
__ADS_3
“masuklah,..” Ucap kakek Kaila pada Diego.
“terima kasih kek..” balas Diego.
Deigo pun masuk ke kamar Kaila. Terlihat saat ini sedang bersandar di kepala tempat tidur nya.
“Kau siapa?” Tanya Kaila begitu melihat Diego yang masuk ke dalam kamar nya.
“Apa dia tidak mengenali ku?” Gumam Diego dalam hati.
“heemm aku temannya James.” Jawab Diego sambil melihat wajah Kaila dengan seksama.
“Dia benar-benar telah kembali dari kematian. Apa yang sebenarnya terjadi mengapa gadis ini bisa hidup kembali pada hal jelas-jelas aku melihat jiwa nya tertahan di gedung tua.” Diego berpikir dalam.
“temannya James?” tanya Kaila lagi pada Diego.
“ia aku temannya James dan –“
__ADS_1
“Dan orang yang akan mengajari mu bisnis mulai dari sekarang!” Sela kakek nya Kaila sambil menepuk bahu Diego.
“Berbohonglah sebentar anak muda.” Bisik Kakek pada Diego.
Diego yang masih terbengong melihat Kaila yang bisa bangkit lagi setelah jiwa Kaila tertahan di gedung tua, merasa kalau kembali nya Kaila dari kematian itu pasti ada campur tangan si pemilik gedung tua.
Jika dugaan Diego benar, maka masalah Lili seharus nya bisa juga di selesai kan oleh pemilik gedung tua. Tapi mengapa pemilik gedung tua tidak memberikan kesempatan yang sama pada Lili padahal Lili sempat lama di gedung tua. Bahkan jauh lebih lama dengan Kaila.
Diego mencoba kembali mengingat saat-saat terakhir di gedung tua itu. “Pasti ada sesuatu yang telah aku lewatkan.”
Diego pun langsung menoleh ke belakang. Mata nya langsung menatap tajam makhluk hitam besar yang sedang berdiri di belakang Hanjo dan tangannya yang memiliki kuku-kuku panjang itu sedang menyentuh pipi Hanjo. “Pantas saja Hanjo terdengar ketakutan. Rupanya dia ada di belakang Hanjo.” Gumam Diego dalam hati.
“Diego...” sapa pemilik gedung tua itu pada Diego dengan suara parau yang menjadi ciri khasnya. “tak ku sangka kau dapat dengan cepat membawakan apa yang aku inginkan.” Ujar nya pada Diego sambil masih menyentuh pipi Hanjo. Hanjo terlihat sangat ketakutan hingga dia tidak berani untuk membuka matanya.
“apakah dia sosok yang kau cari?” walaupun wujud makhluk itu sangat menakutkan tapi Diego tidak pernah sedikitpun merasa takut berhadapan dengannya.
Pemilik Gedung tua itu mengendus wangi dari tubuh Hanjo, kemudian dia tersenyum. “benar, dia adalah sosok yang aku cari. Jiwa nya sangat murni. Dengan menahannya lebih lama disini maka kehidupannya di dunia pun akan segera berakhir.” Ungkap si pemilik gedung tua.
__ADS_1
“maksud mu dia belum mati?” Diego teringat kata si setan kakek tua semalam bahwa dia mencium hawa manusia tipis-tipis pada Hanjo. “Jadi benar dia belum mati?” gumam Diego dalam hati. Tiba-tiba hati nya menjadi bimbang untuk menukar jiwa Hanjo dengan jiwa Lili kekasihnya.
“apakah kau menjadi ragu Diego?” tanya si pemilik gedung tua.
Diego melihat sekilas pada Hanjo yang sedang menutup mata nya itu. “apa sebenarnya yang akan pemilik gedung tua ini lakukan pada Hanjo?” Pikir Diego dalam.
“aku bisa mendengar bisikan hati mu Diego. Kau ragu .. hahaha.. kau ragu. Apakah jiwa gadis ini lebih berharga dari jiwa kekasih mu itu?” terdengar suara parau itu tertawa, lebih tepatnya menertawai niat Diego yang mulai goyah.
“Tekad ku sudah bulat. Jika dia adalah sosok yang kau inginkan maka kau boleh memiliki nya. Dan segera lepas kan Lili.” Ujar Diego, dengan mantap.
“Kau yakin Diego? Kau ingin menukarkan jiwa murni gadis ini dengan jiwa kelam milik kekasih mu itu?” tanya pemilik gedung tua sekali lagi.
“kau tidak perlu berulang kali bertanya hal itu pada ku. Sebab jawaban ku akan sama. Aku akan membawa pulang Lili dan dia akan disini bersama mu.” Ujar Diego penuh keyakinan.
#flash bak on
Setelah puas menyelami isi pikirannya sendiri tapi Diego tetap tidak menemukan ada bagian yang terlewat oleh dirinya.
__ADS_1
__ADS_2