
__ADS_3
Tiba-tiba ada keheningan di ruangan pribadi itu. Semua orang menatap kartu itu dan kemudian membuka mulut lebar-lebar.
Kartu itu bukan raja, tapi 2 wajik. Persis dengan yang dikatakan Jansen!
"Benar saja, 2 juga bisa dianggap sebagai raja, aku hampir dibuat terkejut olehmu!"
Jansen tertawa. Alan mengambil kartu yang paling kecil. Jansen bisa sembarang memilih satu kartu semuanya akan lebih besar dari kartu Alan.
"Kita menang!"
"Lima puluh botol!"
Elena mengepalkan tangannya dengan penuh semangat.
Mulut Alan dan Alin terbuka lebar dan diam tanpa suara.
"Gelar pangeran dunia malam yang tidak terkalahkan itu juga dihancurkan!"
Orang-orang di sekitarnya menghela napas berulang kali.
"Tidak dihitung, kamu curang!"
Tiba-tiba Alan berteriak, ingin murid Sekte Belalang minum lima puluh botol, mimpi
"Pecundang, tidak mau mengaku kalah?"
Jansen sudah terbiasa, dia menyipitkan mata dan tertawa, "Jika kamu kalah di meja judi dan gagal bayar, kamu harus meninggalkan satu jarimu!"
"Benarkah?"
Saat itu terdengar suara pelan dari pintu, seorang pria paruh baya yang mengenakan setelan batik dan penampilan yang luar biasa masuk.
"Paman!"
Melihat orang yang datang, Alan dan Alin keduanya merasa senang.
Pria paruh baya itu menegur keduanya terlebih dahulu, "Kalian ini membuat masalah saja, siapa yang membiarkanmu bermain!"
Pakaiannya terlihat biasa, tapi auranya sangat kuat, belum lagi Alan dan Alin bahkan tidak berani berbicara.
"Kalian keluar dulu!"
Alan tahu kalau pamannya bukanlah orang biasa, dia tidak ingin sampai orang-orang ini tahu mengenai dunia jianghu
"Tidak masalah!"
Siapa yang tahu kalau pria paruh baya itu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku dari Sekte Belalang ikut campur di dunia fana, bagaimana jika orang dunia mengetahuinya?"
Dia berkata dengan bangga, seperti seorang tingkat atas, dia memandang Jansen lagi dan berkata, "Anak muda, berani sekali kamu bahkan kamu berani memprovokasi keponakanku!"
"Siapa kamu?"
Jansen mengerutkan keningnya sedikit.
"Erling, Tetua Sekte Belalang. Mungkin kamu tidak tahu apa itu Sekte Belalang atau bahkan berpikir itu adalah sekolah beladiri , sekte kotor atau semacamnya, aku beritahu apa yang kamu pikirkan tentang Sekte Belalang terlalu sederhana. Sekte Belalang kami adalah sekte bela diri yang ada di Dinasti Qing. Itu terpisah dari dunia, bukan sesuatu yang bisa dipahami oleh orang biasa!"
Suara pria paruh baya itu lembut, ada gaya seorang senior.
"Sekte Belalang?"
Jansen diam-diam terkejut, dia tidak terkejut dengan kekuatan orang ini, tetapi terkejut kalau Sekte Belalang muncul di dunia fana!
Tiba-tiba dia teringat apa yang dikatakan Penatua Jack. Keluarga Woodley diam-diam bekerja sama dengan orang lain untuk menghasilkan ramuan gen, sepertinya dia meminta bantuan dari sekte di dunia jianghu!
__ADS_1
Jangan-jangan ada hubungannya dengan Sekte Belalang?
"Mengejutkan bukan? Apa kamu merasa gugup?"
Melihat Jansen tidak berbicara, pria paruh baya itu tertawa dan berkata, "Kamu berani menang dari murid Sekte Belalangku, jika kamu masuk ke dunia jianghu, aku sudah membunuhmu sejak lama. Tetapi ini adalah masyarakat hukum, kamu juga tidak layak untuk aku bunuh. Masalah
meninggalkan satu jari ini sudah selesai!"
"Membunuh?"
Wajah teman Alan menjadi pucat, sebenarnya siapa orang ini?
"Semuanya jangan khawatir, pamanku bisa menyelesaikan semua masalah!"
Melihat wajah temannya, Alan dan Alin semakin sombong.
"Orang dunia jianghu?"
Saat ini, Elena berteriak keras, "Dunia jianghu juga punya aturan, jangan ikut campur dalam urusan orang biasa, kamu sudah melanggar aturan!"
"Tak disangka ada orang yang mengetahui aturan dunia jianghu. Tetapi kami orang dunia jianghu tidak ikut campur dalam urusan orang biasa, terutama karena kami tidak ingin menindas mereka. Bagaimanapun, kami orang dunia jianghu lebih unggul dari orang biasa!" Pria paruh baya itu berteriak, "Karena kamu tahu tentang orang dunia jianghu, aku akan melepaskan satu jarimu, tapi pria ini ingin mematahkan satu dari jarinya!"
Berwibawa dan mendominasi!
Selesai berbicara lengannya berubah menjadi seperti pisau mengarah ke Jansen.
Wuss!
Energi Qi nya di kerahkan, botol anggur di ruangan itu berguling ke tanah seolah tertiup angin kencang.
Semua orang kaget, apakah ini sihir?
"Sekarang kamu tahu sedang berhadapan dengan siapa, 'kan?"
"Jansen!"
Elena berteriak, tapi Jansen sudah menyerang dan hanya terlihat tangannya bergerak seperti menari!
Taichi, jurus awan!
Lengannya seperti tidak ada tulangnya, tiba-tiba
membungkus tangan pisau pria paruh baya itu. Lalu pria itu lepas kendali, seperti gasing yang diputar beberapa kali, akhirnya dia jatuh di depan Jansen!
"Apa?"
Setelah jatuh, pria paruh baya itu merasa terkejut.
Dia adalah Tetua Sekte delapan puluh satu, kekuatannya hampir sama seperti ketua sektenya, tapi sekarang dia dikalahkan oleh seorang junior dengan mudahnya!
Dia pikir pria muda ini adalah orang biasa!
Prakk!
Jansen menginjak punggung pria paruh baya itu.
Argh!
Pria paruh baya itu memuntahkan darah, seperti ditekan oleh alat berat!
"Aku tidak peduli jika kamu itu dari Sekte Belalang atau Sekte Kecoa, jika kamu kalah kamu harus memberikanku satu dari jarimu!"
Jansen mengambil botol anggur dari tanah dan tiba-tiba memotong jari pria paruh baya itu.
__ADS_1
"Ah!"
Terdengar sebuah teriakan, darah segar menetes dan tulang telapak tangan pria paruh baya itu patah.
"Bagaimana dengan kalian berdua!"
Kata Jansen menatap Alan dan Alin.
Wajah keduanya pucat. Mereka tahu kalau Jansen adalah orang dunia jianghu, tetapi mereka tidak menyangka Jansen begitu kuat. Yang harus diketahui, orang itu adalah
Paman mereka, seorang ahli bela diri dengan kekuatan tingkat tinggi!
Melihat mereka tidak bergerak, Jansen mengambil botol lain dan tiba-tiba menghancurkan tangan lain pria paruh baya itu.
Krakk!
Botol anggurnya pecah, darah segar menetes!
"Kalian cepat patahkan satu jari kalian!"
Pria paruh baya itu tiba-tiba berteriak. Kalau masih tidak mematahkannya mungkin pemuda ini akan membunuhnya!
Alan dan Alin mengertakkan gigi mereka kesal, lalu mengeluarkan pisau dan memotong satu jari mereka!
"Minum 50 botol anggur itu dan bayar semuanya!"
Jansen membuang botol anggur itu dan membawa Elena dan yang lainnya pergi.
Melihat Jansen ingin pergi, pria paruh baya itu berkata, "Anak muda, aku ini orang dari Sekte Belalang, kamu masih tidak mau menghormatiku?"
Langkah Jansen berhenti, lalu dia tertawa dan berkata, "Di tempatku ini, Sekte Belalang tidak punya harga diri!"
Pria paruh baya itu merasa malu sekaligus marah. Yang memalukan adalah sebelumnya dia memuji kalau tetua Sekte Belalang lebih unggul dari pada orang dunia jianghu. Hasilnya kedua telapak tangannya hancur, sungguh memalukan!
Dia marah karena pemuda ini berani memprovokasi Sekte Belalang.
Jansen mengabaikan mereka dan memanggil taksi untuk membawa Elena dan yang lainnya pulang.
"Jansen, kamu luar biasa!"
Di mobil, Keisha bersandar di bahu Jansen, seperti mendapat orang yang bisa diandalkan!
Pertama kali dia bertemu Jansen, itu di pesawat. Jansen membunuh para gangster dan menyelamatkan semua orang sendirian!
Saat itu Jansen adalah idolanya!
Kali ini Jansen mengusir para penjahat lagi.
"Jansen, aku menyukaimu!"
Keisha masih dalam keadaan mabuk.
Elena dan Amanda yang setengah sadar dan menjadi muram.
Khususnya Elena, perasaannya tidak stabil. Melihat wanita lain bersandar di bahu suaminya bahkan dia mengatakan kalau dia menyukainya. Wanita mana pun tidak akan bisa menerimanya!
Tetapi karena orang itu sedang mabuk dan dia tidak bisa menyerangnya.
Jansen memandang Elena dengan canggung dan menggelengkan kepalanya tanpa daya.
"Jansen, kampung halamanku berada di pegunungan. Ibuku adalah seorang mahasiswa yang memiliki cita-cita dan masa depan, tapi dia diculik dan dijual di gunung dan menikah dengan orang jahat. Setelah melahirkan aku, ibuku menjadi gila. Orang jahat itu memukulinya setiap hari!"
"Sampai aku berumur sembilan tahun, kakak tentara yang lewat mengetahui keadaanku dan menyelamatkanku, tetapi kakak tentara itu ditangkap oleh orang-orang jahat dan dibunuh di desa!"
__ADS_1
__ADS_2