Help Me, Mr. Ceo

Help Me, Mr. Ceo
BAB 17 #Saat nya mengerjai mereka..#1


__ADS_3

Nania yang baru saja kembali dari ruangan bawah langsung kelimpungan sebab melihat kedua temannya tergeletak dilantai.


"Apa lagi yang terjadi?" seru Nania yang panik. Baru saja dia bisa masuk ke dalam kamarnya setelah pintu kamar ini terkunci dari dalam, dan tidak ada satupun dari temannya yang mendengar Nania berteriak-teriak dari luar seperti orang gila, kini kedua temannya malah bobol cantik di lantai kamar itu.


"Tia...Leni!!" Teriak Nania sambil berjongkok, memastikan teman-teman nya masih hidup atau tidak.


"Kalian kenapa!" Seru Nania panik. Tapi tentu saja kedua orang itu tidak menjawab pertanyaan dari Nania.


"bodoh nya aku bertanya kepada kedua orang yang sudah pingsan ini." Seru Nania.


"Tim medis! Ya aku harus menelpon tim medisnya yang stand by untuk menjaga Kaila. " Ujar Nania langsung menelepon tim medis yang stand by di rumah meraka. Yakni tim medis yang menangani Kaila.


**setelah menunggu cukup lama, akhirnya para dokter itu pun datang.


"Cepat kalian kemari!! teman-teman ku pingsan." perintah Nania pada dokter yang menerima telpon Nania di ruang medis.

__ADS_1


Salah satu dokter itu memandang kesal pada Nania. " dasar anak orang kaya!! suka main teriak-teriak." Ujar di dokter kesal


"Aduh ...kalian ini kenapa sih!!" seru Nania yang benar-benar tidak habis pikir apa yang menyebabkan teman-teman nya pingsan di dalam kamarnya.


"Permisi nona, kami akan membawa teman-teman anda ke ruangan kami untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut." Terang salah seorang dokter pada Nania


"Terserah kalian..." jawab Nania yang terkesan acuh dan sombong.


"Baik nona.."Jawab dokter itu dan langsung membawa Tia dan Leni bersama nya.


"Nania....."terdengar suara seseorang seperti sedang memanggil nama Nania.


"Naniiaa......"kembali terdengar suara yang sama memanggil nya.


Nania menoleh ke kiri dan ke kanan. Mencari tahu, dimana sumber suara itu berada. Namun tidak dapat Nania temukan.

__ADS_1


Ketika Nania sibuk mencari sumber suara itu, tiba-tiba lampu di kamar Nania mati, membuat Nania ketakutan. Bukan sosok Hantu yang ditakutkan akan muncul dari gelap nya suasana di kamar nya itu. Melainkan Nania takut ada seorang penjahat yang muncul dan membunuhnya.


Tapi di luar ekspektasi Nania, ternyata yang muncul dari arah gelap nya malam di kamar itu adalah sesosok wanita yang terbang menembus dinding dari arah luar jendela kamar Nania yg menghadap ke arah dalam kamar Nania.


Wajah sosok itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh Nania sebab tertutup oleh rambut panjang yang hampir menutup bagian depan wajahnya.


Makhluk itu berjalan semakin mendekat dan mendekat ke arah Nania. Lalu entah mengapa, makhluk itu pun ikut berjongkok di depan Nania yang sudah tidak dapat mengatakan mengapa kedua kakinya tidak bisa di gerakkan.


Andaikan diperbolehkan pingsan seperti kedua temannya tadi, pasti Nania akan bermain aman dengan memilih option pingsan di tempat seperti Tia dan Leni.


Tapi sayang nya Nania tidak juga kunjung jatuh pingsan bahkan disaat ini dia bisa melihat dengan jelas makhluk yang melayang masuk melalui jendela kamar nya tadi itu


Kini makhluk itu sedang tersenyum pada Nania. Yang menurut Nania, sudah dapat dipastikan bahwa itu bukanlah sebuah senyuman kebahagiaan karena berjumpa teman baru melainkan senyum creepy dari setan untuk menakut-nakuti target operandi nya..


**bersambung...

__ADS_1


__ADS_2