Help Me, Mr. Ceo

Help Me, Mr. Ceo
BAB 15 #KECEWA #6


__ADS_3

"Arya!! bangun! sudah sampai!!" Ujar Diego membangunkan Arya sambil melepaskan sabuk pengamannya.


 


"Sudah sampai?" Tanya Arya sambil mengusap wajahnya. Mesti hanya tertidur beberapa menit tapi sungguh terasa sangat nikmat sampai ke tulang-tulang rasanya.


 


"heem..." jawab Diego singkat dan keluar dari mobilnya.


 


Arya pun menanggalkan sabuk pengamannya dan ikut keluar dari dalam mobil. Dan alangkah terkejut Arya, melihat betapa besarnya rumah Diego ini. Dan para pelayan yang jam segini belum pada tidur, berjejeran di pintu masuk.


"Wah.. aku tidak menyangka hidup mu sungguh seperti sultan Diego!!" seru Arya sambil ngakak. Meskipun dia juga adalah anak orang kaya tapi tidak rumah nya tidak sebesar Diego dan pelayannya juga tidak sebanyak pelayan Diego yang dilihatnya sedang berjejer di depan pintu masuk itu.


 


"Apa James sudah tidur?" tanya Diego pada salah seorang pelayan.


 


"Sudah tuan. Selai makan malam bersama nona Lili, tuan James kembali ke kamarnya dan tidak ada turun lagi setelah itu." Lapor si pelayan pada Diego.

__ADS_1


 


"Baiklah kalau begitu." balas Diego.


"Oh iya, tolong kau antarkan tuan Arya ini ke kamar yang berada pas di sebelah kamar ku." Perinta Diego pada pelayan tadi.


 


"baik tuan." Jawab si pelayan , sopan. " Tuan Arya, mari ikuti saya." Pelayan itu pun berjalan di depan Arya.


"Aku naik dulu.." Ujar Arya pada Diego.


 


"Arya!!!" panggil Diego dan Arya pun menoleh.


 


"Ada apa Diego?" Tanya Arya yang sebenarnya sudah sangat ngantuk.


 


"heem.. ingat, kamar ku pas berada di sebeleh kiri kamar mu." Tunjuk Diego ke lantai atas.

__ADS_1


 


"ya!! aku akan mengingat hal itu!!" Arya benar-benar tidak menghiraukan perkataan Diego barusan. Rasa ngantuk dan lelah ini benar-benar sudah bergabung menjadi satu. Bahkan dalam pikiran Arya, andaikan bumi ini bergoyang malam ini, dia pastikan dirinya tidak akan terbangun karena saking lelah dan ngantuknya.


 


"aku rasa aku pun akan segera tidur!" Ujar Diego pada pelayannya. "Dan ya, tolong minta seseorang untuk mengambil mobil Arya yang di tinggalkannya di kilo meter tiga." perintah Diego.


 


Jarak dari gerbang depan ke rumah utama Diego memang sangat jauh, mungkin sekitar sepuluh kilo. Itu lah mengapa para pelajayan yang bekerja di rumah itu sering menamai setiap lokasi di sepanjang jalan itu berdasarkan jarak tempuhnya ke rumah utama. Awalnya Deigo tidak peduli dengan kebiasan para pelayan yang suka menamain setiap lokasi di sepanjang jalan itu tapi karena sering mendengar para pelayan mengatakan hal tersebut berulang, Diego pun jadi ikut-ikutkan menyebutkan nama lokasi di sepanjang jalan dari gerbang ke rumah utama berdasarkan kilometernya. Dan lihatlah, akhirnya itu bermanfaat.


 


"baik tuan!" jawab si pelayan dan langsung mengajak salah satu rekannya untuk menjemput mobil yang dikatakan oleh Diego tadi.


 


Meskipun para pelayan di sana adalah orang-orang indigo, tapi tetap saja sangat mengerikan bila berpapasan dengan hantu tengah malam seperti ini.


 


"Tolong bawakan segelas jus ke dalam kamar ku." Perintah Diego pada pelayan yang lainnya. Setelah yakin tidak ada lagi yang harus dia lakukan, Diego pun naik ke atas. Ketika Diego sampai di pintu kamarnya, Diego melihat ke arah pintu kamar Arya. " Semoga kau tidur seperti kerbai malam ini Arya!" Doa Diego demi kebaikan Arya.

__ADS_1


__ADS_2