Help Me, Mr. Ceo

Help Me, Mr. Ceo
BAB 10#Gadis yang Koma #3


__ADS_3

“ibu benar! Aku harus bisa berakting menjadi sepupu yang baik hati dan penuh empati agar Arthur bersimpati pada ku lalu berlahan cintanya pada Kaila akan beralih pada ku sedikit demi sedikit.” Sebuah senyum jahat muncul di wajah Nania membayangkan dia berhasil merebut Arthur dan cinta Arthur dari Kaila.


“tapi ibu yakin Arthur akan menjadi milik mu sayang. Jangan kan Arthur, semua yang seharusnya menjadi milik Kaila akan menjadi milik mu. Jadi lakukan peran mu dengan baik. Di hadapan ayah mu juga. Kau juga harus bisa membuatnya percaya bahwa kau sangat menyayangi Kaila. Kau tahu sendirikan, ayah mu sangat menyayangi Kaila. Terkadang ibu ragu apakah masih ada tersisa cinta di hati ayah mu untuk kita berdua. Sebab dia selalu mengutamakan Kaila dan Kaila! Seakan-akan Kaila lah putri nya!!” Rosella menjadi kesal teringat akan suaminya yang sangat menyayangi keponakannya itu. Terlebih lagi semenjak kedua orang tua Kaila meninggal. Sebatian seakan-akan menjadi orang tua pengganti untuk Kaila. Dan dia tidak jarang menomor duakan Nania yang notabene adalah putri kandungnya.


“ibu, kau tidak perlu terlalu mengambil hati dengan tingkah laku ayah! Abaikan saja dia. Aku sudah terbiasa dengan perbuatan pilih kasihnya.” Jawab Nania dengan mudahnya.


“Kau sungguh tegar Nania. Keluarga ini tidak pernah berlaku adil pada mu. Mereka selalu mengutamakan Kaila untuk setiap hal. Hanya karena ibu nya Kaila berasal dari keluarga ningrat sedangkan aku dari keluarga kelas bawah.” Ujar Rosella, sedih.


“Sudah lah ibu. Jangan sebut-sebut lagi latar belakang ibu. Yang terpenting sekarang adalah membuat semua mata di rumah ini tertuju pada ku. Heem.. kalau dipikir-pikir aku sudah sangat lama berakting sebagai cucu yang rendah hati, anak yang penurut untuk ayah dan saudari yang baik untuk Kaila. Aku sama sekali tidak keberatan jika harus melanjutkan hal ini beberapa saat lagi hingga Kaila benar-benar menghilang dari bumi ini.” Nania tersenyum puas dengan semua akting yang telah ia lakukan dihadapan semua orang. Citra seorang gadis lugu dan baik hati benar-benar sudah ada di tengah-tengah namanya.

__ADS_1


“apa perlu kita mempercerpat proses keberangkatan Kaila dari muka bumi ini?” Tiba-tiba sebuah ide gila muncul di kepala Rosella. Mengapa selama ini tidak pernah terpikir oleh nya untuk melenyapkan Kaila yang terbaring di atas tempat tidur itu. Toh keadaannya saat ini saja sudah koma. Kalau dia mendadak mati maka pasti ada yang akan curiga.


“tidak ibu!! Kita tidak perlu melakukan itu! Terlalu beresiko.” Larang Nania. “Biarkan saja itu menjadi tugas malaikat pencabut nyawa.” Lanjutnya sambil tersenyum tipis.


(Sky yang berada nun jauh disana langsung terbatuk-batuk setelah namanya disebut oleh Nania.)


“apa kau yakin sayang? Kita tidak perlu mempercepat semua proses itu?” tanya Rosella sekali lagi untuk meyakinkan Nania.


“terserah pada mu saja sayang ku.” Balas Rosella.

__ADS_1


Rosella melihat jamnya sebab biasa nya jam-jam segini Arthur datang ke rumah ini untuk menjaga Kaila.


“Nania? apakah Arthur akan datang hari ini menjenguk Kaila, sayang?” Tanya sang ibu pada Nania yang sedang hanyut dalam lamunan semu nya tentang cinta Arthur.


“Hah? Ibu bilang apa?” tanya Nania yang memang tidak menyimak apa yang ibunya katakan.


“kau ini!! Belum apa-apa sudah melamun. Kau pasti baru saja melamukan Arthur kan?” Goda Rosella pada putri nya yang wajah nya jadi merona karena perkataan Rosella.


“Ibu kau ini bisa saja menggoda ku!!” seru Nania.

__ADS_1


“Jadi apakah Arthur datang hari ini? Kalau Arthur datang maka sebaiknya kau langsung bersiap-siap! Bukankah kau harus standby di kamar nya Kaila?” ingat Rosella.


“astaga! Untung saja ibu ingatkan! Aku siap-siap dulu ya bu!” Nania pun meninggalkan kamar ibunya itu dan langsung menuju kamarnya untuk bergegas berdandan menyambut kedatangan Arthur.


__ADS_2