalu melelahkan. Menjadi dokter lebih nyaman!"


"Tidak berguna. Pria seharusnya tidak memilih untuk merasa nyaman di usia ketika mereka harus berjuang. Tanpa berusaha keras, masa depan kamu pasti akan membenci dirimu yang sekarang!"


Rania menegur lagi, "Per bulan berapa banyak uang yang kamu dapatkan saat berprofesi menjadi Dokter? Ada sampai dua puluh ribu yuan? Biar kuberi tahu, dulu aku bekerja di perusahaan mewah kedua di dunia Grup Richemont dengan gaji bulanan 50 ribu dolar per bulan. Belakangan ini, aku pindah kerja di Maxen Group. Gajiku sekarang berlipat ganda. Menurut ku, pria yang tidak memiliki penghasilan 100 ribu dolar sebulan tidak layak menikah, nonono, juga tidak layak berbicara soal pacaran!"


Keheningan menyelimuti sekeliling mereka!


Tidak layak menikah tanpa gaji bulanan 100 ribu?


Apakah kamu yang menetapkan aturan itu?


Jika demikian, seluruh pria di dunia ini akan menjadi bujangan.


Jansen juga diam-diam terdiam, Grup Richemont? Bukankah ini industri yang diberikan Penatua Jack untuk nya?


Tampaknya dia adalah pemegang saham terbesar kedua grup ini.


"Apa kamu punya saldo rekening satu juta?"


Rania kembali bertanya.


Wajah Jansen berubah dan dengan cepat dia mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa. Dia melihat rekening-rekening itu padat dengan angka, mencapai puluhan miliar.


Dia takut setengah mati. Dia pikir saldo rekening nya dicuri dan hanya ada satu juta tersisa.


Melihat Jansen tidak berbicara, Rania kembali menegur, "Kamu tidak memiliki tabungan satu juta. Gadis macam apa yang kamu kejar? Lelaki seperti mu, kuat di luar, mati didalam. Kamu hanya belajar bagaimana terlihat menjadi CEO dari film, kamu benar-benar tidak tahu bagaimana menjadi CEO sebenarnya!"


"Jelaskan apa maksudmu, sepertinya kamu tahu?" Tanya Jansen penasaran.

__ADS_1


Rania mengangkat dagunya dan tampak angkuh, "Tentu saja, tempat aku berganti pekerjaan sekarang Group Maxen. Aku berada di posisi inti. Aku adalah sekretaris di samping Ketua Dewan, dan aku jugalah sekretaris pribadinya!"


Dia menggigit beberapa kata terakhir dengan sangat keras, seperti Ketua Dewan memiliki hubungan yang baik dengannya.


__ADS_2