Help Me, Mr. Ceo

Help Me, Mr. Ceo
bab 22


__ADS_3

“Apa dia akan bangun bu?” Bisik Nania pada Rosella, -ibunya Nania.


“Entahlah! Tapi aku sungguh berharap gadis itu tidak pernah bangun untuk selama nya.” Ujar Rosella sambil berbisik.


“Semoga saja bu! Kalau tidak usaha kita selama ini akan sia-sia!” Jawab Nania sambil berbisik pula.


“Arthur.. Seru Nania pelan, ketika melihat pria yang dicintainya datang. “Apa dia datang karena mendengar Kaila telah sadar?” batin Nania.


Nania meras cemburu, Arthur datang menjenguk Kaila. Padahal Nania tahu, Kaila lah tunangan sah nya Arthur, jadi sudah sepantasnya Arthur datang menjenguk Kaila.


“Nak Arthur..”Sapa nenek Kaila, memeluk tunangan cucu nya itu.


“kabar Kaila bagaimana nek?” tanya Arthur, cemas.


“Paman menelpon ku dan mengatakan kalau Kaila sudah bangun dari koma nya. Apakah itu semua benar? Aku ingin bertemu dengan Kaila sekarang.” Marcus hendak masuk ke dalam ruangan itu tapi kakek Kaila mencegahnya.


“Dokter meminta kita semua unutk menunggu di luar Arthur. Bersabarlah. Nanti pun kau masih bisa berjumpa dengan Kaila.” Sebutnya dengan suara nya yang sangat berwibawa.


Arthur memundurkan langkahnya. Dan bergabung dengan keluarga kaila yang lain yang sedang menunggu.

__ADS_1


“Nek..!” Panggil James yang baru saja datang pada nenek nya Kaila.


“Ooh.. James sayang ku!! Kaila .. Kaila akhirnya sadar!!” Ujar sang nenak sambil memeluk James, sahabatnya Kaila.


“Dimaan kaila sekarang nek?” tanya James memlirik sini sebentar pada kakak nya Arthur lalu kembali mengalihkan pandangnya pada neneknya Kaila yang sudah dia anggap sebagai nenek nya sendiri.


“Siapa ini James?” Tanya nenek Kaila pada James ketika melihat ada seorang laki-laki tampan berdiri di belakang James.


“maaf, aku lupa memperkenalkan nya. Pria ini adalah bos ku Nek! Aku bekerja di perusahaannya.” Ujar James .


“Nama nya Diego! Kebetulan saat aku mendapatkan telpon dari nenek tadi, aku sedang berada dalam perjalan kembali ke kantoer bersama nya. Karena dia tidak keberatan untuk menemani ku ke sini, maka disinilah dia bersama ku.” Jelas James panjang kali lebar.


“Aku nenek nya Kaila. Kau panggil saja aku nenek! Sebab hanya aku lah satu-satu nya nenek -nenek disini! Tidak ada yang lain.” Jawab neneknya Kaila setengah berbisik membuat Diego tertawa, walaupun masih malu-malu.


“Tuan Diego! Nenek nya Kaila ini orang nya asik! Aku sudah menganggap nya sebagai nenek ku sendiri. Dibandinkan dengan keluarga sendiri, nenek jauh lebih menyayangi ku!” Sindir James yang ia tujukan pada sang kak kakak-Arthur.


“Kau ini!! Disana ada kakak mu!” cubit sang nenek.


“Mana? Mana?? Aku tidak lihat siapa-siapa disana?” James malah memberikan respon yang kekanak-kanakan.

__ADS_1


“Dasar anak bandel! Bagaimana bisa bos mu menerima mu bekerja kalau sikap mu masih bocah seperti ini!” Tukas sang nenek.


James hanya mengerlingkan mata nya.


“Nona Kaila sudah sadar. Tapi aku harap kalian semua masuk bergantian.” Ucap salah seorang perawat.


Mereka semua yang ada di ruangan itu saling pandang. Semuanya ingin masuk melihat Kaila. Tapi siapa yang mendapat giliran pertama-


“heem... apa aku boleh?” tanya Diego tiba-tiba, membuat semua orang yang ada di sana memandang aneh pada nya.


Keluarag bukan, teman bukan bahkan kenalan bukan, tapi Diego malah mengajukan diri sebagai orang pertama yang menjenguk Kaila.


Diego menyadari semua mata kini tengah melihat ke arahnya. Diego juga menyadari kalau mereka pasti menunggu penjelasan dari Diego- mengapa dia harus yang pertama.


“Aaah.. aku tidak pernah melihat fenomena yang luar biasa seperti ini sebelumnya. Jadi tanpa sadar aku mengajukan diri!” jawab Diego asal.


“tentu saja kau boleh masuk pertama anak muda! Aku sangat menyukai keberanian mu!” Tukas kakek nya Kaila. Pria tua ini memang sangat menyuka pria -pria yang pemberani, tidak plin plan dan tidak bermuka dua.


Kakek Kaila menatap sinis pada calon menantunya Arthur yang malah saat ini terlihat curi curi pandang pada Nania.

__ADS_1


“akan aku pastikan dia keluar dari hidup cucu ku...”


__ADS_2