Help Me, Mr. Ceo

Help Me, Mr. Ceo
BAB 9#Awal mula


__ADS_3

“Diego, aku senang akhirnya kita dapat bersama lagi.” Ujar Lili yang duduk di samping Diego. Lili merasa kesempatannya untuk kembali bersama hidup dengan Diego seperti dulu kini semakin dekat dalam genggaman.


“aku pun senang kau akhirnya terbebas dari pemilik gedung tua Lili.”ujar Diego datar, sama sekali tidak tersirat rasa bahagia dalam ucapannya. Diego masih memikirkan Hanjo. Kira-kira apa yang dilakukan oleh pemilik gedung tua itu pada Hanjo. Hati Diego kembali merasa bersalah. Tapi Diego benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa jika pilihannya berkenaan dengan Lili.


“Diego?” Panggil Lili pada Diego yang terlihat datar saja selama perjalanan ini. “apa kau baik-baik saja?” tanya Lili, yang merasa Diego sedang mengkhawatirkan sesuatu.


“I am fine Lili.”jawab Diego sambil tersenyum tipis pada kekasihnya itu.


Lili mengarahkan tangannya ingin menyentuh pipi Diego tapi ketika tangan itu sudah akan sampai ke wajah Diego, Lili mengurungkan niatnya sebab ia sadar bahwa dia tidak bisa akan pernah bisa menyentuh Diego lagi selama ia masih belum kembali menjadi manusia.


Diego yang melihat kesedihan di mata Lili langsung memegang tangan Lili dan membawa tangan itu ke pipinya.


“Kau memang tidak bisa menyentuh ku. Tapi aku bisa menyentuh mu Lili. Katakan saja setiap kali kau ingin menyentuhku.” Ujar Diego.


Lili pun tersenyum tipis setelah Diego membantu dirinya untuk menyentuh pipi Diego tapi di dalam hatinya Lili merasa itu semua tidaklah cukup. Dia tidak ingin bantuan Diego, dia ingin dia kembali bisa menyentuh Diego dengan kemampuannya sendiri. Bukan hanya Diego, semua hal.. Lili ingin kembali dapat menyentuh semua hal.


“andaikan kecelakaan setahun lalu itu tidak terjadi Diego.. maka kau dan aku pasti tidak perlu hidup beda alam seperti ini.” Ungkap Lili yang masih belum menerima takdir kematiannya. Kecintaannya pada kehidupan duniawi membuatnya menolak untuk menerima kematiannya yang begitu mendadak.


“kau tidak boleh berkata begitu Lili.” Diego mencoba meredam rasa ketidakpuasan yang Lili rasakan.”hidup.. mati dan jodoh, semua nya ada di tangan tuhan Lili. Dan kita harus dapat menerima semua nya seperti apa yang tuhan telah tuliskan untuk kita.” Ungkap Diego.


“kalau benar begitu adanya, mengapa kau masih datang ke gedung tua untuk membawa ku kembali? Apakah kau ingin melanggar apa yang tuhan telah takdir kan untuk kita?” Tanya Lili pad Diego, tapi Diego hanya membalas pertanyaan yang diajukan oleh Lili dengan sebuah senyuman yang terkesan di paksakan.


“Aku telah berhutang nyawa ku pada mu Lili, dan demi apapun aku akan membayarnya kembali.” Ujar Diego dalam hati. “paling tidak dengan membebaskan mu dari pemilik gedung tua, aku sudah membayar lunas hutang ku pada mu.”

__ADS_1


“Diego...” panggil Lili, “apa kau sudah menyelidiki siapa yang menabrak mobil kita waktu itu? Kenapa kau tidak ada sama sekali bercerita pada ku mengenai tragedi itu? Aku ingin sekali mengetahui siapa yang menyebabkan aku dan kau harus hidup seperti ini.” Dari nada suara Lili, Diego dapat tahu kalau Lili masih menyimpan dendam terkait kecelakaan waktu itu.


“Aku sudah menyelidiki kecelakaan kita waktu dan sama dengan diri mu, pemilik mobil itu pun tidak selamat. Hanya aku dan supir dari mobil itu yang selamat.” Terang Diego.


“lalu apa kau tidak menuntut supir mobil itu. Secara memang dia lah yang menyebabkan kecelakaan itu!” ujar Lili jutek.


“Lili kau tahu sendiri kan kalau kita juga ada andil dalam kecelakaan waktu itu. Selain itu, aku tidak bisa menuntutnya karena ternyata mobil itu telah di sabotase oleh orang lain hingga rem mobil itu tidak berfungsi. Kau tentu masih ingat ingat kejadian malam itu yang dibasahi oleh hujan yang sangat lebat itu..” Untuk sesaat Diego di bawa terbang kembali ke tragedi setahun silam ketika ia dan Lili baru pulang dari pesta dansa sepupunya Lili, yang bernama Rani.


#Flash back on


“Lili kau harus paham!! Selama ini aku sudah mencoba untuk belajar mencintai mu. Coba lah untuk mengerti keadaan ku Lili!!” Ini adalah pertama kali Diego membentak Lili. Tapi ini semua juga berawal dari Lili yang super protektif pada Diego. Setiap langkah Diego harus dengan sepengetahuan Lili. Bahkan untuk sekedar berbicara dengan seseorang di sebuah acara atau pesta, Diego harus meminta izin pada Lili. Diego benar-benar muak dengan tingkah Lili yang sangat kekanak-kanakkan.


“Aku sudah capek mendengar kau mengatakan bahwa kau telah belajar untuk mencintai ku Diego! Kapan? Kapan kau benar-benar bisa menyerahkan hati mu untuk ku!!! Aku tidak butuh rasa hutang budi mu itu!!” aum Lili pada Diego. Lili merasa Diego adalah miliknya itulah mengapa dia tidak puas hanya memiliki raga Diego, dia ingin hati Diego pun hanya terpatri namanya.


“kau pasti begini karena Rani kan!! Katakan pada ku Diego!! Apa Rani sudah menggoda mu sehingga kau berani mengatakan semua itu pada ku! Apa kau lupa Diego Adiyangsa, akulah orang yang telah menyelamatkan hidup mu sembilan tahun silam ketika kau mengalami kecelakaan dengan Damian kakak mu!! Kau tidak akan bisa hidup saat ini jika aku tidak membawa mu ke rumah sakit saat itu.” Tegas Lili. Setiap kali Lili ribut dengan Diego, dia selalu membawa-bawa hal yang diakuinya sebagai hutang budi yang harus dibayar oleh Diego.


“Dengarkan aku Lili!! Untuk terakhir kalinya aku katakan pada mu Rani tidak pernah menggoda ku! Tidak satu kali pun. Dan aku berdansa dengannya tadi hanya demi menghormatinya sebagai sepupu mu!!” Does it!!” teriak Diego yang mulai jengah dengan Lili yang selalu mengungkit pertolongan yang Lili berikan pada nya sembilan tahun lalu ketika ia dan Damian mengalami kecelakaan yang membuat Damian harus kehilangan nyawanya.


“kau bohong Diego!! Sebagai wanita aku bisa merasakan kalau Rani memendam rasa pada mu! Tidak mungkin kau tidak merasakan itu!” Seru Lili yang karena merasa kesal menanggalkan sabuk pengamannya.


Diego menghela nafas dengan sedikit kesal sambil mengusap kasar wajahnya. Harus sampai kapan dia harus menerima semua perlakuan Lili padanya. Wanita ini benar-benar tidak ingin mendengar semua penjelasan yang Diego berikan. Apa yang dianggap benar oleh Lili maka itu lah yang akan menjadi sebuah kebenaran. Terkadang Diego berpikir mungkin lebih baik dia mati bersama Damian sembilan tahun lalu dari pada diselamatkan oleh Lili tapi harus kehilangan semua kebebasannya. Lili benar-benar mendikte apa yang harus dan tidak harus Diego lakukan.


“Lili apa yang kau lakukan? Cepat pasang kembali sabuk pengaman mu! Kau tidak lihat jalanan sangat licin dan gelap.” Seru Diego pada Lili yang baru ia sadari tidak lagi mengenakan sabuk pengamannya.

__ADS_1


Lili melipat tangannya. Dia tidak peduli dengan yang Diego katakan.


“aku mohon Lili, pakai kembali sabuk pengaman mu!” Ujar Diego sekali lagi tapi tetap diacuhkan oleh Lili.


Diego menarik nafas dalam dan akhirnya memutuskan untuk meminta maaf pada Lili demi meredam kemarahan wanita itu.” Baiklah. Aku yang salah. Aku berjanji pada mu, untuk kedepannya hal seperti di pesta dansa tadi tidak akan terjadi lagi.” Ucap Diego dengan setengah terpaksa.


Lili yang mendengar perkataan Diego langsung tersenyum bahagia. Karena memang permintaan maaf dari Diego lah yang Lili inginkan.


“baiklah! Aku terima permintaan maaf mu kali ini tuan Diego Adiyangsa. Tapi aku tidak akan pernah memaafkan mu lagi jikakau meladeni wanita-wanita yang memiliki maksud tersembunyi pada mu!” tegas Lili sambil menatap lekat mata hitam Diego yang terlihat samar-samar dalam gelap nya malam di dalam mobil itu.


“kalau begitu lekas kenakan sabuk pengaman mu Lili.” Perintah Diego, dengan suara yang sudah kembali normal.


“Baiklah.” Lili pun mencoba untuk memasang sabuk pengaman itu.Tapi entah mengapa sabuk pengaman itu malah macet.


“Diego! Aku tidak bisa memasangnya.”Ujar Lili sambil terus berusaha untuk memasang sabuk pengaman itu.


Diego yang melihat Lili kesulitan untuk memasang sabuk pengamannya akhirnya memutuskan untuk menolong Lili memasangkan sabuk pengaman itu.


Tapi karena Diego sedang menyetir, dia hanya bisa menggunakan sebelah tangannya untuk membantu Lili dan tiba-tiba....


“DuuaAAarrR!!!!” Mobil Diego menabrak sebuah mobil yang sedang melaju kencang dari arah berlawanan.


Saat kecelakaan itu Lili mati di tempat sedangkan Diego yang dengan ajaibnya selamat dari tabrakan maut itu.

__ADS_1


**bersambung..


__ADS_2