Help Me, Mr. Ceo

BAB 10#Gadis yang koma #1

“mau sampai kapan kakek dan nenek mengurusi mayat hidup itu, bu?” Tanya Nania pada Rosella, sang ibu.

Rose sang ibu yang sedang sibuk membolak balik majalah barang – barang branded itu terlihat tidak terlalu peduli dengan rengekan anak gadisnya itu.

“iiibuuuuuuu!!!” rengek Nania sebab diabaikan oleh sang ibu.

“Kau ini kenapa Nania? Toh tubuh tak bernyawa milik sepupu mu sama sekali tidak ada mengganggu diri mu kan! Lagi pula paling sebentar lagi kita pasti akan mendengar kabar kematian Kaila. Jadi tidak perlu terlalu tergesa-gesa seperti itu.” Ungkap Rosella dengan enteng nya.

“bu!! Selama raga nya masih ada diantara kita semua maka perhatian kakek dan nenek juga hanya akan tertuju padanya! Dan perhatian Arthur juga hanya akan ada untuk nya.” Ujar Nania sambil memasang muka menyebalkan.

“ooh!! Aku paham sekarang! Jadi semua ini karena Arthur?” Rosella menutup majalah yang sedang dibacanya dan meletakkan majalah itu ke atas meja. “kau menginginkan tunangan nya Kaila Nania?” Tanya Rosella sambil tersenyum pada putri nya itu.

“What!! Jangan bilang kalau selama ini ibu tidak tahu alasan sebenarnya aku bersedia bekerja sama dengan ibu untuk menyabotase mobilnya si Kaila!!” celetuk Nania, jengah.

Sebagai cucu kedua dari keluarga ini tentu saja Nania juga memiliki hak untuk mendapatkan warisan dari keluarga ini hanya saja karena sang ibu berasal dari keluarga miskin maka hak waris keluarga di berikan sebagain besar kepada Kaila yang mana ibu nya merupakan putri dari keluarga terhormat sehingga garis darah birunya masih sangat murni.

Keluarga Kaila dan Nania memang sedikit berpaham keras tentang garis keturunan keluarga. Mereka tidak melarang anggota keluarga nya untuk menjalin hubungan dengan keluarga dari kelas bawah dan menengah. Hanya saja ketika seseorang dari keluarga ini memutuskan untuk menikah dari anggota keluarga dari kelas bawah atau kelas menengah mereka harus bersedia menerima konsekuensi nya. Adapun konsekuensi nya adalah hak waris yang akan garis keturunannya terima tidak akan sama besarnya dibandingkan dengan anggota keluarga yang menikah dengan sesama keluarga ningrat.

Dan itu lah yang terjadi pada Kaila dan Nania. Walaupun ayah mereka adalah kakak adik kandung namun karena ayah Nania menikah ibu Nania yang notabene hanyalah seorang gadis dari kelas bawah sehingga hak waris yang Nania terima lebih sedikit daripada hak waris yang akan Kaila terima sebab ibunya berasal dari keluarga ningrat.

“ibu!! Apa kau tidak bisa menjada ucapan mu? Bagaimana kalau ada yang mendengar perkataan mu barusan?” Seru Nania panik sebab tiba-tiba saja Rosella mengungkit kejadian setahun yang lalu dimana Rosella dan Nania mensabotase mobil milik Kaila sehingga Kaila akhirnya mengalami kecelakaan maut.

“alah!! Mana ada juga yang mendengar perkataan kita Nania!! Semua orang sudah melupakan kejadian itu. Kau lihat sendiri kan? Penyelidikan tentang tabrakan maut itu tidak diteruskan?” Ujar Rosella dengan santainya. “dan sebentar lagi orang-orang akan bosan mengurusi Kaila dan akhirnya merelakan gadis itu pergi ke akhirat hahahha .”ucapnya sambil tertawa keras.

“Ibu!! Kau sungguh tidak tahu keadaan!! Apa menurut mu kakek benar-benar menghentikan penyelidikan itu! No!! Dia tidak pernah benar-benar menyerah untuk menemukan pelaku sabotase mobilnya Kaila! Yang pria tua itu lakukan sekarang dia hanya pura-pura tidak melakukan apapun sehingga membuat kita lengah. Dan disaat kita lengah maka dia akan dengan mudah menemukan kita.”Nania sangat yakin kalau kakek nya pasti sedang menyelidiki kasus itu secara diam-diam.