Help Me, Mr. Ceo

Help Me, Mr. Ceo
BAB 6#Tolong bantu aku ( 5)


__ADS_3

Gunawan pun memukul tangan pria itu dengan sekuat tenaga sambil memejamkan mata dan ternyata...


“aku tidak bisa menyentuhnya!” gumam Gunawan sambil mengulang memukul tangan pria itu berkali-kali. Tapi hasilnya tetap saja nihil.


Aku yang sudah mati ini merasakan aliran darah ku berhenti mengalir melihat kejadian itu,”bagaimana bisa Gunawan yang lebih senior sedikit dalam dunia kematian ini tidak bisa menyentuh pria itu sedang kan aku seorang hantu kemaren sore bisa menyentuh bahkan menggenggam tangan pria itu.


“kau lihat!! Sekarang cepat katakan siapa diri mu! Mengapa kau bisa menyentuhku!! Bahkan memegang ku!! Cepat jawab!! Atau ku musnahkan roh kalian berdua!” ancam pria itu dengan tatapan dinginnya yang membuat ku bergidik.


“a-aku!!”saking ketakutannya aku tidak bisa berkata dengan lurus lagi. Keberanian ku sirna melihat tatapan matanya bagaikan tatapan mata seorang pembunuh.


“kau akan mengatakan siapa diri mu atau aku akan menghancurkan arwah mu!!!!” ancam pria itu sekali lagi.


“apa jangan-jangan dia adalah makhluk penghancur arwah yang kami bicarakan tadi bersama Martina?” batin ku. “ooh tuhan!! Tamatlah riwayat ku saat ini!!” hati ku ketar ketir memikirkan aku akan mati untuk kedua kalinya.


“Siapa kau sebenarnya?” Aneh, kenapa malah pertanyaan itu yang meluncur dari mulut ku. Sudah jelas dia adalah makhluk penghancur arwah! Untuk apa aku menanyakan hal itu lagi pada nya. Sungguh aku merasa sangat bodoh!

__ADS_1


“kau sungguh bosan hidup sepertinya!” ujar pria itu sambil menyeringai. Sebetulnya karena wajahnya sangat tampan aku tidak terlalu takut dengan ancamannya tapi karena tatapan matanya yang berlebihan itu seakan-akan dia akan menelan ku dan gunawan hidup-hidup membuat nyali ku semakin menipis.


“baiklah aku akan-“ Pria itu mencengkram tangan ku dengan sangat kuat. Aku rasa pasti dia juga melakukan hal yang sama pada Gunawan sebab wajah Gunawan kini penuh dengan ekspresi yang sudah tidak dapat aku gambarkan.


“nama ku Hanjo!!!” ucap ku cepat, sebelum ia benar-benar menghilangkan arwah kami berdua. “aku hantu.” Ujar ku, yang sekilas menurut ku adalah keterangan yang sia-sia. Pasti dia tahukan kalau aku adalah hantu.


“kau hantu?” Tanya laki-laki itu heran dan melonggarkan cengkraman tangannya pada ku dan Gunawan.


“benar!! Menurut mu kalau bukan hantu, apa aku ini bidadari.” Ups!! Bodohnya, jawaban apa yang baru saja aku katakan pada nya. Bagaimana kalau temperamennya naik lagi dan mulai menghancurkan arwah aku dan Gunawan sekali lagi.


“sekarang lekas lepas kan aku dan teman ku!” Pinta ku pada nya sambil menggoyangkan tangan ku yang ia pegang.


Kulihat dia melepaskan tangan Gunawan, tapi, what? Dia tidak melepaskan tangan ku. Apa dia perkataan ku ada yang menyinggungnya. Kini perasaan ku jadi tidak tenang.


Gunawan yang sudah dilepaskan oleh nya segera mundur ke belakang. Aku sempat mengira setan botak itu akan meninggalkan ku. “benar-benar tidak setia kawan.” Pikir ku untuk sesaat. Tapi syukurnya dia tidak pergi kemana-mana hanya mengatur jarak saja dari pria itu. Ya, wajah saja memangnya siapa yang mau ditangkap lagi oleh pria bertemperamen buruk ini.

__ADS_1


“terima kasih sudah melepaskan teman ku.” Kata ku lembut, berharap ini dapat menyentuh hatinya. “sekarang aku mohon lepaskan juga tangan mu dari tangan ku.” Aku sangat berhati-hati saat mengucapkan ini.


“aku melepaskannya karena aku tidak ada urusannya dengannya.” Jawab pria itu dengan suara datar.


“Apa maksudnya itu? Dia tidak ada urusan dengan Gunawan? Lalu memangnya sejak kapan dia ada urusan dengan ku? Bukan kah kami baru saja bertemu?” Batin ku terus bertanya-tanya, kenapa nasib sial ini malah memilih ku.


“kau ikut dengan ku.” Tiba-tiba pria itu berdiri dan menarik tangan ku.


Dia meletakan tangannya pas disebelah tubuhnya membuat aku jadi menempel pada nya.


“Lepaskan aku!!” ronta ku yang tentu saja keberatan mengikutinya. Tapi pria itu tetap diam. Dia berjalan lurus menuju perusahaan yang tadi nya ingin kami tuju.


“kau tuli ya!!!!”teriak ku pada telinganya yang tepat berada di sebelah ku ya walaupun aku harus berjinjit untuk dapat memposisikan mulut ku tepat di telinganya.


**bersambung...

__ADS_1


__ADS_2