Help Me, Mr. Ceo

Help Me, Mr. Ceo
BAB 15 #KECEWA #8


__ADS_3

"kau ingin mengerjai ku Diego?" Sungut Arya keesokan paginya ketika mereka sudah sampai di rumah sakit. Pengalaman nya dikerjai oleh berbagai macam demit di rumah Diego semalam sungguh membuat Arya kapok untuk tidur di rumah Diego.


"Aku sama sekali tidak bermaksud begitu. Bukankah aku juga menawarkan pada mu untuk tidur di kamar ku. Tapi kau sendiri kan yang menolak penawaran ku!" Protes Diego yang tidak terima jika dikatakan dia sengaja mengerjai Arya. Jelas-jelas dia sudah menawari Arya untuk tidur bersama tapi Arya dengan lugas mengatakan, aku adalah tipikal orang yang mudah untuk melupakan sesuatu .. Setelah dia dikerjai oleh setan - setan itu dia malah pontang panting lari ke kamar Diego semalam.


"Aku tidak akan pernah bersedia untuk kembali lagi ke rumah mu yang sarang demit itu!!" Gerutu Arya, sambil membuka pintu ruang kerja nya.


"Memangnya aku ada menawarkan mu untuk menginap di rumah ku?" Jawab Diego dengan nada yang terdengar begitu menyebalkan di telinga Arya.


"awas saja! akan aku kerjai balik kau Diego!!!"seri Arya dalam hati.


"Tunggulah disini sebentar. Aku sudah meminta perawat ku membawa kan semua rekap pasien yang mengalami koma yang di berada di bawah pengawasan rumah sakit kami." Ujar Arya, bohong. Padahal dia baru saja akan mengatakan hal itu pada perawat nya.


"Tapi aku tidak ada waktu untuk membaca itu semua Arya! Aku ingin langsung melihat semua pasien itu ke kamar pasien!!" ujar Diego. Kalau harus mencari sekali lagi dengan cara yang sama yakni membaca rekap data pasien, untuk apa Diego jauh-jauh pergi ke kota nya si Arya. Kan bisa saja data itu dia minta Arya kirimkan via email. Itu semua karena niat awal Diego adalah melihat langsung bukan seperti ini.


Tapi Arya tidak menyahut perkataan Diego dan mengambil jas putih yang digantung nya.


"Eh! kau mau kemana?"  tanya Diego pada Arya yang heran sahabatnya itu malah keluar dari ruangan itu.


"Aku? ya kerja lah!!" jawab Diego lalu menutup pintu ruangan itu dan meninggalkan Diego.


Tidak lama setelah Arya keluar, dua orang perawat pun datang membawakan satu troli penuh plus satu tumbukan berkas di tangan perawat yang satu nya. Sudah pasti semua  berkas-berkas ini adalah berkas yang yang diminta oleh Arya.


Diego menelan saliva melihat betapa banyak nya berkas yang harus dia periksa.


"Maaf tua, berkas yang ini merupakan berkas yang di berisi data pasien koma namun meminta perawatan di luar rumah sakit. Bisa di katakan ini data pasien VVIP." jelas perawat tersebut pada Diego.


"Heemm.."jawab Diego singkat.

__ADS_1


Perawat itu pun keluar meninggalkan semua berkas- berkas itu di dalam ruangan Arya.


"Dari mana aku harus memulainya?" Ujar Diego sambil mengurut-urut pelipisnya.


Tiba-tiba Deigo teringat pada James. Di saat seperti ini dia membutuhkan bantuan James. Paling tidak James bisa membantunya memisahkan berkas milik pasien wanita dan pasien pria. Dengan begitu, Diego tidka perlu membaca setiap berkas yang ada di dalam troli itu. Melihatnya setinggi gunung itu saja sudah membuat Diego stress apa lagi harus membaca nya satu demi satu.


Diego pun menelpon James yang sebenarnya juga ikut dengannya ke rumah sakit hari ini. Tapi karena James membawa mobil Diego, maka Diego perlu memastikan apakah James sudah sampai atau belum di rumah sakit ini.


"Kau sudah sampai James?" Tanya Diego begitu telpon itu terhubung.


"sudah tuan. Saya ada di lobi bawah." jawab James pada Diego.


"Naiklah ke lantai 7 dan tanyakan ke para perawat dimana ruangan dokter Arya. Aku sudah berada di ruangan dokter Arya. Kau lekas lah kemari." perintah Diego pada James.


****


"kenapa kau lama sekali sampai nya James!!!" Sungut Diego pada James.


"Tidak ada satu pun perawat di lantai ini tadi tuan. Aku jadi harus mencari-cari sendiri ruangan ini." gerutu James.


"Sudah!! cepat masuk!!" perintah Diego.


"james!! kau lihat berkas-berkas di troli itu??"Tanya Diego pada James.


"Ya, tuan." jawab James yang masih belum tahu apa yang sudah direncanakan oleh Diego.


"Nah sekarang kau pisahkan semua file-file itu antara pasien wanita dan pasien pria." lanjut Diego.

__ADS_1


"What??" Seru James kaget.


*"apa tuan Diego sedang mengerjai ku?" *seru James sambil menatap jengah semua semua berkas yang ada di dalam troli itu.


"ada apa James? apa keberatan?" Tanya Diego dengan nada mengintimidasi.


"tentu saja aku keberatan!!" Seru James dalam hati. Hanya saja tentu bukan itu yang James katakan melalui bibir nya. "Tentu saja tidak. Dengan senang hati akan saja lakukan." Jawab James dengan wajah meringis.


Agar pekerjaan ini lekas selesai, James pun langsung mulai memilih semua berkas - berkas itu.


"Berkas yang di atas meja ini tidak perlu kau periksa James." Tunjuk Diego pada berkas-berkas yang dikatakan oleh perawat sebagai berkas milik pasien VVIP


"Baiklah tuan!: jawab James girang, paling tidak hal itu membuatnya sedikit ringan. Kini ia hanya perlu fokus untuk mengerjakan berkas-berkas di troli ini saja.


"Letakan berkas pasien yang wanita di atas meja di dekat ku ini, dan pasien yang pria dapat kau letakkan di sebelah sana." Tunjuk Diego pada meja kosong di pojokan.


"Tuan!! meja itu jauh sekali. Bagaimana kalau aku meletakkan nya di sini saja." Tunjuk James pada sofa yang ada di dekat nya. "aku akan menyusunnya dengan rapi agar tidak berserakan. " James sangat tahu kalau Diego sangat benci dengan sesuatu yang tidak pada tempatnya atau berserakan.


"Terserah kau saja James. Karena aku tidak membutuhkan berkas-berkas itu. Aku hanya ingin melihat berkas milik pasien wanita saja." Terang Diego.


"tuan! kalau kau hanya mencari file wanita yang koma di kota ini, mengapa kau tidak meminta rekap nya langsung saja pada teman mu tuan, seperti yang kau minta di rumah sakit di kota kita?" Tanya James penasaran mengapa tuan nya mesti repot-repot melihat semua bundel yang berisi berkas para pasien ini.


"huft!! aku juga tidak ada rencana untuk membaca semua berkas ini. Aku datang ke sini, karena aku ingin memeriksa langsung ke setiap kamar pasien yang koma. Bukannya membaca semua berkas ini. Tapi dia malah meninggalkan ku dengan semua berkas ini..."Sungut Diego.


"Sudahlah James!! cepat kau pisahkan saja. Karena ini baru dari satu rumah sakit. Ada lima rumah sakit yang harus kita cek hari ini." Ujar Diego lalu mulia membaca berkas pasien.


James hanya bisa menangis mendengar fakta yang baru saja ia ketahui ini.

__ADS_1


*Bersambung


__ADS_2