
__ADS_3
Mata ku langsung tertuju pada sebuah pakaian yang ada diatas tempat tidur.”itu pasti pakaian yang diantarkan oleh temannya paman Will.” Aku memutuskan untuk memanggilnya paman sebab dia jelas lebih tua dari ku.
Tanpa perasaan ragu, aku pun mengambil pakaian itu dan benar saja aku bisa menyentuhnya. Kalau aku bisa menyentuhnya maka aku pasti bisa menggunakannya. Aku pun melepaskan handuk ku dan memakai pakaian itu.
“Perfect!!!” gumam ku, melihat diri ku yang sudah mandi dan menggunakan pakaian yang baru. Bukan pakaian yang lusuh seperti tadi.
Selain pakaian, di atas tempat tidur juga ada sepasang sepatu. “ini pasti juga untuk diri ku.” Aku pun memakai sepatu itu dan ini benar-benar cocok.
“wah, aku kelihatan berbeda,” gumam ku kagum melihat betapa cantiknya diri ku setelah bersih-bersih.
Aku pun membaringkan diri ku di atas tempat tidur. Sebenarnya aku ingin bertemu dengan Diego tapi terpaksa itu aku urungkan. “yang benar saja!” Gumam ku pelan.”bagaimana kalau dia berniat jahat pada ku.”
Aku menggelengkan kepala ku. Lalu ku dengar ketukan di pintu kamar ku. “Ya Paman Will masuk saja.” Seru ku dari dalam kamar.
Langkah kaki terdengar mendekat, aku pun membalikan badan ku. Dan tenyata-
__ADS_1
“Diego??” Seru ku, langsung mengubah posisi ku yang tadi nya sedang tiduran, langsung duduk.
Diego menatap ku lama tanpa berkata apapun.
“Diego? Ada apa kau mencari ku?” Tanya ku pada Diego yang masih terpaku menatap ku.
“apa aku secantik itu sampai itu kehilangan akal karena terpesona dengan kecantikan ku.” Untuk sesaat sifat Narsis ku keluar.
“Heeem... aku ingin berbicara dengan mu.” Ujar Diego, dan langsung menuju sofa yang ada di kamar itu.
“aku pun ingin bicara dengan mu Diego kalau kau mengizinkan.” Ku beranikan diri ku berterus terang pada nya.
“baiklah. Kalau begitu kau dulu yang bicara.” Seru Diego begitu aku duduk di depannya.
“bukannya dia yang datang ke kamar ini dan mengatakan ingin berbicara dengan ku? Mengapa jadi aku duluan yang harus menyampaikan pertanyaan ku pada nya?” Gumam ku dalam hati.
__ADS_1
“bodoh amat!! Kalau dia suruh aku duluan ya aku duluan saja. Kan ini adalah rumahnya jadi suka-suka dia lah.” Gerutu ku pada diri ku sendiri.
“heem.. Diego, aku mohon, tolong aku.” Ucap ku sambil menatap lurus pada matanya.
“menolong mu?” ulang Diego, yang bingung dengan perkataan yang baru saja aku katakan.
“Aku mohon bantu aku untuk mencari tahu siapa diri ku sebenarnya.” Ucap ku pelan. “aku tidak tahu siapa aku. Aku juga tidak tahu siapa nama ku dan bagaimana aku mati.”lanjut ku.
“jadi ku mohon, tolong lah aku Diego.” Pinta ku pada nya.
Diego yang mendengar permohonan ku malah melongo. Mungkin ini pertama kali nya ada hantu yang minta tolong pada nya.
“apa kau hantu Hanjo?” tanya Diego pelan.
Aku hanya bisa mengangkat bahu ku menandakan bahwa aku sendiri tidak tahu apakah aku hantu atau bukan. Tadinya aku sangat yakin kalau diri ku adalah hantu tapi setelah bertemu Diego, mandi di rumah nya dan mengenakan baju serta sepatu ini, aku jadi tidak yakin kalau aku hantu sama seperti Gunawan.
__ADS_1
***bersambung...
__ADS_2